5. Menjadi teman

19 2 0
                                    

Setelah sekitar satu bulan kami tidak berhubungan lewat handphone akhirnya aku bertemu dia, di kampus pada saat ospek aku tidah tahu kalau  dia teman satu kelompokku. Ya, seperti yang kuceritakan sebelumnya kedekatan kami berakhir sebelum bertemu kembali. Aku tidak tau apa yang dia fikirkan saat bertemu denganku, yang aku tau saat itu aku adalah teman satu kelompoknya.
Jujur saat bertemu dengan nya apalagi bersebelahan dengan nya aku sedikit canggung melihat keadaan waktu itu yang tiba tiba menjauh, namun semua nya seperti biasa kembali saat aku dan dia ospek bersama. Selama tiga hari kami bersama-sama merasakan panas, di bentak, di kasih tugas mendadak, sampai kerja kelompok hingga larut malam.
Ospek membuat aku dan dia menjadi teman, ya teman hanya sekedar teman. Walaupun dalam pikiranku aku ingin lebih dari teman dengan dia  tapi keyakinan memaksa kami hanya untuk berteman .
" Kenapa keyakinan membuat kami menjauh ? aku percaya tuhan hanya SATU!!!"

"Kenapa masih mempermasalahkan KEYAKINAN?"

Aku yakin setiap keyakinan yang kamu ikuti pasti mengajarkan kebaikan!!!

Kenapa harus membeda"kan agama!!

Tapi Kami tidak akan memutuskan pertemanan kami karna berbeda keyakinan.

Sampai akhirnya semua terbiasa menjadi teman, jika bertemu hanya bertegur sapa, bercanda , dan perlahan aku melupakan sebelumnya.

Dia adalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang