CHAPTER 1.6

202 10 2
                                    

           

Aku berada diatas gedung tinggi dan menatap ke pria yang menyerupai bayangan di depanku, dia terdiam hingga akhirnya dia berkata;

"Kebenaran akan dibelokan dengan kebenaran yang diliputi oleh kepercayaan..." bisik pria itu dengan suara aneh.

"Kebenaran akan dibelokan dengan kebenaran yang diliputi oleh kepercayaan..." bisik pria itu dengan nada yang mulai naik

"Kebenaran akan dibelokan dengan kebenaran yang diliputi oleh kepercayaan..." bisik pria itu  dengan nada yang semakin naik

"KEBENARAN AKAN DIBELOKAN DENGAN KEBENARAN YANG DILIPUTI OLEH KEPERCAYAAN!" ucap pria itu yang kali ini tidak berbisik, dengan nada tinggi dan terbang kearahku!"

"WUAH!" Sontakku terbangun dengan nafas terengah-engah, aku ingat bahwa aku sedang tertidur dan mendapatkan mimpi aneh itu, ya, pria yang berada di mimpiku berteriak seraya  terbang mendekatiku di akhir kalimat yang ia ucapkan sebelum aku terbangun. Aku duduk di tepi kasurku sambil mengingat mimpi yang mengejutkanku di jam 3 dini hari, ya, pagi buta. Aku berusaha menenangkan diri, aku ke dapur dan mengambil segelas susu agar aku dapat melanjutkan tidurku, karena segelas susu dapat membantu orang untuk kembali mengantuk. Setelah kembali dari dapur dengan segelas susu dan duduk di bangku meja kerjaku, ketika kutatap ponsel yang ada di atas meja kerjaku ternyata ada notification pesan singkat dari Arka;

"Hei detektif". 21.30

"Aku sudah mengatur pertemuan seperti yang kau minta, tuan Robert juga tidak keberatan karena ini menyangkut kayu dewandaru. jadi besok datanglah kemari, aku sudah mempersiapkannya". 21.31

"Oh iya, jangan lupa untuk beristirahat detektif, wajahmu jelek saat kau sedang lelah". 21.32

" *kiss* ". 22.00

Aku tidak menyadari pesan dari arka pada saat tiba di rumah, karena aku sangat lelah dan langsung memutuskan untuk tidur tanpa mandi atau bersih bersih terlebih dahulu. aku sedikit tertawa dengan pesan singkat yang Arka beri kepadaku, karena untuk pria seperti Arka sangat konyol rasanya pria berbadan gagah memberikan emoticon seperti itu padaku. Lalu aku langsung membalas pesan singkat itu dan langsung menghabiskan segelas susuku dan kembali tidur.

Kring...kring...kring

Ponselku berbunyi, aku yang baru saja terbangun, samar-samar melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 8 pagi. Dan ketika aku mengambil ponselku ternyata itu dari Arka.

"Selamat pagi detektif" ucap Arka membuka percakapan

"Selamat pagi juga Arka" jawabku dengan nada berat

"Kau masih mengantuk ya rupanya? dasar kebo hahaha" tanya arka sembari meledekku arka

"Enak saja kau, aku masih mengantuk karena mendapat mimpi aneh mengejutkan yang membuatku terbangun pada pagi buta" jelasku

"Mimpi aneh?" tanya arka keheranan

"Ya, mimpi aneh, Aku berada diatas gedung tinggi dan menatap ke pria yang menyerupai bayangan di depanku, dia terdiam hingga akhirnya dia berkata bahwa; kebenaran akan dibelokan dengan kebenaran yang diliputi oleh kepercayaan. Awalnya dia hanya berbisik, lalu nadanya semakin meningkat hingga akhirnya ia berteriak dan terbang kearahku" jawabku sambil menirukan suara pria yang ada di mimpiku semalam

"Cukup aneh, pasti kau terkejut ya" tanyanya

"Dimana bagian yang tidak kau mengerti dari kalimat 'mimpi aneh mengejutkan'?" tanyaku kembali padanya dengan sedikit meledek

"Hahaha, iya kau pasti terkejut dan terbangun" jawabnya dengan tertawa

"Yehhh" jawabku meledeknya

ALTEREGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang