(Matahariku kembali)

18 1 0
                                    

Yogyakarta, 12 Agustus 2018.

Hari ini aku dan Farhan telah tiba di Jogja, seluruh transportasi Farhan yang mengurusnya. Ia benar-benar terlihat bersemangat saat ini, aku menghempaskan tubuhku dikasur supersize di sebuah hotel yang telah Farhan pesan untuk kami menginap selama di Jogja. Saat ini pukul 10.00 WIB, aku melihat kearah jendela dan tertarik untuk bangkit lalu melihat keramaian jalan. Aku tersenyum simpul, sekarang aku berada di kota yang sama denganmu, aku tidak sabar untuk melihatmu lagi.

Tok, tok, tok

Aku bergegas membuka pintu dan melihat Farhan yang tersenyum.

"Jalan yuk, bosen di kamar terus," ajak Farhan.

"Yaudah ayo," aku menerima ajakan Farhan dan berjalan menuju keluar hotel.

Ramah.

Kata itu cukup untuk menggambarkan bagaimana orang-orang disini. Pantas saja Erza betah berlama-lama disini, tempat ini sangat cocok untuknya. Aku dan Farhan berkeliling melihat keramaian Jogja, kami membeli ice cream, permen kapas, dan berakhir di tempat makan lesehan.

"Setelah ini kita cari dia dimana? Jogja luas loh," ucapku membuka pembicaraan.

"Kamu tenang aja, temen aku ternyata ada yang satu kampus sama dia. Aku udah minta tolong sama temenku untuk ajak Erza besok siang makan di tempat makan sekitar kampus mereka," jelas Farhan.

"Aku seneng Han," ucapku sambil tersenyum.

"Aku lebih seneng kalo kamu juga seneng," Farhan membalas senyumku.

Setelah puas berkeliling Jogja akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat.

"Kalo ada apa-apa langsung bilang ya Dell," ucap Farhan yang masih berada di depan pintu kamarnya, kebetulan kamar Farhan berada tepat disamping kamarku.

"Iya Han, bye!" ucapku tersenyum dan masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri lalu beristirahat, setelah itu aku akan menuliskan sesuatu lagi di buku kesayanganku.

07.30 pm.

Aku telah selesai membersihkan tubuhku dan sedang duduk di sebuah sofa yang berada disudut ruangan.

Aku membuka buku kesayanganku sambil tersenyum.

Hari minggu, 12 Agustus Yogyakarta.

Haiii...
Aku merindukanmu, sebuah penantian yang aku tunggu selama beberapa tahun membuahkan hasil, semuanya tidak ada yang sia-sia. Aku benar-benar tak sabar ingin bertemu denganmu, aku sangat senang.

Kamu tahu, aku tidak akan berada disini jika tidak bertemu Farhan. Dia benar-benar sahabat terbaikmu, dia sangat bersemangat untuk mencari mu Za, dia yang mengurus semuanya bahkan dia juga menjaga ku.

Ohiya, tadi aku berkeliling Jogja bersama Farhan. Menyenangkan. Tapi, lebih menyenangkan lagi jika bersama mu. Kamu harus mengajak ku berkeliling di Jogja Za, menghabiskan waktu bersama untuk membayar seluruh waktu yang kita sia-sia kan.

Za...
Ada yang membuatku khawatir sebenarnya, perasaan itu. Apakah perasaan mu masih tetap sama kepadaku? Aku takut, perasaan yang ku biarkan terus tumbuh tak mendapat balasan. Aku jatuh sendirian, dan menjaga perasaan ini sendirian. Tapi, apakah memang tepat untuk aku mengatakan semuanya padamu? Rasanya tidak. Aku hanya ingin melihat matamu untuk mengetahui perasaanmu padaku, saat ini aku tidak ingin memaksamu untuk tetap menyukai diriku. Karena aku tahu, sesuatu yang dipaksakan tidak akan berakhir dengan baik, jika memang jalannya seperti itu aku hanya bisa menerima nya, selalu bersama mu itu sudah sangat cukup bagiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang