KING 1

287 12 4
                                    

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan diatas rata rata membuat salah satu orang didalam mobil tersebut sangat ketakutan "Stop Var aku mohon"

"DIEM! " bentak Varo kearah cewe tersebut lalu kembali membelah jalan dan tidak memperdulikan orang orang yang mengumpat dirinya karena membawa dengan ugal ugalan seakan jalan sendiri

Queen terisak saat mendengar bentakan dari Varo "Hiks kamu jahat! "

Varo langsung menghentikan mobilnya dengan kuat sehingga mereka terbentur kedepan "Aduh Varo sakit tauk! " ringis Queen kesakitan

"Sini lihat" Varo langsung mengelus kepala Queen yang memar sedikit "Udah sembuh belum?"

Queen langsung menggelengkan kepalanya "Belum tauk! Kamu sih kuat banget ngerem nya! "

"Ya aku kan khawatir kamu sampe nangis. Makanya gak usah sok sok belain exo kamu itu! Aku bubarin mereka baru tau rasa! " ketus Varo menatap Queen tajam

Queen langsung membalas tatapan tajam Varo "Eh! EXO is number one in my heart and you number two! So don't judge my sunshine okay! "

Varo langsung menatap Queen lebih tajam lagi lalu mendekatkan kepalanya kearah Queen "Siniin hp kamu"

Queen mengernyitkan dahinya bertanya "Buat apa? "

"Aku bilang siniin! " gertak Varo lalu langsung merebut hp Queen dengan paksaan. Varo langsung mengutak atik ponsel Queen setelah itu diberikannya pada Queen

"Kamu hapus semua foto exo aku Var? " lirih Queen yang kedua matanya sudah panas ingin mengeluarkan air mata

"Karna yang harus kamu koleksi itu foto aku bukan exo" jawab Varo tersenyum lalu kembali melajukan mobilnya yang Kini dengan tenang

Queen membuang mukanya keluar kaca jendela mobil Varo. Ia sangat kesal pada pacar nya ini. Dikit dekat dengan cowo lain pasti saja langsung diapain

Varo menatap Queen dengan tatapan sendunya yang dapat membuat semua orang pasti akan merasa sangat kasihan lalu bertekuk lutut padanya "Sayang? Kamu masih marah? "

"Lepasin deh" ucap Queen dengan suara seraknya

Varo langsung menggemgam tangan kanan Queen lembut sambil membawa mobil hasil kerja kerasnya sendiri

Queen tidak dapat melepaskan genggaman tangan Varo yang sangat kuat ini tapi sangat nyaman "Kamu jahat Var. Aku udah habisin paket aku terus hanya buat download foto foto sama vidio mereka. Tapi dengan mudahnya kamu hapus semua dalam sekejap"

"Aku gak suka kamu terlalu obsesi sama cowo lain selain aku! Aku udah bilang kan kalo kamu cuman punya aku artinya cuman aku yang harus dipikiran kamu! You're mine Queen. Ratunya Varo" jelas Varo saat mobilnya sudah berhenti didepan rumah Queen

Queen menundukkan kepalanya merasa bersalah karena sudah membanggakan cowo lain daripada pacarnya sendiri. Ia nyadar jika ia sekarang diposisi Varo pasti sangat sakit sekali "Maaf"

Varo mengangkat wajah Queen menggunakan kedua tangannya lalu menatapnya dalam "I don't want to hear you a proud another boys better than me dear" Jelas Varo dengan penuh penekanan

Queen menganggukan kepalanya mengerti lalu menatap kembali mata Varo lekat "Iya maaf aku terlalu obsesi sama exo padahal aku punya kamu"

"Promise me don't reply again? "

"Okay" jawab Queen lalu memeluk Varo erat sambil tersenyum

Varo langsung membalas pelukan hangat Queen dan mengecup singkat kepalanya

"Aku masuk yah? Kamu hati hati dijalan sayang" ucap Queen tersenyum

"Iya. Kayaknya nanti aku gak bisa hubungin kamu soalnya papa kasih aku kerjaan makin numpuk karna tau dikuliah lagi ngga sibuk banget"

