KING 5

131 6 1
                                    

Varo,Kane dan Chen berjalan melewati lorong kampus mereka membuat para kaum hawa rela memberhentikan aktivitasnya demi melihat 3 pangeran mereka ini

Chen membalas senyuman dan sapaan dari perempuan yang menyapanya tetapi tidak begitu dengan Kane dan Varo yang sama sekali tidak peduli dan langsung lewat saja

"Lo pada yah gak bisa apa hargai mereka gitu? " decak Chen menatap kedua sahabatnya ini

Kane menatap Chen malas, selalu saja sahabatnya yang satu ini begini "Capek kali Chen dibalasin satu satu. Lo pikir senyum gue murah apa! "

Chen menatap Kane tajam ingin menerkamnya "Coba kalo lo diposisi mereka? Gak enak kan! "

"Ya salah mereka lah siapa suruh mau kek gini. Bukan kita juga kan yang mau? Ya tanggung mereka sendiri juga kali" celetuk Vano memasukkan kedua tangannya kesaku celananya

"Setuju gue. Lo nya aja yang mau banget balas sapaan mereka. Gadak kerjaan yang lain apa? Gak guna banget" sambung Kane

"Dasar punya sahabat kok gini amat dah. Kurangin tuh sombong kalian, digituin nanti baru tau rasa lo pada! " marah Chen lalu berlalu meninggalkan mereka yang tertawa melihat tingkah Chen

"Baik banget dah nih anak" Varo menggelengkan kepalanya menatap kepergian Chen meskipun ia sudah marah tetapi tetap saja ia tersenyum membalas sapaan perempuan yang menyapanya

"Heran gue bak hati malaikat" sambung Kane lalu memukul pelan bahu Varo

Varo pun langsung menetralkan kembali mukanya begitupun Kane lalu berjalan kearah kantin untuk makan sebentar

***

"Kak Varo dipanggil sama rektor" ucap Queen menundukkan kepalanya dan berjaga jarak dari Varo

Varo menatap Queen lekat lalu menghadap sekelilingnya yang masih sepi "Gadak orang kali sayang. Gak usah tegang gitu juga kali"

Queen berdecak menatap Varo kesal "Udah deh sapatau nanti ada yang lihat kan Kita gak tau. Mending kamu sana dipanggilin sama rektor yang ganteng tuh"

Varo memutarkan matanya malas "Anaknya juga lebih ganteng daripada ayahnya kali yang"

"Dih pede amat lo ganteng. Muka kek kutil badak gini juga" celetuk Kane

Queen tersenyum mengingat muka rektor mereka  ayahnya Varo yaitu Samudera "Kok ayah kamu udah tua masih ganteng banget yah Var lebih dari kamu"

"Ck banggain aja terus banggain! Lupain pacar nya disini. Jangan jadi perusak hubungan keluarga aku yah Queen! " ketus Varo menatap Queen tajam

"Iya iya. Yakali aku rusakin, cuman bilang ganteng doang juga "

"Gak boleh! Sama sekali gak boleh. Mulai sekarang gak usah deketin papa aku, nanti kamu jadi jatuh cinta lagi" possesive Varo lalu berlalu pergi menuju ruangan Samudera

"Lah sigila. Cemburunya ngeri amat dah" kekeh Kane lalu tersenyum pada Queen untuk berlalu

***

Varo langsung masuk begitu saja diruangan ini "Kenapa pa? "

"Eh monyet!" umpat Samudera kaget "Ketuk dulu kek baru masuk! Gak diajarin sopan santun kamu! "

Varo memutar kedua bola matanya malas menatap papa nya ini "Ck. Gak usah sok tegas banget kali pa sama anak sendiri. Gadak orang lain juga, ya biasa aja deh. Lagian mau gimanapun papa bakal tetap disegani orang jugak"

KING&QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang