Part 1

62.4K 579 12
                                    

Cinta hadir tanpa diminta tetapi, meminta untuk bersama orang yang dicintai

~Quankaly~

****
Author pov

Elizabeth Thomas adalah seorang CEO muda yang mempunyai perusahaan yang tersebar diseluruh dunia yang menanamkan sahamnya di perusahan- perusahaan ternama di dunia, Elizabeth pun tak main-main dalam menanamkan sahamnya, jika menguntungkan tak segan- segan Elizabeth mengeluar puluhan triliun. Elizabeth memiliki seorang putri bernama Monica Elizabeth Thomas, nama mereka hampir sama kan, karena Elizabeth Thomas adalah nama marga keluarga mereka. Elizabeth dari ibu Elizabeth yaitu Angle Elizabeth dan Thomas dari ayahnya yaitu Vernon Thomas.

Elizabeth menikah dengan seorang pengusaha kaya bernama Abraham Alexandre Marshall yang merupakan CEO di perusahan ternama di New York dan merupakan mitra kerja perusahaan Elizabeth. Mereka menikah bukan hanya karena keuntungan bisnis tetapi ada sesuatu hal yang sangat rumit untuk diceritakan.

Elizabeth meninggalkan Monica saat berumur 19 tahun karena mengidap penyakit kanker serfix stadium akhir, selama 4 tahun berjuang dengan penyakitkannya akhirnya Elizabeth meninggal dunia. Monica tinggal bersama daddynya yaitu Abraham, setelah kepergian Elizabeth Monica sangat tertekan dan stress untung saja Monica masih memiliki daddy yang menyayanginya walaupun kadang sangat menjengkelkan, tanpa daddynya Monica hidup sebatangkara.

****
Monica baru saja lulus dari kuliah nya yang berada di Oxford University, London dengan gelar Master, dengan jurusan management, bukan tanpa hal Monica memilih Oxford University untuk meraih gelar Masternya, itu karena keluarga Monica sangatlah kaya raya dan terhormat, Monica bekerja di perusahan ternama di New York, Podolski Company sebagai sekertaris CEO, yang bernama Vladimir Stepand Podolski. Bukan tanpa alasan Monia diterima sebagai sekertaris di perusahaan ternama itu, pasti karena Podolski Company adalah salah satu mitra dari perusahaan keluarganya.

"Ca" panggil Abraham yang suaranya tak asing lagi untuk Monica, suara Abraham yang besar dan serak merupakan ciri khasnya

"Iya, ada apa dad?" Jawab Monica agak berlari karena dirinya yang sedang berada di dapur dan Abraham berada di meja makan

"Hanya memanggil, mengetes bahwa pendengaranmu tidak ada masalah" jawab Abraham dengan wajah tanpa dosa dan tidak memandang wajah kesal Monica

"Hahhh?? Dad pliss, jangan mengerjaiku aku sedang memasak bisa-bisa nanti gosong atau tidak enak" ucap Monica dengan mengatur nafasnya agar tidak berlaku tidak sopan kepada pria didepannya, Monica pun kembali ke dapur untuk melanjutkan tugasnya karena Abraham yang tak menganggap keberadaanya, belum genap langkahnya Abraham berteriak

"Caaaaa!!!!!" Teriakk Abraham kepada Monica yang berada didepannya, kenapa harus teriak-teriak sih geram Monica

"Apa lagi dad?" Jawabnya lembut menahan amarahnya yang sudah mencapai puncaknya

"Emmmmm..." jawab Abraham sambil berfikir dengan wajah yang tak punya salah "Apa ya?" Lanjut Abraham yang membuat Monica semakin geram karena sikap Abraham yang sangat menyebalkan

"Apa?" Tanya Monica pasrah terhadap sikap Abraham yang membuatnya sangat muak untung daddyku kalau tidak sudah aku siram air panas batinnya

"Buatkan daddy kopi ya" jawabnya dengan tersenyum seperti anak kecil yang merayu orang tuanya untuk dibelikan permen

"Baik" jawab Monica dengan berjalan menuju dapur, dan segera merebus air panas dan memuangkan 2 sendok teh serbuk kopi dan setengah sendok teh gula, karena Abraham tidak menyukai minuman atau makanan yang terlalu manis, Abarham pun tak suka menunggu lama dengan segera membawa kopi panas itu ke hadapan Abaraham yang sedang membaca koran di meja makan

"Ini kopi nya dad" ucap Monica agar daddy nya segera sadar akan keberadaan Monica disampingnya, Monica menah kopi itu didepan Abraham, dengan santainya Abraham tak merespon dan pura-pura tuli

"Dad" ucap Monica sedikit kencang

"DAD" ucap Monica dengan berteriak

"DAD!!!!" Geram Monica dengan tingkah Abraham yang seperti anak kecil, yang membuat Monica jengkel dan membuat kesabarannya habis "dasar tua bangka" umpat Monica lirih
"Apa yang kamu katakan, Ca?" Tanya Abraham dengan tatapan yang sangat tajam

"Emm, tidak apa-apa dad" jawab Monica dengan terkekeh dan menggaruk-ngaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Katakan, Monica" ulang Abraham dengan kesabaran yang mulai habis, yang sewaktu-waktu akan memarahi Monica dari pagi sampai malam

"Tidak dad" ucap Monica dengan memijat bahu Abraham dengan ekspresi bingung jujur atau bohong? Batinnya dalam hati

"Kamu sekarang tukang bohong ya" ucap Abraham dengan menarik kuping Monica, yang membuat Monica meringis kesakitan, dan Abraham pun melepaskan kuping Monica dari tangannya, terlihat sangat merah di kuping Monica

"Dasar tua bangka" ucap Monica lirih, lalu Monica berlari ke dapur agar Abraham tidak memarahinya lagi

"MONICA ELIZABETH THOMAS!!!!" Teriak Abraham yang terdengar sangat keras sampai ke dapur, yang membuat Monica bergidik ngeri seperti akan memakan orang hidup-hidup
.
.
.
#btw
Gimana jawaban Monica ya? Jujur ngak?

Maaf typo bertebaran, kasih saran ya bukan hujatan:) karena buat cerita juga susah😆😆😆
Maacih💞💞💞
Happy reading semuanya... SARANGHEYO😙😙😘😘

#01-07-2018
~Anisa Giri R.~

No plagiat:)

Touch Me,DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang