Di pagi hari sekitar pukul 06:30 Angga berjalan di koridor sekolah menuju kelas XI Ipa 1. Setelah sampai di tengah pintu kelas, Angga melihat Dea sang ketua kelas tersebut membersihkan meja guru yang berada di samping papan tulis, tak menunggu lama angga melangkah mendekati Dea yang super jutek itu
"Prokkk....prokkk....prokkk.." suara tepukan tangan terdengar oleh telinga indah yang dimiliki oleh Dea
"apaan sih, berisik tau nggak!" ucap Dea
"Wushh... jutek amat sih ah, pantesan meja nya dari tadi nggak bersih" goda angga
"Jangan ngelawak disini deh" ketus Dea
"Idihh siapa yang ngelawak?" Ucap angga sambil sedikit ketawa. "Lo nya aja sih yang pd, jangan jangan lo berharap kalo gua bakal ngelawak ke elo ya hah, hahaha ngaku aja" lanjut angga tertawa
Dea tidak menghiraukan angga yang selalu super jahil bagi hidupnya, dia terus fokus melanjutkan tugas piket nya yakni membersihkan meja guru. Tanpa di suruh angga pun melangkah dan semakin mendekati dirinya.
"Ngomong ngomong masih pagi gini rajin amat, kayak ayam yang sedang nyari makanan tau nggak" ucap angga terkekeh
Tetapi Dea tetap tidak menghiraukan ucapan angga, karna dia tau tingkah laku angga hanyalah untuk memancing emosinya yang selalu ia keluarkan disaat angga bertingkah laku aneh padanya.
Angga sedang terkekeh melihat wajah Dea yang murung di pagi hari. Dan ia juga tau bahwa Dea tidak akan menghiraukan kejahilannya lewat omongan yang bisa dikatakan lelucon itu. Tapi, ia nggak putus asa, ia juga berusaha menggoda Dea yang beralih tugas dari membersihkan meja ke menggosok papan tulis.
"Widihhh ada patung baru kayaknya di kelas ini." Ucap angga
Namun Dea hanya ngelirik cowok humoris dan super nyebelin itu dengan lirikan yang bisa dibilang paling sinis di SMA Mentari.
"Ehh kenapa ngelirik gua seperti itu? Ada apa gerangan?" Tanya angga
"Ihhhhhh..... bisa nggak sih lo, gak ikut campur hidup gua" ucap Dea sambil mengusapkan penghapus ke wajah tampan angga.
Tanpa berkata apapun Angga berlari seketika ibarat di kejar kejar polisi. Dengan pipi sebelah berwarna hitam akibat penghapus yang di gosokkan oleh Dea sang ketua kelas sekaligus mangsa kejahilan Angga setiap harinya.
Brakkk....!!! Tak lama berlari angga menabrak seorang cowok ber kacamata dengan membawa beberapa buku di pelukannya.
Cowok ini bernama Reza Abdillah. ia juga adalah sosok anak yang paling pandai di kelas XI ipa 1. Namun, reza juga adalah mangsa pembulian bagi teman temannya karna dia sangat culun.
"Woii maling kundang liat liat kalo jalan ah." Ucap angga ngos ngosan
"Nama gua reza kalii ngga." Kata reza sambil mengambil bukunya yang berjatuhan
"Wahhh... udah ganti nama lo ya!" Ucap angga mengelus lengan kanan nya
"Dari dulu nama gue reza, lagian lo kenapa sih masih pagi gini lari larian? Lari marathon lo ya" tanya reza
"Lari marathon muka lo kayak ketumbar!! Di kejar roro jongrang gua" ketus angga
"Roro jonggrang kan legenda ngga, kenapa pipi lo tuh hitam semua?" Tanya reza lagi
"Ya ampun... bawel amat sih lo kek mamak. Sini minta tisunya gua" ucap angga
Tanpa mengeluarkan kata lagi reza mengambil tisu di saku depannya. Ia memberikan selembar tisu pada angga yang sedang mengelus pipi dengan rambut lebatnya yang acak acakan.
"Bilang terima kasih dulu" kata angga mengambil tisu dari tangan reza
"Terima ka...!! Ehh kan lo yang seharusnya bilang terima kasih ke gua" kata reza murung
"Yaelah bawel amat sih ah gua mo ke kamar mandi dulu"
Angga berlari menuju kamar mandi di sudut sekolahan. Dengan banyak cewek di depan kelas melihat ketampanan wajah angga meskipun di pipinya berwarna hitam sebab gosokan penghapus yang di berikan oleh sang ketua kelas.
Saat tepatnya angga di depan kelas XI ips 2. Angga di hadang oleh seorang cewek tinggi dengan berambut pirang berdiri di hadapannya
"Pipi lo kenapa boy?" Tanya cewek tersebut
"Di tabrak sepur!" Jawab angga kesal
"Loh kok bisa sih, kok lo nggak kenapa napa?" Ucap cewek itu
"Yaiyalah nggak papa, lo bodoh sih" angga terkekeh
"Loh kok gitu?" Cewek itu bingung
"Pikir aja sendiri" ucap angga sambil melangkah pergi
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Between hate and love
Teen FictionIni menceritakan tentang kelas XI Ipa 1. Dimana kelas tersebut di pimpin oleh seorang cewek yang tegas dan super jutek kalo masalah cowok. Dan di kelas itu pun juga terdapat seorang cowok yang sangat tampan dan humoris. Dia tak lupa untuk menjala...