Tigreal dan Miya

172 8 3
                                    

"Tig, aku masih merasa lelah setelah perang terakhir. dan rasa sakit di punggung ku masih saja kambuh." keluh Miya. Tigreal geli mendengarnya, "apa apaan kau ini Miya, bukankah sudah 2 minggu yang lalu perang itu selesai."
"Tigre, buka matamu! kau yang seorang pria bertubuh kekar masih bisa bertahan dari luka luka mu yang masih ada itu wajar wajar saja. dan aku ini wanita! dan tubuhku kecil, pastinya kurang mampu tahan sakit."
kata Miya kesal.
"Miya, setidaknya aku bisa menolongmu saat kau hampir saja terbunuh.." kata Tigreal mengingatkan kejadian itu pada Miya
"iya, kau memang temanku. dan ketahananmu luar biasa. bahkan  baju zirah mu itu seperti tidak bisa ditembus apapun." itulah kata pujian Miya pada Tigreal.
"Miya, Tigreal .." Rafaela memanggil dan mereka menoleh pada Rafaela dan menanyakan kenapa memanggil mereka. Rafaela menjelaskan bahwa putri Odette ingin bertemu dengan mereka. saat mereka bertemu Odette, mereka menunduk tanda hormat.
"begini, aku terkesan dengan kalian berdua. dan..." Odette melihat lengan Miya yang diperban.
"Miya, ada apa dengan lenganmu?" tanya putri Odette. Miya menjelaskan itu luka yang didapat saat perang. sementara Tigreal seperti tidak ada luka. "Tigreal, aku lihat sepertinya kau tidak ada luka yang parah. hanya luka kecil di kening mu." tanya Odette penasaran. tapi sebetulnya dia punya luka di dada nya. karena bagaimanapun sebagai inisiator, dia harus di depan dan berani berkorban. setidaknya dia sudah melindungi Miya. Odette tidak tau kalau luka Tigreal tertutup baju zirah nya. tapi Tigreal sengaja merahasiakan luka di dada nya. dia pikir putri Odette akan menanyakan luka nya.
"aku ingin kalian menunda latihan keprajuritan untuk saat ini. karena kalian sedang masa pemulihan." jelas putri Rafaela. Tigreal dan Miya hanya mengangguk. tiba tiba Digger datang.
"hey, kalian tidak latihan?" tanya Digger
"Diggie, mereka sedang masa pemulihan. aku melarang mereka untuk latihan. kalau tidak bisa tambah parah jika dipaksakan" kata putri Rafaela.
"ngomong ngomong, ada apa Diggie?" tanya Miya.
"aku diminta pangeran memanggil putri Odette untuk kembali ke Swan Castle"
"baik, sampai jumpa semua.." kata putri Odette.
"sampai jumpa Odette..." kata Putri Rafaela.
setelah Odette pergi. Rafaela, Miya, Diggie dan Tigreal mengobrol bersama.
"entahlah bagaimana rasanya jika aku punya teman seperti kalian" kata Rafaela dengan senyum.
"putri Rafaela tidak akan kesepian lagi ku rasa." kata Diggie.
"haha, benar Diggie, rasanya berbeda semenjak berteman dengan kalian. karena kak Argus terlalu sibuk dengan urusan kerajaan, jadi dia sampai tidak peka kalau aku sedang kesepian." itu kata putri Rafaela.
"ini suatu kehormatan sang putri. sebetulnya sudah menjadi tugas kami untuk menjaga mu." kata Tigreal.
"Tigreal, Miya.. aku sangat menghargai itu. dan Diggie pasti selalu siap sedia sebagai pengantar pesan"
***
sementara di Citadel kingdom, raja Arthas kedatangan seorang pengelana. dia bernama Zilong. dan Zilong berkata dia ingin mengabdi pada raja Arthas.
"Zilong, apa kemampuanmu?"
"yang mulia, saya sangat terampil menggunakan senjata tombak" - Zilong
"apa kau juga bisa melindungi?" tanya raja Arthas.
"saya tidak terlalu mampu tapi saya akan coba" jawab Zilong
"kalau begitu, kau punya tugas untuk menjaga kedua putri ku"
"terimakasih yang mulia."
bersambung.
ok guys. segitu dulu part 2 nya. karena aku dah kebanyakan nulis. *plak* eh... nggak, ini karena  aku ga mau readers menunggu terlalu lama 😀. stay tune buat episode selanjutnya ya. . jgn lupa vote & comment ^_^

The Warrior of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang