"Klek" dengan perasaan gemetar ku memasuki mobil, dan perlahan kembali memalingkan wajah ku ke arah di mana cowo tadi berada
"Hha..lho..??" Tak terasa mataku tercengang mendapati tempat yang kini kosong.dan mencoba mencari apa yang di tuju.
"Akhh gak mungkin ..itu pasti manusia kan....??" Gumamku mencemaskan , sembari terus menilik nilik sekitar.
"Klek" pintu mobil pun terbuka membawa bunda dan ayah yang masuk dan langsung menyapaku, membuat ku kini sedikit lebih tenang.
"Sayang??muka kamu kenapa ?pucet gitu??" Tanya bunda panik, sesekali memegang jidat ku yang memang cukup panas dingin karna menahan buang air besar.
"Ii apaan si bunda ,enggak kalii.. , tadi tuu..cu..cuman mo ke wc cuman gak jadi..." Jawab ku mencoba lebih relax , agar bunda percaya.
"padahal aku baru saja lihat makhluk aneh di lorong itu -_-, tapi dia hilang, jadi aku gk bisa kasih alasan.." Gumamku mencoba melirik kembali ke arah lorong di sana."ASSALAMUALAIKUM uhktiii!!!sapa seorang cowo yang tak asing lagi ku dengar suaranya.
Dan kini nampak wajah kumel dekil juga peci miring itu kembali hadir di depan wajahku..tepat di depanku! , membuat bulu kuduk ku berdiri tanpa sadar." ii..lo kan yang di lorong.. ngapain ikut ikut sampe rumah gw?!?"tanya ku membentak ke arah nya , untuk sedikit menutupi rasa takut berlebih .
"Ukhti nya gak mau jawab salam sii ya udah.." Jawab cowo itu sembari mengangkat tangan juga ember berisi air yang di pegangnya nya , tanpa basa basi tangan lelaki itu mengarahkan ember nya ke arah ku..membuat ku kini melangkah lebih mundur.tapi..
"Byuurrrr!" Air nya menyiram seluruh tubuhku tanpa terkecuali
"Aaaaaaa dasaar cowo gilaaaaaa, cari mati lo ha??!?" Teriakku meronta ronta.
Tak sadar kini kesunyian yang tadi ku raspakan menjadi hawa ramai yang amat ku benci dan.."Sayang rara!!bangun nak , kamu gak papa??kenapa kamu mengeluarkan kepalamu ke luar jendela sayang,, ???suara yang smar samar ini membuat ku membuka mata perlahan .dan tercengang saat menyadari kepalaku kini berada di tengah tengah jendela,ter lebih cuaca lagi hujan deras.
Aku pun dengan sigap menarik kepalaku ke dalam .dan melirik bunda juga ayah menahan malu
" ayah bunda ..maaf tadi aku mimpi buruuk , jadi aja gini..,-_-"
Jelasku, yang langsung membuat ayah juga bunda tertawa.Setelah beberapa menit dari perjalanan, kini mobil teparkir tepat di halaman rumah ku
"Hayo sayang,, segera ganti baju , nanti kamu masuk angin" perintah bunda yang keluar dari mobil terlebih dulu.sembari senyum geli kearah kepalaku yang basah kuyup.
*********
Di ruang makan.Kini, entah kenapa pikiran ku terus kembali pada lelaki gila kemarin.membuatku sedikit malas meluap sesendok nasi.
"Lhoo ko di aduk aduk doang sii.??tanya bunda ku bingung.
Baru tersadar aku pun langsung menatap bunda malu.
" e..enggak buun .."dengan bodoh nya aku tanpa menjawab pertanyaan dari bunda, melainkan hanya tersenyum bingung.
Bunda pun menggeleng maklum.ESOK HARI
Penantian siksaan tiba menanti, di sekeliling otakku .
Dengan perlahan kcoba untuk menepis bayangan yang membuat ku gila.Dan nampak kini tas, juga koper ku berjalan di tarik oleh orang" yang akan mengantarku.
"Huft " hanya helaan nafas yang membuatku akan sedikit lega."Klek" kubuka pintu mobil dan segera menaikinya, degup jantung ku pun kini tak seperti biasa nya .
Setelah beberapa menit gapura bertuliskan nama ponpes ku pun kini membuatku tercengang .
"Glek" tenggorokan ku terasa makin mengering di saat melihat beberapa orang memakai sarung.
Hanya satu benda yang menurut ku tak asing "yaitu Alquran""Sayang hayo keluar, kita akan melihat asrama mu sebentar" ajak ayah yang terlebih dahulu keluar dari mobil.
Dengan gontai kini kaki ku pun mengangkat badan dengan malas.Memang kini aku berangkat tanpa bunda karna bunda banyak kerjaan di kantornya
"Untunglah aku bukan anak cengeng yang merengek di antari mamah nya " gamamku yakin.
Nampak ayah terlebih dulu memasuki gedung hijau itu.
Sedangkan aku, masih belum selesai menatap gedung yang kira kira memiliki 5 lantai ke atas."Ini pesantren apa rumah sakit si-_-" gumamku terus mengamati gedung tinggi itu , dan lebih memilih untuk segera masuk ke dalam gedung.
Nampak ayah dari kejauhan terlihat berbicara dengan seseorang lelaki bersarung coklat pink juga koko coklat .
"Siapa itu?" Entah kenapa perasaan ini sperti di tuntun untuk menebak siapa lelaki tersebut.
Ku langkah kan kaki mendekati ayah ku namun"Assalamualaikum ukhti??" Sapa seseroang dari belakang ku., tapi kali ini suara wanita yang menghiasi kuping ku..
Dengan terpaksa ku urungkan niat mendekati ayah dan segera berbalik ke arah suara .
Kini nampak seorang wanita berpakaian anggun tersenyum manis ke arahku .kulit nya yang hitam manis membuat aura wajah nya sangat menarik.
"Siapa lo?" Tanyaku msih setengh waspada .
"Lhoo salam tuh di jawab lo mba.." Ujar nya mengingatkan ku.wajah nya pun yang tadi tersenyum kini menjadi sedikit muram.
"Terserah lo deh.!"ujarku yang memutuskan untuk segera pergi menuju ayah.
Nampak wajah wanita itu tercengang , mungkin karna perlakuan ku.
" biarlah.."gumamku langsung berbalik badan dan berjalan menuju ayah."Lho ko cowo tadi berubah jadi cewe?" Gumamku bingung , masih mempertanyakan lelaki tadi.
Tanpa sadar ayahpun melihat ke arah ku dan melambaikan tangan tanda agar aku menghampirinya."Ini ayah kenalkan kamu sama ustadzah di sini ya.." Ujar ayah yang memerintah ku agar bicara langsung dengan ustadzah di depan ku .
"Sebaik nya sekalian ustadzah antar ke tempat di mana kmau akan tinggal ya.. " ajak ustdzah tersebut sembari menatap ayah tanda izin mengambilku.
Di perjalanan aku dan ustadzah hanya terdiam.membuatku inisiatif membuka pembicaraa
N.
"Oh ia .. Nama ustadzah ini siapa??" Tanyaku memecah penasaran.Kulit nya yang putih juga muka nya yang mungil tersenyum ke arahku membuat siapa pun yang melihatnya akan takjub dengan keimutannya."
"Panggil saja saya ustadzah nazfah ya" terangnya dengan nada lembut.membuat ku kini lebih baik tersenyum paham.
Beberapa lorong kami lewati.akhirnya ustadzah nazfah pun berhenti pada satu kamar.sebelum aku masuk ke dalam nampak tertera tulisan tergantung di dekat pintu "kobong ummi kultsum B"
Di buka untuk komenany
KAMU SEDANG MEMBACA
DI LORONG HIJRAHKU
Teen FictionSesuatu yang tak pernah ku harapkan kini terjadi juga, 3 tahun ku lewati masa campur aduk di dalam penjara suci, yang akan membawaku terpontang panting dalam ingatan masa lalu , dan tuntunan bayangan masa depan. paksaan bundaku yang membuat ku kin...