"Kau pulang denganku. Pokoknya tidak ada penolakan, Minatozaki Sana" Jimin menggeram kesal, ia lelah membujuk yeoja keras kepala seperti Sana
Sana memutar kedua bola matanya, ia menyesal tidak pulang bersama dengan Mina salah satu kakak kelas nya yg baik hati. Jadilah dia bertemu dengan Jimin tepat di depan gerbang sekolahnya
"Sirheo, aku lebih baik pulang sendiri" Sana masih tetap kukuh untuk tidak menerima ajakan Jimin
"Aigoo, sudah kubilang tidak ada penolakan, Sana. Cepat naik! Atau aku akan membantumu untuk naik ke motorku"
Ya kini Jimin memang membawa motor sport bukan mobil, alasannya simple karena Jimin tidak suka mengendarai mobil
"Oh ayolah, Sana. Ini sudah mulai malam, aku tidak mau membiarkan yeoja cantik seperti mu seorang diri disini" Jimin menatap lembut Sana
Sana menghembuskan napas nya, ia pasrah menerima tawaran Jimin. Lagipula memang langit mulai gelap, ini di sebabkan oleh Sana yg terlambat mengerjakan tugas rumah jadilah dia harus mengerjakan tugas rumahnya di perpustakaan yakni menyalin makna dari buku Tebal yg diberikan sang guru
"Arraseo" Sana menaiki motor Jimin, tanpa ia sadari Jimin tersenyum senang lewat kaca spion yg menampakkan wajah cantik Sana
Akhirnya rencana awalku berjalan lancar. Batin Jimin berkata sembari samar2 tersenyum evil
****
Setibanya Jimin di rumahnya sehabis menghantarkan Sana, namja tampan yg memiliki tubuh bak roti sobek itu langsung saja merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya
Ia menatap langit2 kamar nya dengan Hoseok.
Saat ini Jimin berada di dorm, dan dorm terlihat sangat sepi layaknya kuburan. Entahlah kemana perginya semua orang
Kringggg~
Jimin merogoh kantung boombernya lalu mengambil benda pipih dari sana. Ia dekatkan benda pipih itu ke telinga setelah menggeser tombol hijau ke samping
"Yeobeoseyo" sapanya dengan malas
"Yyak!! jimin-ah!!! Mana janjimu heh? Kau bilang kau akan berjanji untuk mempertemukanku dengan Yonggi" Jimin terkejut bukan main, lantas mengusap telingannya setelah menjauhi ponselnya dari telingannya
"Aigoo, kau membuat telinga ku sakit saja. Apa harus berteriak seperti ini? Bicaralah dengan baik baik, Junghwa" Jimin kesal bukan main, lalu orang di sebrang sana mendengus sebal
"Pali, buat Yonggi oppa bertemu denganku. Aku sudah tidak tahan lagi Jimin, hidup berdua dengan benih Yonggi di tubuhku seorang diri" Junghwa terisak di sebrang sana yg membuat Jimin merasa kasihan sekaligus bersalah
Andai saja waktu bisa di putar ulang, mungkin Jimin tidak akan melakukan kesalahan fatal ini yg membuat nasib seorang yeoja hampir hancur. Tapi tidak, mau apapun itu Jimin tetap akan menebus kesalahannya. Ia akan membuat Yonggi mempersunting Junghwa
Seharusnya malam itu, malam dimana kedua orangtua Junghwa yg bernotaben tante om nya Jimin pergi dinas, Jimin tidak menjebak Yonggi untuk datang ke apartement Junghwa dalam keadaan mabuk berat. Hingga Yonggi tidak sadarkan diri telah merebut mahkota yg paling berharga bagi Junghwa saat itu
"Mian, Junghwa. Karena ku kau menjadi seperti ini" Jimin menyesal, sungguh menyesal
"Ck. Sekarang kau mulai sadar heh? Lalu kemana saja kau selama ini? Bahkan kau tidak peduli sedikit pun denganku yg hampir saja ingin dibunuh kedua orangtuaku jika semua ini terbongkar. Kau tau bagaimana sifat Eomma dan appa ku kan Jimin? Mereka berdua keras, bisa saja anak yg sedang kukandung ini akan dibunuh oleh mereka berdua. Aku tidak mau hal itu terjadi, Jimin-ah" Junghwa lagi lagi berteriak
KAMU SEDANG MEMBACA
Byuntae Namja [YUKOOK]
FanfictionBagaimana jika kamu bertemu dengan seorang namja tampan namun byuntae? Choi Yuna alias Yuju adalah salah satu korban pertanyaan diatas. Dirinya yg secara tidak langsung bertemu dengan seorang namja tampan namun byuntae di sekolah barunya. lantas bag...