03

2.1K 217 7
                                    

[ Jimin ]
03

•••

"Jadi..bagaimana kabarmu?" Tanya Arin, menatap tertarik pada Jimin.

Jimin tersenyum kikuk,"yah..seperti yang kau lihat sendiri. Kalau kau?"

Arin menganggukkan kepalanya dua kali,"sama seperti mu. Akan tetapi, semenjak berpisah denganmu hidupku cukup berantakan."

Mendengar itu Jimin menatapnya sedikit iba.

Yah, mereka dulu adalah pasangan yang tak kalah fenomenal nya seperti ia dengan Eunhwa sekarang ini. Jika mengingat dulu, Jimin merasa dulu ia sedikit bodoh namun kebodohannya itulah ia merasakan sebuah cinta dan ketulusan.

Mereka berpacaran sekitar tiga tahun, dari mereka masuk SMA sampai akhirnya lulus mereka memilih berpisah, dan Jimin bertemu Eunhwa saat ia masuk kedunia perkuliahan.

Kalau diingat-ingat, Jimin dan Arin putus karna dulu Arin sering menyelingkuhi nya dengan lelaki lain. Maka dari itu, Jimin merasa dulu dirinya bodoh kala mengingat itu. Dan maka dari itu pula, sisi possesive Jimin timbul dan berimbas ke Eunhwa. Alasannya, ia tidak ingin hubungan ia dengan Arin dulu, terjadi kepada dirinya dan Eunhwa karna ia kurang menjaga gadis itu.

"Kenapa berantakan?" Tanya Jimin, membuat Arin yang semula menunduk kini mendongakkan kepalanya.

Gadis itu tersenyum tipis menatap Jimin. Senyumnya masih sama. Senyum polos, yang berhasil membuat Jimin terjatuh dalam pesonanya.

"Aku malu jika mengatakannya padamu." Bilang gadis itu, Jimin menggeleng spontan.

"Gwenchana.." ucap Jimin menegarkan.

"Kekasihku yang kupilih sampai membiarkan mu pergi, ternyata memiliki banyak kekasih." Gadis itu memulai ceritanya.

"Dia dengan para kekasihnya itu, menghabiskan banyak uangku. bahkan dia tega mengutang atas nama diriku hanya untuk para kekasihnya itu." Lanjutnya.

Jimin menatap Arin lekat. Ia merasa sedikit tercubit di sudut hatinya yang terdalam, saat gadis itu memasang wajah yang tidak pernah ia perlihatkan pada siapapun termasuk Jimin. Wajah penuh penderitaan.

Kemana gadis ceria itu pergi? Batin Jimin bertanya-tanya.

"Alhasil, banyak rentenir yang menghubungi nomorku untuk menagih hutang. Padahal, keluargaku sendiri tengah terlilit banyak hutang." Lanjutnya lagi, tersenyum miris.

"Apa kekasihmu masih menjadi kekasihmu?" Tanya Jimin sedikit ragu.

Arin mengangguk tanpa ragu sebagai jawabannya.

"Kenapa tidak berpisah saja?"tanya Jimin lagi, Arin pun menggeleng tanpa ragu lagi, sebagai jawabannya.

"Aku tidak bisa membiarkan laki-laki itu bebas dengan sendirinya, dan aku menanggung sendiri hutang-hutangnya." Jelasnya, membuat Jimin mengangkat ujung bibirnya tersenyum kecil.

"Yeokshi. Itulah Choi Arin yang kukenal." Seru Jimin tersenyum, membuat Arin tersenyum.

"Apa Arin yang kau kenal adalah gadis jahat?"

"Ya." Jawab Jimin cepat tanpa keraguan.

Melihat tingkah menggemaskan nya itu, Arin terkekeh kecil."ini adalah karma untukku, darimu."

Jimin terkekeh karna penuturannya itu, lelaki itu menggeleng kecil." Bukan." Sanggah nya, alis Arin pun terangkat sebelah.

"Itu bukan karma dariku. Tapi karma dari sikapmu sendiri di waktu dulu." Terang Jimin blak-blakan dan Arin dibuat tertawa olehnya.

Jimin✔️ [ completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang