Altha berulang kali menyeka keringat yang mengalir di dahinya. Tangan kecilnya terus berusaha untuk mengangkat satu karung terigu ke dalam rumah Bu Farida.
"Ayo Altha, kamu bisa." ia terus menarik kedua ujung karung tersebut. Namun, karna tubuh kecilnya, Altha lantas tersungkur ke belakang.
"Awwwww." ia meringis ketika pantat nya jatuh menghantam ke tanah.
Merutuki nasibnya, Altha seketika memekik kaget ketika seseorang menggendongnya ala-ala film Marimar gitu.
"Ngapain sih kamu, Lo."
Angelo tak menggubris ucapan Altha. Ia mengangkat karung berisi terigu itu lalu menyimpannya di dapur tempat Altha, Bu Farida dan para pegawai membuat kue.
"Makanya, udah tahu punya badan segede upil malah ngangkat barang berat. Jatuh kan jadinya."
Altha terkikik. Si baku Angelo ternyata sekarang sudah bisa bercanda. "Apaan sih kamu, Lo."
"Asslamualaikum.."
"Waalaikumussalam.." Altha dan Angelo menoleh serentak ke arah suara lembut barusan.
"Lohh Kafina, baru dateng. Darimana aja..??". Tanya Altha ketika seorang wanita yang memiliki paras menawan di balik kesederhanaannya, muncul di depan dia.
"Aku dari pasar tadi, Tha. Beli dulu beberapa bahan kue."
Ohh, dengarlah betapa lembutnya suara dari Kafina barusan. Dan satu hal yang sepertinya kita lupakan, Angelo tengah menatap Kafina dengan mulutnya yang terbuka lebar.
Altha lantas membulatkan kertas catatan dari Bu Farida lalu memasukkan bulatan kertas itu kedalam mulut Angelo.
"Duh, ihh apaan sih." gerutunya.
Altha hanya bisa geleng-geleng kepala. Sedangkan Kafina tersenyum sedikit kearah Angelo. Bukan berarti Kafina sombong, ia seorang introvert. Bicara dengan orang baru akan membuatnya sangat gugup. Berbeda dengan Altha yang sangat ekspresif dan mudah berbaur.
"Ohh iya, Fin. Kenalin ini Angelo. Saudara aku." kata Altha menjelaskan.
"Ohh Hai. Aku Kafina." Kafina mengulurkan tangannya kepada Angelo lalu tersenyum manis.
Namun respon yang di beri Angelo justru berbeda dari karakter dia sebagai seorang Pangeran jahat dan bengis. Angelo sama sekali tidak mengedipkan matanya ketika melihat sosok Kafina dari dekat. Semua aura membunuhnya seketika luntur melihat senyum manis Kafina.
Altha lantas menyenggol lengan Angelo dan membuat lelaki itu tersadar. "Ehh. A--Aku Angelo." ucapnya gugup dan tentunya salah tingkah.
"Ya sudah kalau gitu aku masuk dulu yaa." Ucapan Kafina tadi di beri Anggukan oleh Altha dan Angelo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angelo
FantasyBersyukur mungkin satu satunya cara bagi gadis itu untuk bahagia. Tak ada yang lebih berarti baginya selain seorang kakek yang senantiasa membesarkannya hingga kini. Hidup dalam roda kemiskinan tentu bukan pilihan yang ia inginkan. Hingga hidupnya s...