"Ku harap pertemuan ini tak berujung mengecewakan"
●●●●
Dringg dringgBunyi alarm seketika menganggu mimpi indah seorang gadis cantik.
Dengan terpaksa ia bangun dari tidurnya.mengucek-ngucek matanya lalu menatap jam yang sekarang menunjukkan pukul 06.00.Tampa banyak kata lagi.gadis itu langsung bergegas kekamar mandi karena ia tak ingin terlambat dihari pertama masuk kesekolah barunya.
Sudah siap dengan semuannya.ia segera turun kebawah karena kamarnya berada dilantai atas alias lantai dua kemudian menghampiri keluarganya untuk sarapan bersama mereka.
"Pagi bun,yah,bang" sapanya kemudian duduk disamping kakak laki-lakinya yang bernama alvaro putra alexsa.
"Pagi" jawab mereka kompak
"Nih sayang" kata bundanya bernama amel sambil memberikan roti yang baru saja diolesinya dengan selai.
Gadis itu menerimanya kemudian melahapnya.
"Ohya rachel nanti kamu pulang sekolah temenin bunda nonton drakor yah?" Pinta amel.bunda paling gaul.
Terkadang sifat gaul amel selalu mendapat gelengan kepala dari anak dan suaminya itu.
"Iya bun" kata rachel karena ia juga suka menonton drakor seperti bundanya itu.lain halnya dengan maksim dan varo yang sangat tidak menyukai hobi dua wanita itu.bahkan terkadang keempatnya pernah berdebat dengan rachel dan amel sewaktu ingin menonton film drakor atau film acting.
"Rachel nanti kamu tinggal tanya kelas kamu dimana sama kepala sekolah yah?!" Kata maksim ayah rachel dan varo.
"Iya yah" kata gadis yang bernama rachel itu.
"Yuk bang" ajak rachel lalu berdiri diikuti oleh varo.
Rachel selalu diantarkan oleh varo kesekolahnya terlebih dahulu setelah itu barulah varo pergi kekampusnya.
"Kita berangkat dulu bun,yah" pamit varo sambil menyalami punggung tangan kedua orang tuanya begitupun dengan rachel.
Didalam mobil.
"Dek masih ingatkan pesen abang sama kamu kemarin?"tanya varo selidik.
Rachel mengangguk."ingat kok" kemudian menngerucutkan bibirnya."abang tuh udah ingetin aku 10 kali" kesalnya.
Varo terkekeh."iya pokoknya abang ingetin lagi kekamu kalau kamu tuh nggak boleh polos banget.nanti orang bakalan seenaknya sama kamu." Kata varo kembali mengingatkan adiknya itu.pasalnya adiknya itu sangat polos dan ia tak mau seseorang atau siapapun itu mempermainkan adik satu-satunya itu.
"Iya iya"
"Nah udah sampe"
Rachel tersenyum kemudian langsung memeluk varo."aku sayang abang" ucap rachel kemudian turun dari mobil.
Varo tersenyum."abang selalu sayang rachel" katanya kemudian segera pergi menuju kampusnya.
Dikoridor rachel celingak celinguk mencari ruang kepala sekolah sesekali membaca setiap nama yang terpampang diatas pintu.saking luasnya sekolah ini jadi dia tak juga kunjung ketemu dengan ruangannya. ia memutuskan untuk bertanya pada salah satu murid yang berpapasan dengannya.
"Hy.ruang kepala sekolah dimana yah?" Tanya rachel dengan tersenyum.
Siswi itu juga ikut tersenyum."dari sini lo tinggal belok kekanan trus jalan sedikit disitu ruang kepala sekolahnya" kata siswi itu dengan menggerakkan tangannya.
Rechel mengangguk."iya makasih yah"
"Sama-sama"
Sesuai petunjuk yang diberikan siswi tadi rachel segera berbelok kearah kanan dan berjalan sambil melihat nama yang tertera diatas pintu kemudian berhenti pada ruang yang bertuliskan 'RUANG KEPALA SEKOLAH'

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAF
Teen FictionJudul awal:gadis penolong "argghh...kenapa gue jadi kepikiran tuh cewek sih" kata kafka sambil mengusap wajahnya dengan kasar.