Jennie pov
Kringggg kringgg
Jam weker berdering membangunkanku dari tidur. Aku pun langsung mematikannya dan bergegas untuk mandi lalu pergi ke sekolah.
Sebelum itu aku melihat pukul berapa aku bangun dan, WHAT?!?! 06.25?!
"JENNIIIIEEEE KAU MASIH TIDUR ATAU BAGAIMANA?!?!"
"JENNIE ANAK SIPUT CEPATLAH!! AKU MENUNGGUMU!!" Teriak Taehyung menyebalkan di luar rumahku. Huh, dia hanya berani berkata seperti itu kalau tidak ada ibu atau ayahku.
Untung aku mencintaimu Tae.
"SEBENTAR! TUNGGU AKU!" Balasku dengan teriak juga.
"SIALAN KAU! AKU MENUNGGUMU 20 MENIT DARITADI!! AWAS SAJA 10 MENIT LAGI KALAU KAU BELUM KELUAR AKU AKAN MENINGGALKANMU PERGI KE SEKOLAH" Teriaknya lagi.
Akhirnya aku sudah selesai siap siap dakam waktu 10 menit, TANPA MAKAN ATAUPUN BERDANDAN!!
"Aku sudah selesai~~" ucapku keluar menghampiri Taehyung di depan.
"Kenapa lama huh? Sialan aku bisa bisa menjadi fosil karena terlalu lama menunggumu" ucap Taehyung sialan yang langsung membuatku menampar tangannya.
"Yak kau ini berlebihan, cepat cepat ke sekolah! aku belum makan!" ucapku dan kami langsung menuju ke sekolah
.
.
.
Setibanya di sekolah, aku langsung menuju kantin bersama Taehyung. Aiiih aku sangat lapar karena belum makan.
"Jenjen, aku menyukai Lisa!! Lisa sahabatmu itu. Dia sangat cantik jen!" ucap Taehyung semangat.
Deg!
Padahal aku menyukaimu Tae"Jen, kau tak apa?" tanya Taehyung
"Tidak" ucapku lalu makan kembali
"Jen, berikan aku nomor WA dan id line Lisa ya? Kau kan sahabatku jen ya ya ya ya?" ucap Taehyung sambil aegyo dihadapanku.
Ah, aku hanya sahabatnya. Aku hanya mengabaikannya dan tetap makan.
"Sahabatku tidak cocok denganmu. Hah, kau tak sebanding dengannya" ucapku sarkas.
"Memang apa sih yang akan diterima Lisa dari orang yang pecicilan dan abstrak sepertimu?" Lanjutku.
"Kejam kau Jen!" ucapnya lalu meninggalkanku di kantin. Ah, anak itu nanti juga baikan dan kembali lagi seperti biasa.
.
.
.
"Tae, kau marah padaku ya? Tae? Ini sudah 3 hari lhoo, kau tidak rindu bicara denganku? Ini aku berikan id line lisa" bujukku pada Taehyung.
Ini pertama kalinya aku membujuk Taehyung. Ia tidak seperti biasanya. Biasanya kalau Taehyung marah ia akan kembali padaku dengan sendirinya namun, sudah 3 hari ini ia terus terusan mengabaikanku.
"Cih, tidak butuh"
Deg. Rasanya aku benar benar ingin menangis.
"Tae kau kenapa?" ucapku lirih
"Aku minta maaf atas perkataanku yang kejam. Kau tahu kan, biasanya ucapanku memang pedas"
"Aku tidak peduli" ucapnya dingin.
"Tae ayolah kumohon jangan kekanak kanakan" ucapku lagi
"Iya, aku memang pecicilan dan kekanak-kanakan, memang kenapa, huh? Tidak cocok dengan sahabatmu? Tapi nyatanya Lisa malah menerima tawaran kencanku" ucap Taehyung lalu pergi meninggalkanku yang kini menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackpink Oneshoot
Randomsebuah cerita dengan sad ending, happy ending pokoknya terserah author oneshoot, twoshoot yang dibintangi member blackpink Boleh request perannya.