peraziaan akbar

40 1 1
                                    

"Klek" pintu kamar terbuka perlahan , dan nampak sedikit demi sedikit kasur kasur berjajar rapih memanjang, ada yang mengantungkan baju di ranjang bahkan barang barang lain sebagainya ada di setiap kasur.

terdapat lemari dengan dua buah pintu di sampingnya., di lengkapi kaca berukuran cukup lebar .

"Lhoo , ko di pintu.. sini masuk " perintah ustadzah nazfah ke arah ku, membuat ku dengan cepat mengikuti langkah nya.

"Ini kasur kamu, " ujarnya menunjukan kasur tingkat dua di mana aku akan tidur .

"Ee ustadzah?aku tidur di sebelah mana?" Tanyaku bingung sesekali memperhatikan antara kasur bawah juga atas.

"Ooh karna teman kasur kamu berbadan cukup besar, jadi ustadzah akan simpan kamu di atas yaa" ujar ustadzah yang kini membuat ku tercengang

"Glek", tenggorokan ku tercekat membayang kan betapa rajin nya teman satu kasur ku memalakiku makanan .

Tanpa sadar tangan ustadzah nazfah melayang di depanku
" heyy kamu kenapa , gak suka??atau mau di pindah ??" Tanya ustadzah tersebut membuat ku sadar dari lamunan

"Eenggak ustadzah.. Gak usah.." Jawabku sedikit gugup.

Tiba tiba terdengar suara langkahan langkahan kaki berjalan, yang makin lama semakin menandakan orang itu tidak sedikit.

"Ustadzah??itu suara apa?" Tanya ku memecah penasaran

"Oh ituu.. Biasa para santriwati yang baru pulang ..." Belum ustadzah nazfah melanjutkan pembicaraan ,
Nampak dari pintu beberapa wanita berkerudung putih masuk berhambuhran dan menghampiri ustadzah nazfah .

Tak sedikit dari mereka menertawaiku, membuat ku langsung melirik ke sekujur tubuhku.
"Apakah ada yang salah?baju kaos hitam berlapiskan kemeja kotak kotak lengan setengah, juga celana pensil biru yang kupakai, di hiasi pula dengan kerudung yang ku lilit asal ." gumamku memastikan.

"Sudah sudah .. Sekarang saat nya kalian taarufan dengan teman baru kalian ini..." Ungkap ustadzah nazfah yang mencoba mengalihkan perhatian mereka ..

"Assalamua.." Tampak santri saling bersautan untuk menyalamiku
"Apa apaan kaoo ini aku dulu lah yang memberi salam " ucapseorang gadis berkulit hitam manis juga muka sedikit ke ambon ambonan ..membuat ku menahan tawa.

"Heyy orang berkulit seperti di panggang, bisa kah kau diam sebentar ..!!" Ujar gadis berbadan cukup besar, Muka nya yang kecil pun tak terlihat karna pipinya yang besar menutupi sebagian muka nya.

"Sudah sudah !ustadzah tidak meminta kalian satu persatu memberi salam tapi berbarengan..." Ucap ustadzah membenahi perkelahian mereka.

"Assalamualaikum uhktiiii" sapa mereka kini serempak membuat ku diam seribu bahasa.
Baru tersadar kalau aku Sudah empat tahun tidak pernah menjawab salam , mendengar nya pun tidak..

"Ba.. Bagaimana inii??gumamku gemetar terus menunduk dalam., dan tampak dari mereka menunggu jawabanku dengan serius.

Kepalaku pun entah kenapa tertuju pada pintu yang masih terbuka disana, melihat seorang gadis yang mungkin telah lama berdiri , nampak mulut nya mencoba mengeja sesuatu..

Mataku pun terus menilik nilik apa yang di ucapkannya
" wa-a-lai-kum-salam" ujar nya mengeja..membuat ku kini menangkap apa yang di ucap nya barusan.

"Waa waa alaikumsalam.!!" Ujarku sedikit gugup.

"Bagai orang yang tak pernah bertemu salam 10 tahun saja kaoo.." Ujar gadis berwajah ambon tadi.
"Sudah sudah yang penting dia udah jawab kan." Bela ustadzah nazfah .

DI LORONG HIJRAHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang