Prolog

79 6 0
                                    

FANFICTION

Title:
For Your Return

Main cast:
Park Chanyeol
Byun Baekhyun

Genre:
Fantasy/Friendship

-oOo-


Chanyeol melangkah gamang di keramaian orang-orang yang berlalu lalang. Dia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Tidak ada satu orang pun yang memperdulikan keberadaannya di sana. Tidak ada satu orang pun yang dikenalnya. Dia berada di tempat yang sangat asing baginya.

Chanyeol terus saja berjalan meski pun dia tidak tahu dia berada dimana dan hendak kemana atau apa apa yang harus dia lakukan disana. Hatinya terasa hampa seakan dia hanyalah sebuah tubuh tanpa jiwa. Padahal sewajarnya seseorang akan merasa kebingungan ataupun ketakutan pada situasi seperti yang dialaminya saat ini, tapi dia tidak bisa merasakan apa pun. Dia hanya ingin melangkah kemana pun langkah kaki membawanya pergi.

Tiba-tiba semua orang yang berlalu lalang di sekitar Chanyeol menghilang satu persatu seperti sebuah sihir. Dia tetap tak merasakan apa pun. Saat keadaan sekitar pun menjadi sepi, matanya terfokus pada dua orang pria muda yang berada di depannya. Mereka terlihat sedang beradu mulut. Chanyeol tidak dapat mengenali dengan jelas siapa dua orang itu. Yang jelas salah satu dari pria tersebut memiliki postur tubuh yang tinggi dan tegap sedangkan seorang lagi lebih pendek dengan tubuh kecil. Dua sosok yang tampak tidak asing baginya.

Chanyeol melihat pria tinggi itu marah dan mencengkeram kerah baju pria yang lebih pendek sambil meneriakkan sesuatu yang tidak diketahuinya. Dia tidak bisa mendengarkan pembicaraan mereka. Entah apa yang terjadi diantara mereka berdua? Apa dia sudah tuli? Baginya semua ini seperti adegan film yang di pasang dalam mode mute sehingga tidak ada suara yang terdengar.

Chanyeol hanya berdiri mematung. Dia terdiam dan tetap memperhatikan apa yang dilakukan dua orang tadi seakan matanya memang harus tertuju kesana. Sesuatu yang sepertinya mau tidak mau harus dia lihat. Suatu situasi yang rasanya tidak asing lagi baginya.

Pria yang lebih pendek tadi terlihat ketakutan saat pria tinggi itu mengangkat tangan kanannya yang mengepal hendak memukulnya. Matanya terpejam dan wajahnya dia palingkan ke kanan seolah dia bersiap untuk menerima pukulan itu. Tetapi kepalan tangan pria tinggi itu terhenti di udara. Chanyeol melihat keraguan di hati pria tinggi itu. Sejenak kemudian pria yang lebih pendek membuka mata dan menatap pria tinggi itu dengan tatapan sendu.

Tak berapa lama Chanyeol melihat pria tinggi itu melepas cengkeraman tangannya dengan kasar membuat pria yang dicengkeram kerahnya itu jatuh terduduk. Pria tinggi itu kemudian melangkah ke arah jalan dengan tergesa-gesa sehingga tidak sempat melihat keadaan sekitarnya. Tiba-tiba saja sebuah tangan meraih lengannya dan mendorongnya ke tepi. Tangan itu milik pria yang tadi dia cengkeram kerahnya.

Pria yang lebih pendek itu masih berada di tengah jalan saat tiba-tiba matanya disilaukan oleh lampu mobil yang menuju ke arahnya. Celakanya mobil itu sudah sangat dekat dengannya. Mata pria itu terpejam seolah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia tak bergeming dari tempatnya berdiri.

Hati Chanyeol tergerak sehingga tanpa sadar kakinya melangkah pelan ke arah dua orang itu. Tiba-tiba saja dia mendapatkan emosinya yang tadi menghilang entah kemana. Dengan kekuatan yang setengah mati dikumpulkannya, dia berteriak tepat pada saat mobil menghantam tubuh pria yang sedang berada di tengah jalan.

"TIDAKKKK!"

Chanyeol membuka matanya. Napasnya cepat dan tak beraturan. Peluh membanjiri seluruh wajahnya. Dilihatnya langit-langit kamar yang biasa dia lihat setiap harinya. Dirabanya kasur tipis hangat yang dia tiduri setiap malamnya. Dia bernapas lega saat menyadari semua hanya mimpi.

Chanyeol mengambil posisi duduk dan menyeka peluhnya. Hatinya terasa sakit dan kepalanya pening. Dia selalu bermimpi yang sama dan berulang-ulang setiap harinya selama beberapa minggu ini. Mimpi yang membuatnya selalu merasa kelelahkan di pagi hari. Tidurnya semalaman seolah tidak ada artinya. Mimpi yang menyesakkan dada hingga membuatnya kesulitan bernapas. Mimpi yang telah mengeringkan seluruh air matanya sehingga dia tak sanggup menangis lagi.

Tangan Chanyeol meraba-raba mencari smartphone di sampingnya. Setelah menemukannya, dia melihat angka yang menunjukkan pukul 07.00 am di layar smartphonenya. Dia memegang kepalanya yang terasa pusing. Dengan berat hati dia beranjak untuk bersiap memulai rutinitas yang harus dijalaninya. Rutinitas yang dia jalani setiap harinya tanpa gairah. Kehilangan sesuatu yang sangat berharga baginya membuatnya kehilangan seluruh kebahagiaannya.

-oOo-

To Be Continue

-oOo-

For Your Return (Chanbaek Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang