Aruna#40: Dirga-Deva Berantem

2.6K 152 8
                                    

"ADA apa lo repot-repot minta gue ke sini?" Deva berseru lantang, membuat seseorang yang berjarak sekitar lima meter di hadapannya menoleh. Tatapan yang diberikan oleh cowok itu bukanlah tatapan yang masuk dalam ketegori bersahabat.

Benar saja tak selang seatu menit, tubuh Deva sudah tersungkur ke lantai rooftop setelah sebuah bogem melayang mengenai rahangnya.

"Brengsek! Ngapain lo nembak cewek gue?!" Amuk Dirga.

Deva tak selemah itu hingga dengan cepat ia membalas sebuah tinjuan tepat diwajah tampan Dirga. "Lo yang lebih brengsek dengan ngebuat dia nangis!"

Pergulatan tak bisa dihindari. Apa lagi kini dengan berada di rooftop sehingga tak ada yang melihat perkelahian antar saudara sepupu ini.

Tak ada yang ingin mengalah di antara keduanya, mereka sama-sama kuat dalam hal ini. Sama-sama sudah terlatih taekwondo sejak jenjang SD membuat mereka sama-sama kuat dalam perkelahian ini.

"Dan inget Runa bukan lagi pacar lo!"

Pukulan demi pukulan mereka bagi untuk satu sama lain. Tak ada yang lebih mengenaskan karena keduanya sama kuatnya.

Satu lagi bogem mendarat diwajah Deva, membuat cowok itu tersungkur ke lantai. Sebelum sempat bangkit, Dirga sudah lebih cepat memberikan bogem lainnya.

"Gak ada yang putus! Jadi lo jangan ngimpi buat dapetin dia."

Deva mendorong Dirga yang berada di atasnya, membuat cowok itu tersungkur ke belakang. Dengan cepat kesempatan itu Deva gunakan unuk bangkit dan memberikan tendangan pelak diperut Dirga. Membuat cowok itu meringis ngilu.

"Jangan jadi brengsek dengan mempermainkan dia. Lo sama Diandra tapi lo keukeuh gak mau ngelepasin Runa." Api emosi tersulut dimata Deva. Untuk orang yanh disayanginya ia akan melalukan apapun, meski dirinya tak pernah terlihat sedikit pun olehnya.

Dirga bangkit memegangi perutnya membalas tatapan sepupunya tak kalah sengit. Mengusap sudut bibirnya yang berdarah seraya berseru, "Lo udah tau yang sebenernya, Anjing!"

Lalu kembali menyeruduk Deva hingga cowok itu kembali terjungkal. Kembali pergelutan terjadi hingga sampai keduanya sama-sama teekapar di tengah lantai rooftop dengan napas yang tersenggal-senggal.

"Terakhir kali kita kayak gini dengan kasus yang sama," kekeh Deva, meski bibirnya berkedut perih, "dan sekarang terjadi lagi."

Dirga menoleh menatapnya dengan tatapan datar. "Dan lo yang ngulang kesalahan yang sama."

Deva tertawa hambar. "Menurut lo gue mau jatuh cinta dengan orang yang gak ngeliat gue sedikitpun? Dengan orang yang lagi-lagi harus menyukai sepupu gue sendiri."

Dirga hanya bergeming. Kejadian beberapa tahun lalu terjadi lagi saat ini. Di mana kali itu dirinya marah setelah tahu jika Diandra akan melanjutkan sekolahnya di sekolah fashion di Paris, berkat campur tangan Deva dan tantenya. Dia menghajar Deva habis-habisan hingga membuat Daisy, tantenya, menangis histeris. Dan semenjak saat itulah hubungan mereka menjauh. Dirga yang marah dan memusuhi Deva hingga kini.

Deva bangkit lebih dulu. "Walaupun gue tau cinta Runa cuma buat cowok brengsek kayak lo, setidaknya gue lebih gentle dibanding lo yang bahkan gak bisa ngungkapin perasaan lo sendiri." Meski ucapan Deva terdengar mengejeknya, namun apa yang dikatakannya itu memang benar. Dirinya yang terlalu pecundang sehingga sampai kini belum sanggup untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Anjing, kenapa sih harus lo nyerang gue di sekolah? Abis ini pasti lo sama gue bakal masuk BK," gerutu Deva yang mulai berjalan meninggalkan Dirga yang sudah terduduk di tengah rooftop.

ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang