Happy reading
Masa lalu itu... Saat
.
.
.
"Kau bohong!Kau bohong! Mengapa kau bohong padaku?!"
"Tidak jisoo, sungguh, Aku tidak menciumnya"
"Aku melihat itu semua sendiri! Kau bohong! Kau tega!"
"Jisoo! Aku hanya memasangkan sabuk pengaman. Itu saja! Sungguh!"
"Tidak! Aku tahu! Kau bohong!"
"Jika kau menyayangiku, kau harus percaya padaku. Jisoo ya"
"Aku selalu percaya padamu, namun tidak untuk kali ini"
Mobil itu dikendarai dengan kecepatan yang luar biasa. Si pengemudi yang tidak bisa fokus dalam menyetir dan akhirnya
BRAKK!
Mobil itu hancur berkeping-keping seperti hati pengemudinya.
.
.
.
Normal pov
"SEOKJIN !!!" Pekik jisoo karena mimpi buruk itu.
Tiga tahun terakhir ini, jisoo selalu memimpikan hal yang sama. Mimpi yang selalu menghantuinya dan mengingatkan kesalahannya.
"Jin.... hik...seokjin.....aku... menyesal hik.." Tangisnya tak tertahankan.
"Nona, ada apa ?" tanys bibi kang.
"Bibi...hik...oppa..hiks...aku bermimpi..hiks...itu lagi bi.." Tangisnya pecah seketika.
"Sudah nona sudah. Ia juga sudah tenang. Seokjin juga akan sedih melihatmu seperti ini" Kata bibi kang menenangkan jisoo.
"Apa yang harus kulakukan bi ? Bagaimana bisa ? Mengapa aku dulu tak mempercayainya saja bi ?" Katanya sambil menangis.
"Nona, itu sudah berlalu. Sudah jangan diingat terus nona" kata bibi kang
Aku telah melakukan sesuatu yang buruk.
Sangat buruk sehingga sulit untuk dimaafkan.
The past
Author pov
Jisoo sekarang berada di tempat kesukaannya. Ya. Tempat kesukaannya. Ia membawa kue pink, dress pink, dan rambutnya juga ia cat pink.
"Kau tahu mengapa aku datang ke sini bukan ?" Tanya Jisoo
"Yuhuuu.. Happy birthday Jin oppa. Semoga kau selalu bahagia. Ayo sebutkan permintaanmu oppa."
Katanya sambil membawa kue dan tersenyum."Hai, kau menyukai warna pink bukan ? Hiks..Nah ini dia aku memakai..hiks baju pink, hiks.. kue warna pink dan hiks.. Lihat rambutku oppa. bukankah pink manis ?" katanya sambil sesenggukan.
"Tapi.. Hikss.. Aku cantik kan..?" katanya sambil berpose. Oh ayolah Jisoo...
"Seokjin oppa, apa kau bahagia ? Kau tahu oppa, aku selalu merasa bersalah. Andai aku mempercayaimu. Aku sungguh menyesal tidak mempercayaimu" ucapnya sudah lebih tenang.
"Berapa lama lagi aku harus menangisimu ? Berapa lama lagi ?" ucapnya sesenggukan.
"Tapi oppa ini terakhir kalinya aku mengunjungimu"
"Yaaaa.. Aku akan menikah. Yeaaay dengan siapa ? Dengaaan Jinyoung oppaa" katanya semangat dan tertawa.
"Ia membuatku nyaman. Benar" katanya sambil tersenyum
"Tapi pertanyaan terakhirku itu... Apa kau sudah memaafkanku ?"
"Apa ? Aku seperti mendengarmu berkata iya" ucapnya sambil memegang salah satu telinganya.
"Waah terima kasih ya"
"Ini undangannya. Selamat, kau diundang oppa" katanya sambil menyerahkan undangan berwarna pink.
"Aaa sepertinya supirku mulai lelah menunggu. Bye oppaa" katanya cemberut.
"Berbahagialah Jisoo. Aku sudah memaafkanmu"
..
"Bagaimana Jisoo, apa sudah tenang ?" tanya seorang pria.
"Hiks.. Tentu.. Hik.. Saja..." Ucap Jisoo sesenggukan. Si pria hanya bisa mengelus punggung Jisoo dan menenangkannya.
Ya. Jisoo tadi mengunjungi makam Seokjin. Dia berbicara, menangis dan tertawa sendiri. Yaah itu sudah biasa.
Sopir yang dimaksud adalah Jinyoung. Yang menerima dan mencintai Jisoo apa adanya.
Dengan setulus hati.
Dia..
Seseorang yang mampu menenangkan Jisoo. Yang menerima masa lalu jisoo.Walau Jisoo tidak pernah mencintainya.
TBC
JINYOUNG GOT7 LHO YAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackpink Oneshoot
De Todosebuah cerita dengan sad ending, happy ending pokoknya terserah author oneshoot, twoshoot yang dibintangi member blackpink Boleh request perannya.