" Mau ke butikkan ? Aku anterin ya ? " Tanya Peter.
" Hmm... "
Mereka keluar gedung Apartement dengan tangan Peter di pinggangnya, Rebecca sudah memukul tangan nakal itu, tetapi Peter terus melakukannya. Bahkan, dalam perjalanan Peter sempat-sempatnya menyentuh pahanya. Sesampainya di depan butik Rebecca, Peter menciumnya dengan ciuman panas dan Rebecca selalu menyukainya.
" Perpisahan sebelum aku ke kantor... Good Bye... " Ucap Peter sebelum Ia keluar mobil.
Rebecca berfikir Ia harus mulai menikmatinya atau menyudahinya ??? Bagaimana jika gue hamil ? Dalam hatinya berbisik. Rebecca harus memikirkan kemungkinan-kemungkinan jika Ia menyetujui ide lelaki itu, walaupun sebenarnya Rebecca menyukai milik Peter di dirinya.
~~~~~~~~~~
WARNING :
Akan di lanjut Up kalo vote 🌟 lebih dari 100 !Happy reading... 🙏💞💞😘😘
jangan lupa Vote 🌟 dan Komen ya..😍
Love youu... 😘😘😂
Anggaplah ia adalah wanita bodoh, Rebecca. Ia tidak bisa menyudahi apa yang mereka mulai dengan salah sekarang. Setelah ia selesai bekerja di butiknya, Rebecca memutuskan langsung pulang ke Apartementnya. Ia ingin menenangkan pikirannya, membersihkan dirinya dan langsung tertidur sampai pagi. Tapi, alangkah kagetnya ia menemukan lelaki bandot itu di Apartementnya. Dengan santainya lelaki itu menonton TV, dengan banyak makanan ringan dan minuman kaleng yang berserakan di sana-sini. Siapa lagi jika bukan, Peter si bandot.
" HEH ! Ngapain loe di sini ?! Enggak punya rumah loe ! " Bentak Rebecca sebagai kata sambutan.
" Ihh... Pulang kerja kok marah-marah sih ?? Enggak berkah loe entar rezekinya... " Balas lelaki itu dengan nada manja.
" Enggak usah banyak alesan ya loe... Keluar dari Apartement gue ! "
Rebecca kesal dengan lelaki itu yang sesukanya di Apartementnya, walaupun memang biasanya seperti itu. Tapi, sejak hubungan sahabat mereka sudah berubah Rebecca tidak dapat menata hatinya saat bertemu dengan lelaki itu sekarang. Rasanya ada yang aneh saja dengan hubungan mereka, dan lelaki itu masih bisa sesantai sekarang saat mereka bertemu, seolah tidak terjadi apapun antara mereka. Peter memang sering memakan makanan yang ada di Apartementnya tanpa se-izin dari Rebecca, tapi entah kenapa Rebecca kesal melihat lelaki itu ada di sini berleha-leha.
Karena bentakan dan usiaran dari Rebecca, Peter memutuskan langsung pergi dari lokasi kejadian yang di ributkan wanita itu. Tetapi, sebelum tangan kekar Peter menyentuh daun pintu, wanita itu sudah membentaknya lagi dan menarik tangannya.
" Enak aja langsung pergi-pergi aja... Nih, bersihin dulu... Enak aja mau makan jajan gratis langsung pergi ! " Bentak Rebecca lagi.
" Iya Nyonya Alexanderrr !! " Balas Peter malas.
" Ngomong apa loe barusan, hah ?! "
" Enggak jadi... " Peter langsung menggeleng-geleng kepalanya cepat dengan lucu.
" Awas ya loe, kalau enggak bersih... " Ancam Rebecca.
Rebecca langsung menuju kamarnya, untuk membersihkan badannya. Dibalik pintu tangannya menyentuh dadanya yang berdekup kencang. Apaaan sih jantung gue... Jangan-jangan gue sakit jantung nih.. ?! Batinnya.
Selama Rebecca memasuki kamarnya, Peter membersihkan sisa-sisa makanan yang ia makan di depan TV. Sudah sejak 2 jam yang lalu ia disini, menunggu wanita itu pulang. Ia sengaja untuk pulang lebih awal agar dapat menjemput Rebecca, tetapi ia memutuskan untuk menunggu di Apartement wanita itu saja. Jadilah Ia di sini, menunggu wanita itu pulang dengan main game dan menonton acara gosip sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pete
RomanceTangan besar itu menyentuh rambut hitam Rebecca yang halus, Telunjuk Peter pindah ke rahang mulus wanita itu, lalu ke dahinya Peter menciumnya. Karena merasa tidurnya terganggu Rebecca pun terbangun, dengan Wajahnya yang masih pucat dan kucal. Nyawa...