"Kriik kriik" suara jangkrik yang saling bersautan pun membuat ku sulit untuk memejamkan mata, terlebih mengingat kejadian di lapangan tadi, lelaki itu..
"Akhh" keluhku mencoba menghilangkan bayangan nya.
"Mbak yang di atas please mbaa diem aku ingin tidur inii!!" Ujar seseorang dari arah bawah yang tak lain ialah ijah, teman sekasurku.
"I..iya jah maaf ya..aku gk bisa tidur.." Jawab ku memperlahan suara.tiba tiba, tanpa sadar kepala ijah kini sudah tepat di samping sela sela ranjang ku.
"Aaaaaaaa" teriakku tercengang, tangan ijah pun dengan sigap menutup mulutku .
"Bisa kah kauu diam sdikiitt" perintah nya membuat ku menoleh ke arah wajah nya.
Tangan ijah pun perlahan demi perlahan melepas genggamannya."Ii.. Ijah ngapain sii.. Kaget tauu.." Ujarku kesal , sembari bangun dari tidur.
"Kamu...gk bisa tidur gara gara insiden tadi yaa?????" Tanya nya seperti menggoda.
"Aa..apaan sii nggk koo." Jawab ku membuat nya yakin.
"Hmmm boong tuh pipi nya merah, " ujar nya sembari memegang pipiku yang terasa panas ,."lagiann wajar lagi kamu baper, soal nya kan ustadz abdullah itu yaa..ganteng sholeh, jutek + baik......."lanjut nya membuat ku menguap lebih dalam
Tanpa menggubris kata katanya , aku pun menarik selimut untuk tidur.nampak nya ijah yang konsen berbicara pun tak menyadari apa yang kini ku lakukan.
"Zzzz zzzz" sengaja ku keluarkan suara orang mengorok agar dia lekas pergi .
"Iiiiiiiii raraa!!parahh aku kan lagi cerita juga..!!" Ujar nya kesal terus menggoyang goyang kanbadanku.namun tanpa gerak pun aku tak menjawab nya.
"Ya sudahh, ASSALAMUALAIKUM!!!" salam nya kini membuatku sedikit tersenyum.
"Waalaikumussalam ijah.." Gumamku senang dengan apa yang baru saja ku ucapkan.
Mungkin ada saatnya aku akan menguasai nya selain salam..
*********
"Gong!gong!" Suara mendengung itu kini membuat ku membuka mata kaget."Apa yang terjadi??" Gumamku panik , sesekali melihat kesekeliling kamar.
"Mna yang lain??"gumamku terus memecah penasaran.Aku pun baru teringat dengan ucapan ustadzah semalam kalau , mulai sekarang aku bangun pagi, sedangkan yang kesiangan kan akan kering di tengah lapangan
" pokonya ustadzah gk boleh tauu..."ujarku yang langsung mengambil mukena, belum sempat memakai mukena,
mataku tertarik melihat jendela yang cukup besar tertutup hordeng, mengingat kebiasaan di rumah jika bangun tidur aku akan segera menghampiri jendela untuk mencari udara.
Aku pun memutuskan untuk menuruni tangga kasur.
Dengan keadaan tanpa hijab juga baju tidur seadanya , ku buka hordeng perlahan, hingga terbuka lebar."Huaaaa" ku menguap sambil sedikit memainkan tangan ke atas.namun tak lama dari situ, cahaya putih memantul pas mengenai wajahku.
"Man hiya !!??"Suara seseorang dari arah bawah, samar samar seseorang tengah berdiri dengan pakaian berwar na hitam juga sarung pink coklat membuaT ku langsung memalingkan muka dan menutup hordeng rapat.
" tuh orang ngomong apa sii!!"keluhku sembari mengatur nafas., kini bayangan ku kembali pada ustadzah keamanan, jika aku ketauan.
Dengan cepat tanganku mngambil mukena yang ku gantungkan di kasur, dan langsung memakainya .
Kini langkah kaki ku berjalan cepat ke arah pintu dekat masjid ,tiba tiba
"Klek" pintu dari arah sana terbuka, menandakan kalau akan ada salah satu ustadzah yang masuk untuk memeriksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI LORONG HIJRAHKU
Teen FictionSesuatu yang tak pernah ku harapkan kini terjadi juga, 3 tahun ku lewati masa campur aduk di dalam penjara suci, yang akan membawaku terpontang panting dalam ingatan masa lalu , dan tuntunan bayangan masa depan. paksaan bundaku yang membuat ku kin...