2 (Selang Tiga Hari)

1.3K 227 4
                                    

"Sial! Kenapa? Kenapa?!" Si populer mencengkeram gerbang bagai tahanan di dalam jeruji besi. "Kenapa?" lirihan Oikawa kali ini disambut gelengan pelan dari si penjaga.

"Jangan diam di sana, Saru, sini ikut aku saja duduk lagi di sana." Gadis pirang yang kini bibirnya terhinggapi permen lolipop melintas di belakang Oikawa.

"Kau—" Oikawa pasrah, ikut si siswi yang berjalan duluan ke pinggir gerbang.

"Kemari, Saru, sekali atau dua kali terlambat takkan menjebloskanmu ke penjara. Yakinlah." Si gadis bersiap bersila dan memakan cemilan yang ia bawa.

"Memang tidak akan, tapi image-ku akan buruk! Dan juga, aku Tooru, bukan Saru." Oikawa mencengkeram kuat rambut cokelatnya.

"Eh, tapi bukannya segelintir gadis suka cowok yang nackal?" Dengan pandangan datar, si gadis memberikan dukungan mental.

"Apa maksudmu nackal?! Dan juga segelintir?! Senyumanku ini untuk semua, bukan untuk segelintir." Di bagian senyuman, Oikawa benar-benar melakukan senyuman dengan senang hati; tak ada kekesalan sedikit pun selama menunjukkan senyuman menawan nan mematikan miliknya.

"Uh, lagi-lagi Saru tersenyum aneh." Si gadis duduk dan mulai mengeluarkan semua cemilan dalam plastik putih.

Oikawa pasrah, duduk jauh di belakang si gadis—bersandar pada tembok.

[]

Lagi-lagi si populer terlambat, meski berselang tiga hari.

...

---to be continue

A/n:

Saru, ya, dasar monyet:'v/diseruduk

Liebe : Di Depan GerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang