"SIAPA YANG MENCURI BERLIAN ITU...?? "
Suasana terasa mencekam di sebuah kerajaan Roma kuno yang berdiri tiga dekade lalu pada tahun 1625. Yaa, Sekarang adalah bulan Desember di tahun 1655. Hawa dingin yang menusuk kulit semakin menambah ketegangan para anggota kerajaan yang menunduk di depan kursi singgasana sang raja.
"Ku katakan sekali lagi. SIAPA YANG MENCURI BERLIAN ITU..??"
Sontak semua orang menundukkan lebih dalam kepalanya. Tak berani menatap Raja yang seakan sudah siap membunuh mereka dengan pedang tajam yang di genggamnya.
Dialah Raja Wharles. Raja bengis yang dapat membunuh siapa saja tanpa ragu. Dia yang bersusah payah membangun kerajaan ini bersama para pengawal setianya. Beruntung dia memiliki seorang pendamping cantik dan baik hati bernama Rose. Mereka dikaruniai 5 orang putra tampan yang tangguh, berani, dan gagah."Mohon izin Yang Mulia, Apa kita perlu memanggil semua rakyat untuk memeriksanya..?? " Pangeran Mark berucap. Dia Putra Pertama yang dikenal bijaksana.
Pandangan Raja teralihkan, terlihat rahangnya semakin mengeras. "Tidak perlu. Berlian itu hanya di simpan di istana. Bagaimana mungkin rakyat sampai bisa mengambilnya..? Aku yakin sekali pasti anggota kerajaan yang mengambilnya." nada nya terdengar sangat tegas. Tubuh lelah pria tua itu di paksakan untuk selalu terlihat kuat.
Tapi tidak dengan sang Ratu, dia dapat melihat gurat lelah suaminya. Tangan yang dulunya tak keriput itu mencoba untuk mengusap lembut pundak sang suami. "Bersabarlah. Kita akan menemukan pencurinya."
"Aarggghhhh"
Perkataan lembut istrinya tak mampu membuat Raja Wharles meredakan emosinya. Lelaki itu dengan tega menancabkan pedang tajam pada seorang pengawal yang sejatinya tidak tahu apa apa.Semua orang tampak kaget menyaksikan kejadian itu. Tentu tak ada yang bisa menentang Raja sekalipun dalam kesalahan.
"Sekali lagi ku katakan siapa yang mencuri berlian itu?!"
"Yang mencuri berlian itu adalah kakak Garlin."
Sontak semua kepala berputar kearah suara yang baru saja datang. Dia Andzilo Wharles, Putra keempat Raja yang di asingkan dari Istana ke daerah Roma Timur (plis gw halu) untuk belajar seni bela diri.
"Apa maksudmu..?? Mengapa kau menuduh Garlin seperti itu...?? " cerca sang Kakak ketiga bernama Jacklie.
Sementara Pangeran Garlin yang di sayangi semua orang karna kebaikan hantinya hanya bisa menunduk pasrah. Dia rela berkorban atas kesalahan yang tidak ia lakukan.
"Kemarin malam aku lihat Kakak Garlin mengendap melalui pagar belakang untuk menyembunyikan berlian penting itu." Jelas Pangeran Andzilo yang membuat semua orang terkejut.
"Apa yang di katakan adikmu itu benar, Garlin...??? " Tanya Raja.
Dalam keputus asaan. Pangeran Garlin mengangguk lemah. Di susul sorak sorai anggota kerajaan yang melemparinya dengan batu kerikil yang terdapat di pinggir lantai istana sebagai hiasan.
Sementara Pangeran Andzilo mengulum senyum karna dendamnya bisa terbalaskan melalui kakak yang dia anggap bodoh itu, sebab mau menuruti perintahnya.
Raja Wharles mengepalkan tangannya erat. Urat hijau bermunculan di tangan keriputnya. Rahangnya mengeras menandakan betapa besar amarahnya kini "Sesuai peraturan Raja. Barang siapa yang melakukan pengkhianatan, sekalipun orang itu anggota keluarga raja, maka dia pantas di hukum mati." desisnya penuh penekanan. Membuat para Panglima, Ratu, serta beberapa rakyat yang ada di istana merasakan bulu halusnya seketika menegang.
"Tidak mungkin. Kakak Garlin tidak mungkin melakukan hal keji itu. Yang Mulia, tolong pikirkan lagi keputusan anda." si Bungsu Patrick Wharles angkat bicara. Rasa sayangnya terhadap keempat kakak nya tidak pernah berbeda. Si bungsu ini memang memiliki perasaan yang sensitif diantara Pangeran lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angelo
FantasyBersyukur mungkin satu satunya cara bagi gadis itu untuk bahagia. Tak ada yang lebih berarti baginya selain seorang kakek yang senantiasa membesarkannya hingga kini. Hidup dalam roda kemiskinan tentu bukan pilihan yang ia inginkan. Hingga hidupnya s...