Iqbal terkekeh kecil melihar ekspresi wajah aurel yg kesal karnanya.ya dia mentap aurel diam-diam menyimak cerita aurel yg entah sampai mana ujungnya.
"Kata ayah sm bunda dulu suka ksini waktu mrk pacaran.kata mrk kedai kopi ini bersejarah banget.dr kakek-kakek buyutku sampai kakek-kakek buyutku sampai kakek-nenenku sampai ayah sama bunda dan sekarang sampai aku sama kak faza" oceh aurel dengan wajah cerianya.dia memang selalu ceria walau sebenarnya ada banyak rasa penderitaan dalam hatinya.orang tua yg akhir-akhir ini sangat disibukan dengan pekerjaanya yg setiap tahun pulang pergi kesingapore."Ngapain kaka ngeliatin aurel ky gitu?" tanya aurel yg sadar dirinya sedang diperhatikan.iqbal yg merasa terciduk bahwa dirinya sedang memperhatikan aurel gelagapan salah tingkah.tp dia berhasil menenangkan wajahnya setenang mungkin.
"Pipi lo tembem kaya bakpounya pk maman dikantin noh"jwb iqbal dengan jujur.
"Alah bilang aja kaka mulai naksir sm aurel" goda aurel dengan senyum jahilnya.iqbal tertawa lepas mendengar itu.membuat aurel melongos trkejut.seorang iqbal bs tertawa wah moment langka ini hrs diabadikan.
"Apa gue naksir sm bocah dan itu lo?" Ujar iqbal mnunjuk pd diri aurel disela tawanya.
"Mustahil"Aurel mendecak kesal dengan cercaan iqbal.apa salahnya jika dia mengakui saja.toh aurel mengakui dirinya cantik,famous,pinter tp dia memang mengakui bhwa dirinya itu bandel.
"Eh kak iqbal jangan salah..cw tembem,pendek kaya aurel tuh idaman. .awas aja kaka sampai naksir sama aurel..ngga bakal aurel trima" ujar aurel tak trima dengan perkataan iqbal.aurel memajukan bibirnya beberapa centi melipat kedua tanganya didada.
"Udah ah aurel sebel sama kaka ngga usah ngomong sama kak iqbal..aurel mau pulang"
Ujar aurel pergi beranjak dr duduknya meninggalkan iqbal.iqbal menyunggingkan senyum melihat tingkah aurel..begitu menggemaskan"Eh bayar dulu" teriak iqbal karna aurel telah lumayan jauh drinya.
"Ngga usah" jawab aurel yg masih terdengar..
"Lo pulang naik apa?"
Aurel berhenti tepat didepan pintu.hai pria bofoh macam apa iqbal itu??apakah dia sejahat itu??dia kesini dengan iqbal y pulangnya sama iqbal lah..dasar pria tak peka.
Aurel membalikan tubuhnya menghadap iqbal yg sedang berdiri menatapnya."Taxi" jawabnya ketus dan pergi..dan dear..aurel menabrak pintu kaca didepanya.dia tdk sadar bahwa td ia berhenti persis didepan pintu.
"Awh" rengek aurel karna kepalanya ug terbentur pintu kaca itu.ia memegangi jidatnya yg ia rasa sangat sakit.semua orang yg berada dlm kedai itu menertawakan aurel dengan tawa yg ditahan."Waduhhh mbak..lain kali hati-hati" ujar mbak ina yg juga menahan tawanya.
"Ih mbak ina juga nyebelin sama kaya kak iqbal" teriak aurel dengan tangan yg masih memegangi jidatnya.dan pergi begitu saja.mbak ina yg merasa terkejut dengan reaksi aurel yg kelihat spt sedNg marah hanya diam melongos.seketika mbak ina tertawa renyah setelah kepergian aurel.
"Owh jd oppa-oppa ganteng itu namanya iqbal..wahhhh gantengnya ngalahin oppa-oppa korea,ini mah oppa-oppa produk negri sendiri" ujar mbak ina entah kemana arahnya.ya dia jelas menatap iqbal yg sedang berdiri dipojokan tempatnya duduk.
Iqbal mengambil selembar uang 100 rb dr dompetnya.dan diletakanya diatas meja.
"Eehhh ngga usah mas..ngga usah" ujar mbak ina yg tiba-tiba sudah didepan iqbal.iqbal yg terkejut dengan mbak ina yg teriak melarangnya mbayar bertanya kenapa."Ngga usah ms.inikan kedai punya orang tuanya mbak aurel.jd ngga usah bayar"
Iqbal yg mengerti apa maksud mbak ina menggangguk sbagai respon.
"Eh ms ngomong-ngomong knp mbak aurel td marah-marah gitu?" Tanya mbak ina menyelidiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boy friend
Teen FictionPersahabatan,percintaan,permasalahan..dan semua cerita kehidupan yg semua orang jarang mengalaminya..