"Oke CEO muda pacar Queen" celetuk Queen membuat Varo tersenyum kearahnya

"Biar nanti kamu jadi suami dapat banggain istri. Jadi harus dari sekarang dimulai. Papa said haha" ucap Varo mengingat papa nya mengucapkan kalimat itu terus jika Varo sudah capek akan pekerjaan nya ini yang menjadi CEO muda dan tampan

"Gitu gitu papa kamu jugak. Nanti kalau sekretarisnya kegatelan jangan digarutin sayang tapi dicubit aja biar tau rasa tuh anak"

"Dih cemburu. Aku gak bakal tergoda kok selain sama kamu jugak "

"Makanya tuh otak bagi bagi dikit kepinterannya sama aku biar aku bisa jadi dokter muda kayak kamu kan CEO muda" cerocos Queen melihat Varo sangatlah Pintar sehingga apa pun yang ia kerjakan pasti berhasil makanya itu papanya membuat ia menjalani kembali tugas papa nya yang menjadi CEO muda ini

"Iya nanti aku bagiin sebisa aku"

"Emang bisa?" tanya Queen bingung

"Dibisainlah"

"Yeee aku pikir tahapa! "

Tiba tiba Varo langsung menggemgam kedua tangan Queen erat lalu memajukan wajahnya mendekatkan kearah Queen "Aku gak dapat apa gitu sebelum pergi? Kan nanti malam aku gak bisa hubungin"

"Kamu luan deh. Masa aku luan? Harusnya kan cowo yang luan mul-"

CUP
Varo langsung mengecup bibir Queen dengan cepat lalu melumatnya dengan lembut .

Queen langsung membalas kecupan tersebut dengan lahap lalu mengalungkan kedua tangannya dileher Varo "Bibir kamu kok sexy sih? " tanya Queen melepas ciuman mereka

"Namanya juga Varo" pede Varo yang langsung mendapatkan tatapan jijik dari Queen

"Iyain deh iya. Aku mah apa atuh "

"Udah pesek, pendek, gendut, pipi gembul, jelek, banyak jerawat, tapi Varo sukak kok" canda Varo membuat Queen langsung menyembunyikan wajahnya didada Varo

"Udah deh ih! Mentang mentang ganteng. Sombong banget! " ketus Queen kembali memeluk Varo

Kelakuan Queen jika ia sedang bosan, malu, marah,senang pasti ia akan memeluk Varo dengan erat diluan. Peduli setan dia cewe toh Varo pacarnya kok

Varo langsung mencubit hidung Queen sambil melepaskan pelukan mereka "Iyaiya pesek! Gih sana masuk nanti dikirain kamu ntah kemana aja"

Queen langsung mengambil tas nya lalu membuka pintu mobil Varo "Yaudah aku masuk dulu yah. Dadah" Queen melambaikan tangannya lalu dengan cepat mengecup singkat bibir Varo yang menurutnya sangat manis seperti permen dan coklat lalu menutup pintu tersebut

"Bandel yah! " kekeh Varo menatap Queen sambil tersenyum manis

Queen melunjurlan lidahnya kearah Varo "Wleee" ejek Queen

"Awas aja tuh lidah. Bakal aku makan nanti!"

"Siap ditunggu! " Queen langsung berlari masuk kedalam rumah meninggalkan Varo yang masih tertawa melihat kelakuan pacar kesayangannya ini

Ponsel Varo berbunyi menandakan ada yang menelepon. Varo buru buru mengangkat telepon tersebut takut ia akan marah

"Kamu dimana sih?"

"Ini aku lagi dijalan mau ke kantor "

"Aku kangen banget tauk! Aku ke kantor yah? Ada papa kamu jugak kan? "

"Iya terserah kamu"

"Jemput yah sayang? "

"20 menit aku datang. Kamu siap siap gih"

"Oke kamu hati hati yah. Love you "

"Iya love you"

Varo langsung memutuskan sambungan telepon miliknya lalu melajukan mobil tersebut dengan cepat karena tidak mau membuat wanita tersebut menunggunya lama.

"I'm sorry Queen. But i love her too"
.
.
.
Vote and comment yah
Next? Kalau banyak yang vote bakal aku next kok. Trimakasih:)

Semoga suka yahh!!!

KING&QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang