chapter 1 (pertama masuk sekolah)

30 7 0
                                    

Pagi yang cerah di ibukota jakarta, matahari mulai menampakkan sinarnya sedikit demi sedikit.
Dan tiba tiba yang yang tadinya keheningan dan keindahan itu hancur seketika.
📢

"Alexaaaaaaaa ayooo bangun ini sudah pagi lohh nanti kamu bisa terlambat ini kan hari pertama kamu sekolah" tari berteriak dan menerobos masuk ke kamar anaknya.

"yaampun mah ini kan masih pagi banget" alexa melihat ke arah jam dengan pandangan malas.

"lexa ayo dong jangan malas bangun ini kan hari pertama kamu masuk ke sekolah yang baru" tari membalikkan badanya membuka tirai jendela.

"udah aku bilang kan aku gak mau pindah ke jakarta aku udah kerasan di bandung kenapa harus pindah coba".

"gak usah banyak protes dan cepat mandi".

"ihhhh" mendengus kesal dan pergi mandi.

"kalo sudah siap langsung turun sarapan ya syng" tari membalikkan badan dan tertawa kecil
.
.
"gimana ma lexa udah bangun?
"sudah pa bentar lagi dia turun kok"
"papa sebenernya kasian sama lexa harus pindah sekolah lagi dan beradaptasi disekolah yang baru".

"kalo papa kasian seharusnya biarin aja dong lexa di bandung" alexa berjalan kecil menuruni tangga

"gak mungkin dong lexa, papa sama mama ninggalin kamu sendiri di bandung"

"hmm" melengoskan wajah wajah kesal.

"ayo cepet sarapan nanti kamu telat"

"iyaa" sambil mengoleskan selai coklat.

--ooo--

"nah sudah sampai, lexa baik baik ya disekolah kamu yang baru" sambil mencium kening alexa. "papa pergi dulu, bye".
"bye pah" tertawa kecil.

SMA tunas bangsa jakarta ya itu sekolah gua yang baru, gua gak tau gimana dengan sekolah gua yang baru itu. apa gua bisa beradaptasi disekolah gua yang baru dengan mudah.
Pindah pindah sekolah sudah jadi kebiasaan gua dari dulu, pekerjaan bokap gua yang bikin gua harus beradaptasi dilingkungan yang baru. Gua harap orang orang disekolah ini bisa bersahabat dengan baik.
Sma tunas bangsa jakarta menjadi perjalan baru bagi alexa teman sahabat dan mungkin cinta.

Alexa menghela napasnya kecil dan menatap lirih ke arah gedung sekolahan dihadapannya, perlahan dia memberanikan diri masuk kedalam sekolah dengan mantap.

"sammmm!!!" anak laki laki yang merasa namanya disebut itu langsung menoleh. "kenapa?"

Tian yang mengisyaratkan tangannya ke sam seolah ingin memberi tahu sesuatu, "cabut lo dari sana goblok"
Sam hanya terdiam heran sambil berkata "apaan?"
"itu pak dodit, rokok lo buang!!!"

Sam yang tidak bisa mendengar jelas perkataan sahabatnya pun hanya terdiam heran, "SAAMMMM!!!" terdengar dari kejauhan teriakan laki laki yang tidak lain adalah pak dodit

Sam pun langsung menoleh cepat "mampus gua" dengan sigap sam langsung lari terbirit birit, sam pun menghempas rambut temannya itu sembari melewatinya "kenapa gak ngomong dari tadi kunyuk!!!"

Tian hanya menganga dan berkata "gue yang bisu apa lonya yang tuli sih"
S

aut tian kesal

Untouchable In Love (revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang