Flashback On.
"Hyung, mungkin bagus kalau kita keluar makan sebentar." tanya Jimin pada Jin.
"Ne, apa kau ikut Jungkook-ah?"
"Ne hyung, aku ikut." jawab Jungkook penuh semangat.
Malam itu, Jungkook sudah membuat rencana bersama Mingyu. Mingyu mengakui dirinya yang akan bekerja, Jungkook hanya perlu mengelabui semua orang agar semua tuduhan mengarah pada Jungkook.
Bukan. Ini bukan akal-akalan Mingyu, ini adalah kesepakatan yang mereka perbuat pada malam dimana Mingyu menginap bersama Jungkook, tepat setelah Jungkook mengingat masalalunya setelah bertemu Jimin.
"Hyung, ayahku tak mengijinkanku menyentuh alkohol, aku akan pindah tempat duduk, kalian minumlah di meja sebelah." ucap Jungkook sambil menujuk meja di sebelahnya.
"Baiklah, tak apa." jawab Namjoon. "Jimin-ah, ambilkan beberapa botol di kulkas itu." perintah Namjoon setelahnya.
Di depan kulkas, sudah ada Mingyu yang menenteng 1 botol bir berisi racun yang ia dapatkan entah dimana.
"Permisi." kata Jimin. "Ah, bir sudah habis? Terpaksa aku ambil soju saja." monolognya.
Tiba-tiba, Mingyu menyodorkan 1 botol bir. "Ambil saja punyaku." katanya. "Aku sudah meminum banyak." lanjutnya.
Tanpa basa-basi, Jimin kemudian meraih botol itu. "Terimakasih banyak." katanya sambil tersenyum.
Mereka menghabiskan malam dengan racun. Jin selaku yang tertua meminum bir, sementara adik-adiknya meminum soju.
Sesuai perintah Mingyu, Jungkook akan pulang setelah Jin meneguk bir pertamanya, karena efek obatnya akan lambat. Perkiraan Mingyu, mereka akan membagi bir agar diminum semua, dan mereka akan meninggal ketika berada di rumah, tapi ternyata salah. Seokjin meneguk semuanya, sendiri. Tak butuh waktu lama, Jin terbaring tak bernyawa, tepat setelah Jungkook sampai di rumah Wonwoo.
.
.
.
"Biarkan aku yang melacak." ucap Dokyeom. Woozi kemudian mengangguk tanda mengerti kemudian membiarkan Dokyeom bekerja.
Terkejut sekali Dokyeom, ternyata selain Jimin dan Namjoon, hari itu Jungkook menghubungi seorang lagi, yaitu Mingyu.
Dipembicaraannya, Jungkook menyuruh Mingyu untuk melacak keberadaan Jimin dan melancarkan aksinya disana. Memang, Mingyu teledor dengan menyisakan 1 kamera CCTV yang menyala membuat wajahnya terekam nyata tetapi telah melalui proses oleh Dokyeom.
Sementara Jungkook baru saja sampai di Mall ketika kehebohan tentang mayat ditemukan itu terjadi.
Flashback Off.
Diam.
Hanya itu saja. Hanya diam. Lagi-lagi, Somi harus dilarikan ke rumah sakit karena pingsan. Ibu mana yang tak kaget mendapati anaknya menjadi seorang pembunuh? Ia hanya merasa kasihan kalau memang itu Jungkook, tapi ia akan merasa sangat sakit kalau itu adalah Mingyu, anak kandungnya.
"Tak apa kalau kalian tak mau lagimengurusi masalah ini. Aku akan bertanggung jawab." lirih Mingyu.
Plak.
Sekali lagi, Jongin dengan sadarnya melayangkan satu tamparan keras membuat Mingyu meringis kesakitan.
"Hyung..." Wonwoo berusaha mencegah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is Jungkook
FanfictionNamanya Jungkook. Kelahirannya tak diinginkan dikeluarganya. "Namaku Jeon Jungkook. Anak bungsu Tuan dan Nyonya Kim."