#23

1.3K 63 2
                                    

Kalau memang kita di takdir kan untuk tidak bersama, lalu mengapa kita harus di pertemukan.

***
Setelah sampai di fila kami semua langsung memasuki kamar masing-masing gue, mamah, tante Diana kami sekamar dan papah, om Heru, kak Fino, dan Niko mereka di kamar yang lebih besar.

"kita makan dulu yuk" ajak tante Diana

"ayuk mah aku lapar" kata gue dan menyusul tante Diana

"makan apa mah?" tanya kak Fino

"makanan ke sukaan kamu dong" jawab tante Diana

"wah sambal pete mah?" tanya kak Fino ke girangan

"sambal pete?" tanya gue kaget

"iya Rico suka banget sama sambal pete trus pake ayam goreng juga" jelas tante Diana

"ayuk sini Raisa makan" lanjut tante Diana dan gue duduk di samping Niko tepat di depan kak Fino

"nih pake ini enak banget" kata kak Fino yang mau menaruh sambal pete di piring gue

"engga engga gue ga suka" jawab gue yang langsung menarik piring gue

"ih norak ini kan enak nyesel kalo gamau" kata kak Fino dan langsung melahap makanan nya

"Rico sama kaya papah nya suka banget sama sambal pete" kata tante Diana

"iya dong muka kita aja mirip lho" balas om Heru

"engga pah gantengan papah" jawab kak Fino dan di balas dengan tawaan kami semua

***
Setelah selesai makan kami istirahat sebentar dan melakukan kegiatan masing-masing, karena selama di perjalanan gue tidur hanya sebentar jadi sehabis makan gue langsung tidur.

Jebrett

"suara apaan itu?" tanya gue yang langsung bangun

"Niko kamu main bola?" tanya gue saat melihat Niko mengambil bola di dekat kaca kamar gue

"Iya" kata Niko dan langsung lari

"Niko sini jangan main bola lagi ntar kaca nya pecah" omel gue

"galak banget si kak orang yang nendang bola bukan Niko" kata Niko

"iya Niko kakak nya galak banget" tiba-tiba kak Fino muncul dan merangkul Niko

"nih kak Rico yang nendang bola nya" kata Niko dan langsung mengambil bola di kak Fino dan langsung lari

"kak Rico?" tanya gue heran

"kak Fino kalo ngajarin anak kecil tuh yang bener kalo tadi kaca nya pecah trus kena muka gue gimana?" omel gue

"operasi plastik aja" jawab nya santai

"enak aja lu" balas gue dan dia hanya tertawa

"ga lucu" kata gue

"baper" balas nya

"kita kesana yuk pemandangan nya bagus banget deh" lanjut kak Fino dan menarik tangan gue

Fat girl & Bad boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang