11. Datang kembali

0 0 0
                                    


Setelah dua semester aku tidak satu kelas dengan dia, akhirnya kami satu kelas di semester 3. Dan di awal semester 4 cerita kami berawal lagi, tentang dia yang memulai nya hingga tumbuh perasaan yang sebenarnya.
Siang itu, dia menelpon ku
“tar, ajarin gua buat laporan dong” ujarnya
Aku yang kaget mendengar dia berbicara seperti itu karna sebelumnya dia tidak pernah meminta tolong kepadaku.
“ kapan?” kataku
“ya sekaranglah” katanya
“gak bisa ada kelas, nnti sore aja abis kelas” kataku
“yaudah, nanti sore ya di tempat biasa aku tunggu” katanya

Sore harinya aku menumui dia, banyak temanku di sana, namun di dalam aku hanya berdua dengan nya. Awalnya kami mengerjakan tugas seperti biasa, namun kelamaan aku merasakan dia seperti aneh. Dia terus memandangiku, bukan nya melihat ke tugas tapi dia malah melihat ke arah wajahku. Dan satu kata yang dia ucap yang gak pernah ku dengar sebelumnya ”Cantik” aku tidak tau dia bilang kata itu untuk siapa yang jelas di depan hadapan nya hanya ada aku.
Semakin malam dan aku tidak bisa pulang karna hujan yang cukup deras jika aku terobos aku akan basah kuyup karna aku Cuma memakai motor. Tugas dia pun sudah selesai, aku tidak tau mau ngapain lagi yang jelas aku terjebak bersama nya dengan sikap anehnya.
“deket sama siapa sekarang lo tar?” ujarnya
“gak ada” kataku singkat
“boong lo gak ada” katanya
“ya emang gak ada kok harus di paksain ada” kataku 
Dan tiba-tiba dia mengirim chat kepadaku yang tulisan nya
“kalo gua yang ngedeketin lo gimana?” ujarnya
Demi apapun aku tertawa, aku langsung bilang kepadanya
“apasih kok berani nya ngechat”
Dan dia mengirim chat kembali
” takut di tolak, jawab dong” katanya
“kan udah deket, orangnya sebelahan” kataku
“ah cuma orang nya doang, mau ga?” katanya
“mau gak apanih?” kataku
“mau gak pacaran?” kata dia
Aku yang menanggapi nya bercanda pun mulai tertawa
“ apasih emang ngajakin anak kucing ya kayak gitu haha” kataku
Dan sontak dia langsung mengambil hape ku untuk membalas pesan dari nya dan dia nulis “yauda yuk pacaran”
Hahaha! demi apapun aku tidak tau dia sedang bercanda atau tidak, yang ku tau dia telah membuatku tertawa.
Tak berhenti sampai disitu, tingkah anehnya terus dia tunjukkan kepadaku saat dia tiduran di atas kasur, dan aku duduk di lantai sambil ku tidurkan kepalaku di kasur tersebut. Dia memegang tanganku dengan erat, begitu lama dia genggam bahkan ketika tangan satunya dia memegang ponsel. Aku berusaha melepaskan nya, tapi dia tidak melepaskan nya bahkan dia mengambil cincin yang ada di jariku yang kemudian dia memasang kembali di jariku sambil berkata “ dah ini dari gua, lo sekarang punya gua” dan aku membalasnya hanya dengan senyuman tipis.

Dia adalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang