2. Hafidz Qur'an

1.1K 70 6
                                    

"Terima kasih telah mengkhianati, karena aku menjadi lebih berhati-hati, dalam menaruh hati."
@intan17putri

Khalid POV :

"Ngapain, Khalid?"

Seorang remaja lelaki sedikit tersentak, "Allahu Akbar," ucapnya menyebut takbir.

Aktivitasnya terhenti, diletakkan piring kaca yang tengah asik ia cuci. "Khalid lagi mencuci piring Ummi. Maaf, tadi malam Khalid kelelahan usai murajaah Qur'an, jadi ngga sempat megerjakan tugas Khalid."

"Masya Allah, Nak. Itu kan tugas Ummi sebagai Ibu Rumah Tangga. Udah, tinggalin itu Khalid. Cepat kamu mandi supaya enggak ketinggalan subuhnya di Masjid. Abi kamu sudah selesai berbenah, tuh."

"Abi lagi apa, Ummi?" tanya Khalid membasuh cepat-cepat pirng dan gelas yang hanya sisa beberapa buah lagi.

"Lagi ngaji. Murajaah hafalan juga, sekalian ngafal lagi. Begitu, Nak... kalau menghafal bagusnya pagi-pagi sehabis mandi, otak kamu masih segar. Jadi, enak menghafal. Insya Allah lancar." Nasihat Ummi Khalid sambil mengupas bawang merah untuk membuat nasi goreng.

"Iya, Bu. Nih, Alhamdulillah sudah selesai kok piring nya." Khalid membasuh tangannya dan menutup pintu kamar mandi untuk bersiap-siap membersihkan diri dan pergi sembahyang.

Begitulah dia, sedari kecil Khalid diajarkan memulai pekerjaan dengan Bismillah dan mengakhirinya dengan Hamdallah. Kata Abinya, mudah-mudahan apa yang ia lakukan dengan begitu menjadi berkah.

Usai mandi, karena masih ada waktu sekitar empat puluh lima menit lagi menuju waktu Subuh, Khalid mengerjakan tugas rumah dahulu, supaya nanti sehabis sholat dia tinggal me-merojaah hafalan Al-Qur'annya lagi dan membaca materi pelajaran yang kira-kira akan dibahas di sekolahnya hari ini.

Mula-mula, seperti biasa Khalid membuka seluruh jendela di rumahnya lebih dulu, agar udara segar pagi masuk, sehingga membuat orang yang menghirup dan merasakannya hilang rasa kantuk, akhirnya jadi bersemangat. Lalu, Khalid mulai merapikan kamarnya, yang memang lah selalu rapi, jadi dia tak menghabiskan banyak waktu untuk hal yang satu ini.

Kamar Khalid selalu bersih, tertata rapi, dan harum. Menurutnya, kamar adalah tempat privasi setiap individu yang mana dia paling banyak melakukan aktivitas di dalamnya. Bahkan, motivasi dan inspirasi yang hebat bisa didapatkan dengan gampang jika kita telah nyaman. Lagi pula, Khalid selalu ingat sabda Rasulullah, bahwa; Kebersihan sebahagian dari iman.

Khalid selalu menanamkan dalam pedoman hidupnya, Allah mencintai yang bersih dan indah. Khalid ingin dicintai Allah, hidup-matinya hanya untuk Allah, kembalinya hanya pada Allah, manusia hidup untuk mengejar cinta ilahi. Jadi, menjaga kebersihan adalah salah satu cara Khalid menggapai cinta allah.

Sebenarnya, untuk kebanyakan orang terlebih usia remaja, aktivitas Khalid di pagi hari terlalu berat bahkan membosankan, dan sedikit sekali remaja yang melakukannya. Khalid biasanya bangun pukul dua malam, di mana kebanyakan remaja pada umunya sedang bergelut dalam alam mimpi mereka akibat kelelahan bermain game, nongkrong, nonton, atau cukup banyak yang malah pada seperkiraan jam tersebut tengah memegang ponsel dan berkiriman pesan mesra dengan pacarnya. "Naudzubillah, sungguh rugi", pikir Khalid.

Sementara Allah datang ke langit dunia, menunggu hamba-hamba-Nya untuk bersujud padanya dan itulah waktu mustajab pengabulan harapan dan waktu yang hikmat untuk bercerita bahkan curhat pada kekasih kita, Allah SWT. Tapi, mereka malah memilih urusan duniawi dan mengabaikan keridhoan ilahi, sungguh beruntung orang yang diberi nikmat iman dan takwa oleh Allah.

Selesai tahajud, Khalid tidur sebentar lagi untuk mengistirahatkan matanya agar tidak terasa penat menerima pelajaran di sekolah. Satu setengah jam kemudian, dia bangun untuk langsung merapikan rumah dan membantu hampir seluruh pekerjaan rumah.

Cadar dan Ketua Rohis SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang