#18

1.5K 95 2
                                    


Ternyata mereka saling mengenal.

***

"Assalamualaikum, tumben nih rumah rame banget" suara laki-laki yang terdengar serak suara itu berasal dari ruang tamu saat kita sedang menyantap makanan

"Waalaikum salam" jawab kami serentak

"iya pah ini lagi pada kumpul" jawab kak Fino

"Papah? Ohh laki-laki ini papah nya kak Fino kenapa wajah nya ga asing buat gue?" tanya gue dalam hati

"hai om" sapa kak Putra dan kita semua hanya tersenyum ramah

"iya, lanjutin aja makan nya saya mau mandi dulu udah gerah banget ini" kata papah nya kak Fino dan langsung pergi meninggalkan kami

"Co mak lu mana daritadi ga keliatan?" tanya kak Ardi saat kita semua sudah selesai makan

"ohh mak gue lagi ada acara ama teman kerja nya dulu" jawab kak Fino

"kak, gue balik duluan ya soalnya papah gue yang mau jemput" kata gue setelah kami sudah selesai membersihkan piring kotor

"kenapa di jemput kan bisa gue anter" kata kak Fino

"iya ini udah malam dia ga ngizinin gue buat balik ama orang lain, maklum aja ya dia kan belum kenal sama lu" jelas gue

"yaudah, tapi papah lu tau rumah gue?" tanya kak Fino

"tau kok tadi gue udah sharelock" jawab gue

"tapi rumah lu kan agak jauh dari sini apa papah lu ga-" kak Fino belum menyelesaikan ucapan nya

"daerah ini deket sama kantor papah jadi dia sekalian lewat" jawab gue

"oke deh kalo gitu, gabung yuk sama yang lain tuh" ajak kak Fino dan kita langsung menghampiri mereka yang sedang berkumpul di ruang tamu

Kita bermain kartu UNO sambil menunggu gue di jemput papah dan mereka juga akan pulang setelah ini

***

Kringg...

Ponsel gue berbunyi dan ternyata itu papah yang sedang mengabari bahwa dia sudah sampai di depan rumah kak Fino

"semuanya gue mau pamit pulang duluan ya, papah gue udah jemput tuh" kata gue sambil menunjuk ke arah papah

"udah gede masih aja di jemput" kata kak Diky

"sirik aja lu" dan di balas oleh Aqila

"pah, temen Rico mau pulang" kata kak Fino saat papah nya sedang turun dari tangga dan gue langsung menghampiri

"om saya pulang dulu ya, papah saya sudah jemput dan ada di depan" kata gue sopan

"saya seperti tidak asing dengan kamu, boleh saya bertemu dengan papah mu?" tanya om itu

"iya boleh om" dan gue pergi keluar untuk memanggil papah untuk masuk ke dalam

"Assalamualaikum" salam papah saat sudah masuk ke dalam

"Waalaikum salam, lho Wijaya apa kabar?" kata papah nya kak Fino saat tatapan nya bertemu dengan papah

"Heru?" tanya papah

"ternyata mereka saling mengenal, pantes aja wajah papah nya kak Fino lebih tepatnya om Heru seperti tidak asing" batin gue

"apa kabar?" mereka saling berpelukan dan menanyakan kabar masing-masing

Kami semua yang sedang melihat mereka berdua yang sangat terlihat akrab masih bingung dengan kejadian ini

"kapan-kapan boleh kita pergi bareng sekeluarga" ajak om Heru sambil merangkul papah

"wah iya tuh boleh banget seru lho kita ber4 dulu memang sangat dekat dan sekarang sudah lama tidak bertemu pasti banyak sekali yang mau diceritakan" jawab papah sambil tertawa

"iya betul juga tuh" jawab om Heru yang di balas dengan tawa.

"ber4?" tanya gue ke kak Fino saat kita mengikuti mereka dari belakang

Kak Fino hanya menjawab dengan menaikkan bahu nya yang berarti bahwa dia juga tidak tau

"oh iya Ya kenalin ini anak saya Fino" kata om Heru

"iya Her dia pernah ke rumah saya tapi saya tidak tau kalau dia itu anak mu" kata papah

"ini Raisa anak saya yang pertama, ingat kan waktu kita mau pergi ke rumah mu di Bandung dulu pas mau naek beca dia jatuh karena abang nya ga kuat nahan beca nya pas dia naik" ledek papah dan di balas dengan tawa oleh om Heru dan kak Fino

Dan gue juga hanya tertawa walaupun sebenarnya malu

"iya tapi sekarang badan nya Raisa tidak se gemuk dulu lho Ya" kata om Heru yang sudah berhenti tertawa

"ya sudah kalo begitu kita pamit pulang dulu" kata papah dan gue langsung salim ke om Heru

"om lain kali om ga usah repot jemput Raisa biar saya yang anter pulang aja" kata kak Fino dan salim ke papah

"iya karena kamu anak nya Heru saya percaya sama kamu" jawab papah dan kami langsung pergi meninggalkan rumah kak Fino

***

"pah tadi kok aku dengar papah sama om Heru lagi bicara tentang liburan trus papah bilang 'kita ber4 udah lama tidak bertemu' ber4 itu siapa aja pah?" tanya gue

"ber 4 itu papah, mamah, om Heru dan tante Diana istri nya om Heru. Dulu kami itu teman dekat di kantor mamah mu dan tante Diana sahabatan setelah om Heru dan tante Diana menikah, papah dan mamah di undang ke acara pernikahan nya dan dari situ papah kenal dengan om Heru. Walaupun papah satu kantor dengan om Heru kami belum sedekat ini tapi setelah om Heru dan tante Diana menikah kami jadi sangat dekat" jelas papah

"ohh gitu pah" jawab gue

"trus tadi kak Fino bilang mamah nya lagi ada acara sama temen kantor nya berarti mamah juga ikut dong?" tanya gue

"iya tadi nya mamah mau ikut tapi Niko gamau ikut,jadi mamah kamu ga papah izinin" jawab papah

"ohh" jawab gue

"kalo kamu sama Fino apa?" tanya papah

"apa?" tanya gue karena tidak mengerti

"iya hubungan kamu sama Fino itu apa?" tanya papah sekali lagi

"cuma teman aja" jawab gue

"ohh gitu" jawab papah dan disertai dengan anggukan

Setelah gue fikir kalo gue jujur sebenarnya gue dan kak Fino sudah pacaran, pasti papah akan marah dan melarang gue buat pergi main. Tapi biar gimanapun papah dan mamah akan tau walaupun ga sekarang

***

Selamat malam Takbiran... Tukang sate aja keliling masa kalian di rumah ajaa

Jangan lupa VOTE
Okee👍👍👍

Fat girl & Bad boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang