1 (Tertidur di Perpus)

2.2K 277 16
                                    

Akankah hal menyenangkan seperti bermain voli bersama tim terus berlanjut? Jika saja Sugawara Koushi belum kelas 3, jika saja ini masih semester satu. Pulang sekolah, dia mengunjungi perpus agar bisa merasakan suasana tenang. Sugawara membawa banyak buku ke dekat jendela. Ujian kelulusan, ujian masuk Universitas.

Sugawara menghela napas. Membuka lembar pertama dari sebuah buku. Benarkah dia tersendat saat membaca buku pelajaran? Atau dia masih ingin bermain? Dia ingin fokus dulu pada pendidikan ... dan lalu, huruf-huruf di buku mengajaknya tidur.

...

"Permisi, em, hei, perpus mau tutup." Ada lengan yang mengguncang tubuh.

"Eng ...." Sugawara bangkit. Ah, sialan, kepalanya berat.

"Hei, kau tak apa-apa?" Ada wajah manis di depannya.

Sugawara refleks bergerak mundur. "Oh, maaf." Dia mengelap wajah dan membereskan buku.

"Kau sepertinya lelah. Buku biar aku saja yang bereskan." Gadis itu menahan tangan Sugawara.

"Ti-tidak apa-apa. Biar aku saja." Sugawara dengan lembut menjawab.

Gadis itu menggeleng. "Pulang."

"Ta-tapi ...."

"Pulanglah." Dia merenggut semua buku dalam waktu singkat. Sugawara tak enak hati melihat gadis itu bergerak sendiri.

"Aku ...."

"Pulanglah. Aku sarankan untuk minum sesuatu yang hangat. Perpus bukan tempat untuk frustrasi. Oh, maaf, aku tidak sopan." Gadis itu sudah menumpuk buku, berjalan menjauh.

Sugawara masih diam mematung.

Si gadis merasakan kehadiran Sugawara yang tak bergerak, lantas ia menghela napas sambil berbalik. "Kalau kau tak meninggalkan perpus, aku akan berteriak kalau kau sudah berbuat mesum."

"E-eh?!" Sugawara terpaku dalam keterkejutan.

"Aku hitung sampai tiga ... satu!"

Sugawara berlari, menggapai tas, dan pergi dengan waswas.

"Uh, gadis aneh." Di luar sambil berjalan pulang, Sugawara terheran-heran.

...

---to be continue

Author note:

Ini versi kedua, versi satunya tentang Oikawa Tooru. Selamat membaca!

Liebe : Di Dekat JendelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang