11 (Happy Birthday)

11 1 0
                                    

Pada waktu fajar mulai tampak terlihat di jendela timur Dea, Dea merasa silau yang sedang nyenyak di temani selimut di seluruh badan nya.

     Dukkk... dukkk... dukk...!!
"Dea bangun sayang sudah jam setengah 6 loh!!"

     Suara ketukan bundanya pun terdengar di balik papan pintu di lengkapi dengan suara nya yang memerintahkan untuk bangun.

     Namun Dea pun masih males untuk bangkit dari kasurnya, Ia melainkan menutup muka nya dengan sebuah bantal yang berada di kasur tersebut.

     Tetapi tak cukup lama, bundanya pun masuk ke kamarnya tanpa seizin dari Dea.

"Sayang ayoo bangun sekolah" ucap bundanya dengan menarik bantal yang menutupinya

"Emmhh.... bunda" saut Dea

     Mendengar suara anak semata wayang nya yang lucu itu pun bundanya tersenyum.

    Dea emang cewek yang rajin dan pintar di kelasnya, tetapi kalo masalah tidur dia juga rajin tidak bangun.

    Bunda nya masih tersenyum manis dan mengelus elus rambut Dea yang sedang menikmati mimpi pribadinya.

"Sayang bangun dong, bunda kasih kejutan tuh buat kamu" bundanya tersenyum

"Haa? Kejutan apa bunda? Kevin kah?" Dea langsung reflek ngucapin itu

     Bundanya menatap Dea dengan bingung, sedangkan Dea menatap bundanya dengan penasaran dan agak lama menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Ehh bunda maksud Dea.. emhh... anu bun.." Dea menggaruk kepalanya

"Kevin siapa sayang hemm?" Tanya bunda

"Anu bun temen baru Dea ituloh namanya Kevin" jawab Dea

"Ohhh yaudah sayang sana mandi dan siap siap, biar bunda aja yang mberesin kamar tidur Dea" Bundanya tersenyum

"Siapp bunda" Katanya gembira

     Setelah selesai mandi Dea siap siap di kamar pribadinya, dengan berseragam Putih putih yang dilengkapi dengan dasi.

    Sesudah berseragam sekolah Dea keluar dari kamar nya dengan membawa tas Ransel di bahunya.

     Terlihat wajah cerah Dea dan senyum manisnya saat turun dari tangga menuju meja makan yang berada di ruangan tengah tersebut.

     Tepat berdiri di samping meja makan, Dea bingung karena nggak seperti biasanya saat waktu sarapan ruangan tengah sepi dan tak ada seorang pun termasuk ayah dan bundanya.

"Tumben sepi, ayah sama bunda kemana ya?" Batin Dea

    Sambil menunggu ayah dan bunda nya ke meja makan, Dea duduk di kursi sambil memainkan handphone yang berada di tangannya.

    Namun perut Dea sudah tidak bisa di kontrol lagi olehnya. Tanpa basa basi ia mengangkat tutup makanan yang berada di atas meja makan tersebut.

    Dan betapa terkejutnya Dea saat mengangkat tutup makanan tersebut yang isinya kejutan yang berisi tas dan sepatu baru disertai dengan kertas yang berisi tulisan Selamat ulang tahun.

"Happy birthday to you.... Happy birthday to you.... Happy birthday.... Happy birthday... Happy birthday to....you....."

     Kedua Orang tua nya menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan serentak saat keluar dari kamarnya dan membawa kue tart yang di atasnya ada lilin bertulis angka 17.

"Selamat ulang tahun sayang" Ucap bundanya

"Ahhh bunda makasih" Dea gembira

"Selamat ulang tahun ya nakk" kata ayahnya

"Makasih banyak Dea sayang ayah dan bunda" Ucap Dea dengan memeluk ayahnya.

"Sayang tiup lilin nya" Bundanya menjulurkan tangannya

    Fuu..... Dea meniup lilinnya dengan gembira hingga menggenang air mata bahagia nya, setelah itu bunda nya menaruh kue tart nya di atas meja.

"Bunda makasih maaf kalo aku Bandel" Dea memeluk bundanya

"Ehh sayang ya nggk papa ahh kmu kan putri tunggal bunda hemm" ucap Bundanya

"Ahh Dea sayang banget sama bunda" kata Dea

"Iya bunda juga sayang kamu mwahhh" kecup bundanya di kening Dea

"Udah yukk bun kita potong kue nya" Ucap ayahnya

"Iya ayahh, ayahmu lapar nih"

"Hahahaha" bunda dan Dea serentak Tertawa.

     Kemudian keluarga Dea memotong kue dan mendoakan nya untuk kedepannya agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

     Dea sangat bangga dan bahagia mempunyai orang tua seperti Ayah dan bundanya, yang selalu memanjakan dia tanpa lelah dan memberi kasih sayang sepenuhnya.

    Ia berharap hal ini akan menjadi suatu kenang di kehidupan selanjutnya, Ya kejutan yang cukup spesial dari orang tuanya.

    Setelah makan bersama dan merayakan acara sederhana, ayah dan Dea berpamitan pada bunda lia untuk pergi bekerja dan belajar.

"Bunda aku pamit ya" kata Dea

"Iya hati hati sayang" Jawab bundanya

"Siapp bunda sayang Mwahhh"

     Dea mencium kening bundanya yang tersenyum melihat putri tunggalnya menjumpai hari spesial nya tersebut.

Happy sweet seventeen.

❤❤❤

    

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between hate and loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang