4. Broken Day

25 11 1
                                    

"Hm... Aku pikir juga be-- " gue memberhentikan ucapan gue saat gue melihat seorang yg sangat sangat gue kenalin berada di sebrang meja kami.

"Oppa.. Kita harus pergi dari sini sekarang" ucap dina sambil menutupkan wajahnya menghunakan tas selempang yg dia bawa.

"Wae? Apa ada paparazi? Ataukah monster?" ucap chanyeol bercanda, dia tetap menikmati makanannya.

"Oppa, cepatlah, kita harus pergi dari sini, kumohon" kata dina lalu dia pergi ke luar restourant meninggalkan chanyeol yang sedang menikmati makanannya.

"Mwo?! " ucap chanyeol kaget, lalu menyudahi acara makannya, kemudian menaru beberapa lembar uang di atas meja tersebut, lalu menyusul dina yg sudah pergi keluar.

"Waaee? " ucap chanyeol cemberut setelah menyusul dina karena dia belum selesai menikmati makanan nya.

"Cepat buka mobilnyaaaa, aku tidak bisa menjelaskannya di sini" kata dina yg langsung di turuti oleh chanyeol.

"Wae? Ada apa? Kenapa kita keluar? " tanya chanyeol saat dia telah melajukan mobilnya mengeluari area restourant.

"Tadi, di sebrang meja kita, aku melihat kakakku, aku lupa jika dia sedang bekerja di korea" jelas dina sambil menundukkan kepalanya.

"Mwo? Lalu kenapa kau tidak menemuinya?" ucap chanyeol yg membuat dina tidak yakin dengan hatinya, di satu sisi dia sangat merindukan kakak nya, tapi di satu sisi dia tidak ingin bertemu kakak nya karena nanti pasti dia akan di suruh pulang ke indonesia.

"Oppa, apa kau juga tidak ingat jika aku sedang kabur dari rumah?" ucap dina sebal.

"Ne, aku ingat, tapi dia kakak mu, dia juga bekerja di korea, pasti kalian jarang bertemu bukan? Kau pasti sangat merindukannya, kenapa kau tidak menemuinya?" ucap chanyeol

"Ne oppa, aku sangat merindukannya, aku benar benar merindukannya, dan juga aku sangat membutuhkan pelukannya. Tapi jika aku menemukannya, pasti aku akan di suruh pulang, aku tidak ingin pulang oppa" ucap dina, tidak di sangka bahwa airmata dina jatuh oerlahan membasahi pipinya.

"Apa kau menangis?" ucap chanyeol saat dia mendengar isakan tangisan dina.

"Aniyo, aku tidak menangis" ucap dina yg langsung mengelap airmatanya.

Chanyeol langsung menepikan mobil nya, dan langsung memeluk dina, membuat dina kaget.

"Jangan menangis, ne? Kau jelek saat menangis, aku tidak suka. Aku akan memelukmu menggantikan kakak mu sementara, ne?" ucap chanyeol.

"Ne oppa, gomawo-yo" ucap dina lalu membalas pelukan chanyeol.

Setelah merasa tenang, dina melepaskan pelukannya.

"Gomawo oppa" ucap dina saat melepaskan pelukannya.

"Ne cheonam" balas chanyeol

"Ini masih jam 7 malam, jadi kita mau ke mana?" ucap chanyeol sambil melajukan kembali mobilnya.

"Aku tidak mau ke mana mana lagi, bagaimana kalau aku masakkan kau makanan indonesia, apa kau mau?" usul dina yang langsung di setujui chanyeol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The journey of Dina's love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang