CHAPTER 1.9

177 8 2
                                    

Sesampainya di TKP, aku langsung masuk kembali ke dalam gudang kosong yang masih dibatasi oleh police line. Aku harus menunduk untuk masuk kembali kedalam gudang itu dikarenakan banyaknya police line yang terpasang disana. Ketika di dalam aku langsung melaksanakan apa yang aku pikirkan, ya, ke-empat orang yang berbeda jika salah satu dari mereka adalah pelakunya, pasti mereka akan meninggalkan jejak yang berbeda juga.

Aku langsung menyisir gudang kosong itu lagi, namun kali ini dengan sedikit lebih teliti dari kemarin. Mataku tertuju pada bawah meja bekas pembunuh dan pencuri itu melaksanakan perbuatan kejamnya dan bingo aku terkejut dan sedikit kebingungan karena aku menemukan sebuah gagang yang mempunyai lengkungan diujungnya dan aku bisa menyimpulkan bahwa itu merupakan sebuah gagang kacamata. Saat aku sedang terkejut karena senang menemukan clue baru. Ada yang membuatku bingung yaitu, aku tidak menemukan gagang ini dikunjungan pertama ku ke tempat ini dan aku sangat yakin aku tidak menemukan apapun selain serpihan kayu Dewandaru milik tuan Robert dan satu hal lagi yang kuingat. Korban tidak menggunakan kacamata, jadi bisa ku tentukan bahwa ini adalah barang milik si pelaku.

"Apakah ada hewan yang mengambil gagang ini lalu dikembalikan lagi karena jijik dengan barang pembunuh?" tanyaku dalam hati

Lalu aku teringat bahwa Billie si culun menggunakan kacamata dan juga aku teringat kata-kata yang Bille ucapkan sebelum dia meninggalkanku setelah kuinterogasi yang menurutku cukup aneh. Ini makin membuatku curiga terhadapnya.

"Apa iya orang se-aneh dan se-culun dia bisa berbuat tindakan yang seharusnya dilakukan pria yang besar dan kejam? dan juga meskipun dia memiliki emosi yang sulit terlihat namun dia hanyalah penikmat sinetron di TV" ucapku dalam hati

Aku memutuskan untuk mengesampingkan pikiran ku tentang Billie, memasukkan gagang itu ke kantong celanaku dan melanjutkan kembali menyisir kembali gudang itu. lalu di sudut gudang itu aku menemukan kembali gagang yang merupakan gagang kacamata lagi. Gagang ini memiliki bentuk yang sama dengan yang sebelumnya tetapi warna dari gagang ini berbeda. Namun, ketika aku membalikan gagang kacamata ini aku menemukan sebuah label dengan tulisan;

"AKU MOHON JANGAN"

Kembali aku kebingungan karena aku benar-benar ingat, pada saat kunjungan pertamaku ke TKP ini aku tidak menemukan apapun selain kayu Dewandaru milik tuan robert. Lalu aku memutuskan untuk memasukkan gagang itu lagi ke kantong celanaku dan memilih untuk memikirkannya nanti. Aku menyisir kembali gudang itu karena setelah menemukan dua clue baru tadi aku semakin bingung dan juga penasaran. Namun, ditengah penyisiranku tiba-tiba aku mendengar suara knalpot kendaraan dari kejauhan, ya, karena gudang ini sangat sunyi dan tidak adanya pemukiman di sekitar gudang ini maka suara bising seperti knalpot bisa terdengar dari kejauhan.

Lalu aku yang mendengar suara itu kebingungan, karena setauku, Bos-ku tidak menyuruh detektif lain untuk membantuku serta juga pihak kepolisian dan tim forensik sudah tidak mempunyai rencana ke TKP lagi, serta akses jalan ke gudang ini bukanlah sebuah jalanan umum, melainkan akses jalan yang hanya mengarah ke gudang ini. Lagipula pihak berwajib macam apa yang memiliki kendaraan dengan suara kanlpot seperti ini. Aku bergegas keluar dan suara knalpot itu itu semakin dekat Aku memutuskan untuk tidak menuju mobil karena suara knalpot tersebut semakin dekat dan bising serta aku juga ingin mengetahui siapa yang hendak mengunjungi gudang ini. Aku bersembunyi di pohon yang cukup besar dan tidak lama setelahnya motor scooter yang merupakan sumber dari bunyi bising knalpot itu tiba di gudang itu dan dia memakirkannya di sebelah mobilku. Pengendara tersebut memakai sebuah helm dan ketika dia buka, alangkah terkejutnya aku ketika tau bahwa pengendara itu adalah Billie, ya, Billie si culun dia langsung turun dari motor dan menuju ke gudang itu sambil melihat ke arah mobilku. Ini semakin membuatku rasa curigaku kian membesar, karena seharusnya dia tidak menerobos masuk ke dalam gudang yang terpasang police line di sana

"Ternyata kau tidak hanya memliki emosi yang sulit terlihat, namun tindakanmu sulit terlihat juga nampaknya culun" ucapku dalam hati

Namun aku tidak dapat langsung menyimpulkan bahwa dia pelakunya, karena bukti yang kumiliki belum terbukti itu adalah milik Billie dan juga dia adalah pria aneh, siapa tau saja dia hanya mencoba uji nyali atau melakukan tindakan aneh lainnya dan aku baru ingat bahwa Headline koran yang kemarin kubaca membahas tentang pembunuhan di gudang ini dengan sedikit menambahkan bahwa TKP ini adalah tempat yang aneh karena tidak ditemukan sidik jari pelakunya dan tentu saja hal aneh mengundang orang aneh juga pastinya.

Tidak lama setelah dia masuk ke dalam gudang itu, dia pun keluar dengan tergesa-gesa dengan muka panik dan langsung naik ke motornya dan langsung pergi. Setelah dia pergi aku masuk ke kembali ke gudang itu dan berharap ada 'sesuatu' disana dan ternyata aku tidak dapat menemukan apapun disana. Lalu ketika sudah memastikan tidak ada apa-apa lagi di sana, aku memutuskan kembali ke mobilku. Aku mempunyai pikiran bahwa bahaya jika ternyata Billie adalah pelakunya karena dia sepertinya mengenali mobilku ketika melihatnya dan Aku langsung berpikir untuk membuat alibi kepadanya dengan meminta nomor telepon Billie pada Arka dan menelponnya. karena bisa jadi ini bukanlah kunjungan pertamanya ke TKP ini untuk melakukan hal yang tidak terpikirkan olehku...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALTEREGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang