TIGA

65 6 0
                                    

Di kedai teh Archen selalu memilih tempat di sudut toko yang membelakangi pintu masuk. Kedai teh itu tidak ramai, tidak ada jaringan Wifi serta tidak terlalu luas, hanya ada enam meja untuk pengunjung yang tidak selalu terisi penuh. Kalian tahu, saat ini orang-orang lebih memilih menghabiskan waktu di kedai kopi ternama, sambil menikmati jaringan Wifi yang disediakan. Sedikit sekali yang memilih untuk menenangkan diri dengan secangkir teh serta sebuah buku. Namun seperti kata Tira, Archen berbeda, ia tidak seperti lelaki pada umumnya.

"Ashwaganda Tea?" tanya salah satu pelayan kedai teh yang sudah sering melayani Archen.

"No, California Poppy Tea satu"

"Baik, ditunggu sebentar ya"

Malam ini Archen benar-benar ingin tidur dengan tenang, oleh karena itulah iya memilih California Poppy Tea. Selain bermanfaat untuk mengobati sakit kepala dan mendatangkan mood positif , teh itu juga dikenal bisa mengatasi insomnia.

Tentu Archen bukan penderita insomnia, hanya saja biasanya setelah mengalami mimpi seperti tadi, ia akan kesulitan untuk kembali tidur, bahkan Archen bisa terjaga sampai pagi.

"Kamu mau apa, Na?"

"Aduh bunda, Athena gak suka teh."

"Iya, iya, yaudah sebentar ya bunda pesan dulu"

"Oke"

Athena menunggu di salah satu meja yang paling dekat dengan pintu masuk—dan pintu keluar tentunya—karena ia tidak ingin berlama-lama di kedai teh yang menyajikan suasana sunyi senyap seperti ini. Namun Athena terpaksa menemani bundanya ke kedai teh, bundanya adalah pecandu teh kelas kakap!

Saat sedang menunggu, ia melihat-lihat sekeliling kedai teh, matanya berhenti di arah sudut ruang, ada seorang lelaki yang tengah duduk membelakanginya. Athena meresa ia mengenalnya. Athena pernah melihat punggung itu.

Ya, ia melihatnya di koridor sekolah. Saat pagi hari. Menuju ruang kepala sekolah.

******

"Bun, bunda tunggu sini ya, Athena mau samperin teman Athena"

"Oh ada teman mu di sini? Mana?"

"Itu bun yang ada di pojokan"

Bunda Athena lantas menengok ke belakang, ada seorang anak laki-laki yang sedang duduk di sana.

Ragu-ragu Athena melangkahkan kaki menuju tempat Archen. Ia tidak yakin respon apalagi yang akan didapat dari lelaki dingin tersebut.

"Hai, Archen"

Mendengar namanya disebut, Archen yang saat itu sedang membaca buku lantas mengangkat kepalanya. Ia setengah terkejut, setengah tidak. Terkejutnya adalah kenapa hari ini ia selalu bertemu dengan gadis berpipi cubby tersebut, sementara yang membuatnya tidak terkejut adalah siapapun bisa saja datang ke kedai teh ini.

"Lo sendirian aja?" Athena kembali bicara karena sadar sapaannya tidak mendapat respon.

"Apa lo liat ada orang lain bersama gue?"

"Ada!"

Archen mengerutkan keningnya.

"Gue! Hehehehhehe." Athena mencoba melucu dengan orang yang salah.

Archen benar-benar tidak mengerti dengan gadis yang ada di hadapannya. Ia memilih diam dan kembali membaca buku.

Athena jengkel, namun ia mencoba menahannya.

"Gue balik ke sana ya!" ucap Athena.

Archen hanya diam.

"Archen, gue balik ke bunda gue ya!!"

Sudut RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang