pertemuan aneh

49 2 3
                                    

"Tiiit tittt" suara alarm jam beker ku kini membuat ke dua telinga ku memerah , dengan sengaja ku hampiri jam beker itu dan mematikannya.

"Sayaang rara... Hayoo bangun kita kan mau survey dulu ke sekolah baru kamu"

" akhh "aku pun dengan malas mebuka selimut dan bergegas  bangun dari tidur .

" kreekk"suara pintu kini membuat degup jantung ku makin tak karuan .nampak bunda dari lawang pintu menghadap ke arah ku sigap "glek" tenggorokan ku kini entah kenapa bagai melihat malaikat maut .

"Sayang..sekarang cepat kamu ambil anduk untuk mandi !!" Perintah nya yang sudah tak asing lagi ku dengar .

"Iyaa..bentaran ..." Ucapku lemas malas berkata kata .

Kini badan ku pun mencoba berdiri dan melangkah demi selangkah menuju kamar mandi .

"aku harus atur gimana cara nya pergi untuk Kali ini gagal!" Gumamku terus menggaruk garuk kepala ku yang tak gatal."ahhaa!!"aku pun langsung masuk ke dalam kamar mandi yang kini terbuka lebar , ku kunci pintu dan menyalakan shower untuk mandi.
Sudah sekitar dua puluh menit aku di dalam kamar mandi .

" hufft setidak nya pergi untuk kali ini di undur, aku akan memperlama mandiku lebih laama lagi"gumamku tersenyum senyum sendiri .ku menghadap kaca dan menyiramkan shower ke arah kaca terus menerus
"Sebenarnya ini bisa di bilang gabut , tapi bagai mana lagii huft" sembari terus menggoyang goyangkan shower

"Noonn noon cepetan noon  di cariin bunda..!!!" Suara seseorang yang tak lain ialah bibi .
"Hmm" ku hanya berdehem pertanda masih mandi .
"Tok tok tok!!"
"Non bibi beneran niih noon" rayu nya lagi semakin meronta.
"Lagian siapa yang bilang bibi boongan??!" Tanya ku menimpal dari dalam kesal.
"-_-"
"Kalo non gak keluar juga , siang ini bibi di pecat noon.." Rayunya kini membuat ku tercengang.
Dengan malas kumatikan shower dan menggantungkan nya di tempat semula "ekstrim banget si bunda ayah-_-" gumamku

"Kreek"ku buka pintu kamar mandi perlahan dan langsung melihat bibi yang berdiri lemas di hadapanku
"Ah nona bikin bibi hampir jantungan saja" ujar nya sembari manampakan wajah nya yang bersemu merah.
Aku pun hanya menggelengkan kepala paham, dan segera berjalan menuju kasur untuk sekedar ganti baju.tak terasa kini mata ku terpalingkan oleh foto di atas lemari, nampak dua anak kecil yang saling bersalaman sembari tersenyum bahagia ke arah ku.siapa lagi kalau bukan kasyfi juga aku zhaferaa aqueena sakhi .

"Sayang hayo kita berangkat, udah jam berapa ini!!" Bentak bunda ke arah ku .
Dengan cepat ku toleh wajah ku ke arah bunda dan hanya mengangguk pelan .

"Klek" pintu mobil ku buka malas Dan langsung ku rebahkan tubuh ku gontay ke atas jok mobil .

"Rara sayaang anak ayah senyum dong , kan lebih manis kalo kamu sedikit senyum sayang" rayunya sembari memegang dahu ku menggoda .

"Iih ayah apaan sii aku kan udah manis!!" Timpal ku kesal.

"Lhoo kan ayah bilang nya biar tambah manis sayang " godanya lagi membuat ku terpaksa untuk tersenyum.
Beberapa menit menyusuri jalan pandanganku menoleh pada sebuah taman , di mana di taman itu terdapat bangku abu yang banyak menyimpan kenangan 14 tahun lalu.

"Sayang..kamu kenapa ngelamun?" Tanya bunda yang juga langsung menoleh ke arah taman itu.

"E.. Enggak buun aku gk papa.."jawabku menutupi rasa rindu ku pada kenangan lalu.

" bunda tau..kamu masih inget ya sama kaysfi??"tanya bunda  dengan nada menggoda.

"A..apaan sii bunda gak mungkin lah, lagian juga dia mungkin udah lupa sama rara.." Ungkap ku sembari menahan perih dan menarik senyum berat.
Wajah bunda pun nampak tersenyum jahil membuat ku menutup muka ku yang bersemu merah.
Tak terasa beberapa menit berselang mobil ku berhenti di depan sebuah gedung berwarna hijau .mataku pun tertuju pada tulisan yang terpampang jelas di atas gedung "PONPES RIYADHUL HUDA"
"Hufft" nafas ku pun antara lega dan tidak melihat gedung di sekeliling mobil.

"Sayang hayoo keluar..kita liat liat sekitar pesantren " ajak bunda tak sabar ke arah ku.
"Klek" kubuka pintu mobil malas , dan melangkah kan kaki keluar dari mobil.

"Ooh iya sayang bunda sama ayah mo ke sekertariat dulu yaa urusin berkas berkas kamu" jelas bunda memegang bahu ku

"Iya " jawabku malas.dan langsung berjalan menjauh karna tiba tiba saja sakit perut ini melandaku dan mendorong ku untuk mencari toilet.

Ku lewati lorong , di mana di sekitar nya terdapat para lelaki yang duduk santai.dengan muka sok cuek ku lewati mereka,  terdengar tak sedikit dari mereka menyautiku membuatku sedikit risih .dan menghentakan kaki keras ke arah mereka ,tak terasa sebagian dari mereka  menertawaiku.

"Aku janji aku gak bakal lewat sini lagi-_-" gumamku yang menilih untuk melanjut kan jalan mencari toilet.
Kaki ku pun memasuki toilet yang kini tepat berada di depan ku .

"Aaaaaaaaaaaaa siapa lo ngapain lo di sini?!!!"teriaku ke arah cowo yang tiba tiba keluar dari wc , melihat muka nya yang masih kaget , aku pun memutuskan untuk keluar lebih dulu dan tak sengaja melihat tulisan yang gergantung di depan wc" wc ikhwan (bergambar pria)

"Iiii bisa bisa nyaa aku masuk ke dalem wc cowo!!" Gumamku menahan malu.
Dengan cepat langkah ku pun memutuskan untuk kembali ke mobil .beberapa langkah membuat ku sadar kalau ini jalan yang tadi.

"oke aku salah jalan-_-"gumamku menyesal , dengan terpaksa aku pun melewati para lelaki di sekeliling lorong.baru beberapa langkah melewati kerumunan cowo yang cukup berisik tiba tiba..

" afwan ASSALAMUALAIKUM ukhti ...!!" Teriak seseorang dari arah belakang ku .membuat ku menoleh cepat
Nampak seorang lelaki berpakaian koko putih,  peci miring,  juga sarung yang di lilit di sekeliling leher nya seperti ronda, bahkan mata sipit , hidung mancung,  bibir tipis,  di lengkapi kulit yang dekil,  bagai gembel di sekeliling jalanan jakarta.

"Heh lo siapa!?" Tanyaku sedikit membentak .

"Salam tuh di jawab dong ukh " ujar nya sembari mengangkat tangan nya sombong .

"Teserah lo deh "ucapku langsung membalikan badan membelakangi lelaki gila itu .ku langkahkan kaki menjauh dari lelaki itu berharap dia tidak membuntutiku.

" ukhti..nama ukhti aja deh siapaa??"tanya nya dengan wajah senyum jahil alias menyeramkan .

"Bukan urusan lo" jawab ku tanpa membalikan badan ke arah cowok gila tersebut dan langsung melangkah meninggalkan lorong

Harap komenan nya ya biar majuu





DI LORONG HIJRAHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang