01

5.6K 303 4
                                    

[ Jimin ]
01

•••

From: Jimin
Apa kau sudah sampai disana?

From: Jimin
Disana bersama siapa?

From: Jimin
Tidak bersama cowok lain kan?

From: Jimin
Istirahatnya jam berapa?

From: Jimin
Pulangnya aku jemput ya.

From: Jimin
Pulang seperti biasa kan?

From: Jimin
Hey Eunhwa!! Tolong dibalas,,

From: Jimin
Balas, atau aku telpon sekarang juga!!

Eunhwa menghembuskan nafas panjang. Ia mematikan ponselnya saat dirasa, pesan dari Jimin itu sudah habis dan hanya sampai disitu. Eunhwa hampir memasukkan benda pintar itu kesaku mantelnya, jika saja Jimin tidak menelponnya membuat ia harus mengangkat panggilan dari lelaki itu.

"Hmm.." dehem Eunhwa, yang memijat pelipisnya bersiap dengan omelan panjang Jimin.

"Kenapa pesanku tidak dibalas? Kau bahkan tengah bersama ponselmu, tapi tidak membalas pesanku." Omel Jimin diseberang sana.

Eunhwa menghela nafasnya,"aku sibuk Jimin.." jawab ia sekenanya.

"Iya aku tau kau sibuk.. tapi, tidak bisakah kau membalas setidaknya sekali dan katakan bahwa kau sibuk?"

"Baiklah. Akan kuingat." Jawab Eunhwa tanpa hasrat dan niat.

Jimin terdengar menghembuskan nafasnya, lelah dengan sikap cuek Eunhwa terhadapnya."aku rindu denganmu. Pulangnya aku jemput ya.?"

Eunhwa mengangguk dengan percuma,"lakukan sesukamu."

"Baiklah. Kalau gitu aku tutup telpon nya. Dikelas ku, dosennya sudah datang." Bilang Jimin, dibalas deheman singkat oleh Eunhwa dan panggilan pun langsung terputus.

Well, tidak usah dijelaskan pun sudah tampak jelas kalau Jimin dan Eunhwa itu adalah sepasang kekasih. Jimin tipe kekasih yang possesive, sedangkan Eunhwa tipe yang cuek dan tidak senang akan perhatian lebih. Ia tidak begitu senang dengan perhatian Jimin yang lebih dari kadarnya itu. Menurutnya, lebay sekali. Akan tetapi, ia tidak pernah marah dengan sikap lelaki itu melainkan mencoba biasa saja dan mengerti.

Jimin dan Eunhwa satu universitas yang berbeda fakultasnya. Jika Jimin merupakan mahasiswa seni, maka Eunhwa merupakan mahasiswi hukum yang sifatnya mungkin sedikit keras.

Eunhwa mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas, yang tidak didapati gadis bernama Hera, sahabatnya, disana. Sampailah seorang dosen wanita paruh baya, dengan kaca mata bulat bertengger di hidungnya masuk, sebuah coletan mendarat dibahu Eunhwa dari arah belakang.

Ia menolehkan kepala nya bingung, sedikit kaget mendapati Hera berdiri disana dengan senyum yang aneh bagi Eunhwa.

"Geser." Bisik Hera memberi kode.

Eunhwa mengangguk, lantas menggeserkan tubuhnya kesamping. Tidak menunggu lama, Hera langsung mengambil ahli tempat duduk yang sebelumnya diduduki Eunhwa.

Jimin✔️ [ completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang