"Nee.. Tidurlah yang nyenyak Hime. Akan kubuat kau tidak tidur malam ini, kalau jawabanmu tidak membuatku puas. Awas kau" ujar Naruto dengan seringainya yang menakutkan.
***
Hinata masih sibuk dengan kertas gambarnya, ia mencoba fokus mendesign baju untuk koleksi butik bulan depan. Stock yang mereka punya sudah menipis, dan mereka perlu design terbaru.
"Nee-chan. Bagaimana design ini menurutmu?!" Hanabi memberikan buku sketsanya pada Hinata.
Hinata menghentikan pekerjaannya, ditariknya buku sketsa adiknya dan mulai meneliti.
Selama 3 tahun butik mereka berdiri, mereka hanya membuat fashion untuk wanita dewasa dan anak-anak. Dan untuk design anak-anak itu adalah tugas Hanabi.
"Ini warnanya terlalu gelap Hana-chan. Untuk anak-anak aku rasa akan lebih pas kalau dengan warna yang cerah" Hinata menuliskan apa yang harus direvisi sang adik.
"Dan lagi, kau membuat design dress untuk anak tidak sesuai. Dressnya kurang lebar, kalau seperti ini terlihat dewasa nanti"
Hanabi mengangguk mengerti apa yang dijelaskan Hinata. Ia memang perlu banyak belajar dari kakaknya ini.
Sebenarnya banyak sekali bantuan dari teman-teman mereka untuk berdirinya butik ini. Seperti Ino, Sakura dan Temari yang rela untuk dijadikan model tanpa dibayar.
Untuk pemasaran pun Sasuke banyak membantu. Ide-ide penjualan dari Shikamaru sangat menguntungkan. Jangan lupakan design butik ini dari seorang designer interior terkenal seperti Sai.
"Nee-chan. Apa kau kepikiran membuat baju untuk laki-laki dewasa? Banyak lho langganan kita yang menyayangkan kita tidak menjual baju-baju pria" ujar Hanabi yang masih sibuk membuat revisi dari designnya tadi.
Hinata bersandar sebentar dikursi kebesarannya. Ia terlihat berpikir.
"Ide bagus sih, butik kita jadi penuh nanti kan. Coba nanti aku minta pendapat Sasuke-nii dan Shikamaru. Apa perlu kita membuatnya juga atau tidak"
Hanabi mengangguk, ia melanjutkan lagi kencannya dengan buku sketsanya.
"MAMA!!!"
Hinata tersentak mendengar anaknya yang tiba-tiba saja berteriak. Dilihatnya Boruto dan Naruto masuk keruangan kerja mereka dengan membawa dua kantung makanan.
"Hinata, Hanabi. Sudah waktunya makan siang. Ayo makan dulu" Naruto meletakkan bungkusannya diatas meja dekat sofa.
"Waahh.. Arigatou nee Naruto-niichan" Hanabi yang sudah terlihat lapar tidak menunggu lama langsung mengambil satu kotak makanan yang dibawakan Naruto.
"Papa!!! Suapi aku" Boruto bersandar disofa, kedua kakinya ia luruskan diatas sofa.
Hinata terlihat kesal melihat sikap bossy anaknya. Boruto benar-benar sangat mirip dengan Naruto.
"Boruto-kun. Berapa kali Mama bilang?! Jangan manja. Kau bisa makan sendiri" Hinata beranjak dari kursinya, kedua tangannya tidak lepas dari sisi pinggangnya. Gaya yang sudah dihafal Boruto kalau Mamanya sedang marah.
"Dan lagi, duduk yang benar!! Gayamu semakin mirip saja dengan Papamu"
Boruto menurunkan kedua kakinya. Matanya berkaca-kaca menatap sang Papa, memasang wajah sedih ingin menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA!!!
Fanfiction[NaruHina Fanfic] Pertemuannya dengan bocah yang berwajah mirip dengannya membawa Naruto pada kehidupan yang baru. Dan pertemuan itu juga yang membawanya kembali pada sahabatnya yang selama ini menghilang. Bagaimana mereka bisa bertemu? Begini kisah...