Langit

166 9 1
                                    

Via melemparkan tasnya ke sembarang tempat, ia menghempaskan tubuhnya diatas kasurnya yang empuk, lalu menenggelamkan wajahnya diatas bantal, karna disini adalah tempat paling aman sekaligus nyaman untuk dirinya menangis sepuasnya.

Air matanya pun mulai jatuh perlahan sehingga membasahi pipinya.

Dalam hatinya terus berteriak keras, rasanya saat ini juga ia ingin mengakhiri hidupnya.

"Via gak kuat lagi, tuhan!!!

"Via ngga kuat" teriaknya di dalam hati.

*********

Pagi yang cerah.

Langit berjalan menulusuri koridor sambil menguap, ia mencoba menahan rasa kantuk yang melandanya karna akibat semalam ia habis menonton pertandingan final sepakbola antara BARCELONA vs REAL MADRID.

Langit terus berjalan sampai akhirnya langkahnya terhenti saat melihat wanita jatuh tersungkur dengan tumpukan buku cetak yang berserakan di lantai.

Dengan sigap langit berlari menghampiri wanita itu.

"Lo ngga papa? Tanya langit sambil berjongkok membantu membereskan buku cetak yang berserakan di lantai.

"Ngga papa" balas wanita itu sambil berdiri.

"Makasih ya" lanjutnya lalu merebut buku cetak yang langit pegang, lalu wanita itu pergi meninggalkan langit yang masih terpaku dengan posisi berjongkok.

Langit memperhatikan punggung wanita itu yang terus berjalan meninggalkan nya kemudian hilang dari pandangan nya.

Ia berfikir sejenak.
"Seorang langit, dicuekin sama cewek? Akhhh ia pun langsung tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Langitpun berdiri, lalu berfikir lagi: siapa cewek itu? Dia tidak pernah melihat wajah wanita itu selama ia bersekolah disini, apa dia anak baru?

***********

Langit memasuki kelasnya dengan wajah yang sumringah. Semenjak ia bertemu dengan wanita itu, rasa kantuk nya seketika hilang.

Ia menaruh tasnya di tempat duduknya, setelah itu ia langsung beranjak menuju kantin belakang untuk menemui teman-temanya.

Disepanjang ia berjalan, tiada hentinya ia terus tersenyum.

Setibanya ia di kantin belakang, ia menyapa segerombolan teman temanya yang sedang asyik main gitar.

"Good morning, brother" sapa nya dengan semangat 45.

Sontak teman-teman nya pun menghentikan aktivitasnya yang sedari tadi asyik main gitar dan bernyanyi ria.

Mereka semua menatap langit dengan tatapan bingung, karna tidak biasanya langit bisa seceria ini, biasanya ia selalu memasang wajah kusut di pagi hari sehingga membuat teman-teman nya enggan untuk menyapanya.

"Kenapa lo, ceria amat" ucap ray membuka omongan duluan.

"Iya, tumben banget lo semangat biasanya lemes" timpal Raffi

"Lo sehat kan, lang? Kini jojo yang menempelkan tanganya di kening langit, memastikan bahwa teman nya ini baik baik saja.

"Gue sehat jo" ucap elang sambil menepis tangan jojo.

"Kirain lo sakit" balas jojo sambil tertawa renyah.

"Enak aja! Ketus langit, lalu berjalan menuju tempat duduk yang kosong di sebelah raffi.

"Gue semangat karna gue abis ketemu cewek" lanjut langit sambil tersenyum bak manusia paling bahagia di dunia.

"Ah elah cuma temu cewek doang berasa manusia paling beruntung sedunia lo" balas ray sambil mengenjreng kembali gitarnya.

Langit Vs ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang