enam

30 4 0
                                    

Mobil iqbal sudah berhenti didepan rumah aurel.rumah minimalis yang menyimapn banyak cerita bagi aurel dan keluarganya.iqbal memandang gadid disebelahnya dengan bingung.

"Lo ngga mau turun?"tanya iqbal yg melihat aurel menatap kedepan dg tatapan kosong.

"Eh.u_udah sampai"ujar aurel baru tersadar dr lamunanya.aurel segera tirun dr mobil iqbal yg entah sejak kapan berhenti didepan pagar rumahnya.

"Kaka mau mampir?"tanya aurel yg melihat iqbal keluar dr mobilnya.iqbal hanya mengangguk sebagai jawaban.
Aurel masuk kerumahnya dengan diikuti iqbal dr belakang.

"Assalamualaikum penghuni syurga?"teriak aurel mengucapkan salam.langkahnya terhenti ketika melihat aris fajar dan kakanya yg sedang santai bermain ps didepan ruang keluarga.

"Ngapain kalian disini"tanya aurel dengan nada tak enak.

"Elah sante aja kali..kaya lg pms aja lo rel"celetuk aris masih dengan fokus pd permainan didepanya.iqbal memilih duduk disofa dan mulai sibuk dengan ponselny.

"Aduh haus..buatin kita minuman rel"
Perintah aris dengan enaknya.

"Emang lo siapa nyuruh-nyuruh gue hah!"bentak aurel kesal.

"Tamu adalah raja"jawab fajar dengan senyum najisnya.

"Udah..buatin aja rel..tuh kaka td udah beliin coklat dikulkas"pinta faza meleraikan.tak ingin memperpanjang cekcok.senyum aurel mengembang ketika mendengarnya.

"Ya udah aurel buatin"

Dasar gadis bodoh yg doyan cokklat
Benak iqbal memperhatikan aurel.dia diam-diam memperhatikan gadis itu.faza yg melihat iqbal spt itu menggelengkan kepalanya dengan seulas senyum.

"Nih minumnya"ujar aurel menawarkan jus jeruk buatanya.aurel mengambil tempat duduk disebelah iqbal.aurel menatap iqbal yg trs fokus pd layar ponselnya.

"Ehem..ada yg lg pdkt nih"celetuk aris melirik iqbal dan aurel.

"Apaan sih"kesal aurel mentapnya tajam.

"Eh tu mata b aja kali mbak"protes aris menantang  aurel.

"Mata gue bagus kali kalo dipandang..ngga kaya lo..melek aja kaya merem"protes aurel pula tak yrima dg hujatan aris.yg di iringi tawa semuanya.

"Bal lo bawa duit ga?"tanya fajar pd iqbal.

"Berapa?"tanya iqbal yg langsung mengerti dengan maksud sahabatnya itu.

"200 bal..biasa mau jalan sm doi"jawab fajar tanpa beban.

"Ih ngga modal bgt si fajar"ujar aurel dengan kacang dipangkuanya.

"Temen lo tuh bal_ris"ujar faza pad keduanya

"Gue aja ngga yakin kalo dia temen gue"serempak iqbal dan aris bebarengan.

"Terus gue temn siapa?"tanya  fajar pd aris.aris langsung menepis tangan fajar yg menempel dibahunya.

"Najis"cerca aris.

"Sungguh tega kau roma"kesal fajar yg sok dramatis"

Aurel hanya menjadi penonton sebuah lelucon yg dibuat oleh kaka dan teman-temanya.ya setidaknya dia begitu terhibur dengan itu sampai tertawa terpingkal-pingkal.

Terkadang hati yang luka membuat kita lupa bagaimana cara tersenyum kembali.ya luka yg mendalam sampai lubuk hati.dan yg membuat sakit hati mungkin tak pernah mengerti.

Langit sudah menunjukan sisi gelapnya.matahari sepertinya sudah lelah.iqbal aris dan fajar pamit untuk pulang karna sudah terlalu sore.mata aurel sempat bertemu dengan mata iqbal waktu ia mengantarnya kedepan gerbang.aurel merasa aneh dengan tatapan itu.seperti ada desiran darah yg menjalar cepat pd tubuhnya.

My boy friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang