Tak terduga

93 3 0
                                    

Pagi ini hujan turun dengan derasnya, alhasil menyebabkan seluruh manusia untuk bermalas-malasan untuk melakukan aktivitasnya di luar rumah, seperti hal nya Via, gadis berambut hitam sebahu dan berparas cantik.

Via mengalihkan pandangan nya kearah luar jendela mobil ayahnya. Ia memperhatikan gemercik air hujan yang turun hingga membasahi jalanan ibu kota.

"Via..." panggil Tn.Rudy memecahkan lamunan sang putri.

"Ada apa ayah? Sahut via dengan nada lemah.

"Kamu kenapa, sayang? Wajahmu murung sekali" tanya tn.rudy sambil membelai rambut putrinya dengan kasih sayang.

"Via ngga papa yah" jawab via seadanya sambil memberikan lekuk senyum di bibir nya.

"Baiklah" jawab tn.rudy kembali mengalihkan fokusnya untuk menyetir.


********

Mobil BMW hitam metalix itu berhenti tepat di depan pintu gerbang SMA WIJAYA.

"Via berangkat sekolah dulu ya, ayah" ucap via sambil meraih tasnya dan mencium punggung tangan sang ayah.

Via keluar dari dalam mobilnya dan membuka payung berwarna pink peach warna kesukaan nya untuk menutupi tubuhnya dari air hujan yang jatuh begitu derasnya.

"Belajar yang benar, pulang sekolah ayah jemput" teriak tn.rudy kepada via.


Namun teriakan sang ayah tak di gubris oleh via, gadis itu berlari memasuki gedung sekolah tanpa menoleh sedikit pu  kearah Tn.Rudy.

******







Via bejalan menelusuri koridor menuju kelasnya, namun lagi-lagi langit datang dan menghadang nya. Kali ini berbeda, biasanya ia datang bersama ketiga teman nya, namun kali ini ia seorang diri.

"Ada apa ya? Tanya via bingung.

Langit hanya diam, kini langit hanya menatap via dengan tatapan yang susah di tebak.

"Helloww..... "

"Are you okay?

"Kak....

Tanpa mengatakan apa apa, tiba tiba langit memeluk via dengan erat, menenggelamkan wajahnya dalam pelukan via. Kini via hanya bisa melongo melihat apa yg terjadi saat ini juga. Jantung nya rasanya ingin meledak saat ini juga.

"Kak, are  you okay?

"Heii...

"Kak....

Langit melepaskan pelukan nya lalu ia berjalan mundur 2 langkah dari posisi semula.

Langit menatap manik manik mata via, pandangan nya kosong.

Sedangkan via berulang kali ia menghembuskan nafasnya, menetralkan jantung nya. Langit menatap via dengan tatapan yang sangat susah di tebak.

"Maaf..." ucap langit tiba tiba.

"Maaf, gue udah lancang meluk lo tiba-tiba" lanjutnya dan langit pun langsung berlalu pergi meninggalkan via yang masih bingung apa yang terjadi?

Via menyipitkan matanya, sangat aneh sekali. Tiba datang dan meluk dan tiba tiba pergi dan bilang maaf doang.









*****


Alhmdulillah part 7.












Langit Vs ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang