Part 6

18 2 0
                                    

Dia hadir, dalam hidupku merubah segalanya. Segalanya tak bisa aku kendalikan.
-Raina

***

Raina berusaha sekuat mungkin untuk berjalan, sesekali dia memejamkan matanya menahan rasa sakit yang luar biasa. Setelah berjalan 15 menit, Raina tiba di komplek perumahannya. Hari ini dia tidak dijemput, supir pribadinya sedang mengantar Bundanya ke luar kota, lagi lagi dia di tinggal sendirian seorang diri. Tidak, ada Bi inem yang menjaga dan merawat rumah beserta melayaninya. Tapi, tetap saja dia selalu merasa kesepian. Ayahnya pergi meninggalkannya 9thn yang lalu, ayahnya lebih memilih perempuan lain daripada mempertahankan pernikahan dengan Bundanya. Hanya Bunda yang dia punya sekarang, itulah mengapa dia begitu menyanyangi Bundanya itu.

"Bi, Raina pulang" teriak Raina sambil meletakkan tasnya.

"Eh, neng ina udh pulang, eneng mau makan? Astagfirullohaladzim, neng muka eneng kok pucet banget. Neng Ina lagi sakit? Bibi panggil dokter ya?" Tanyanya dengan penuh khawatir setelah melihat muka Raina yang sangat pucat.

Raina hanya tersenyum, Bi Inem sudah seperti ibu kedua baginya. Ketika Bunda pergi keluar kota, Bi inem lah yang setia merawat Raina ketika sakit dan selalu menjaganya.

"Gak usah bi, Bibi mah berlebihan, Ina cuman kecapean kok Bi. Raina istirahat dulu ya bi" jawabnya lemas

"Kalo neng ina, butuh apa apa panggil Bibi aja ya neng" sahut Bi inem
"Siap,bosquu" jawab Raina dengan senyum.

Raina membuka kamarnya, udara dingin dari AC mulai merasuki tubuhnya, Raina langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Dia langsung mencari obat di dalam lacinya, tanpa menunggu lama dia langsung meminumnya. Tiba tiba ponselnya berdering, ada banyak notip chat yang masuk terutama dari Ayumi.

Ayumi Daruka💖: Rai? Lo dimana? Kata roy tadi muka lo pucet banget


Rai? Anjir ya lo,bales nyet

Yailah, masi marah? Ydh gue minta maaf Rai, please gue khawatir nih...

Rai? Lo baik baik aja kan?

Rai, gue panik nich, ah sial

Rai balas cht gue!!!

Hello Raina??

Raina, woi, tek tok tek tok.

Tak lama dia membuka chat dari Roy.

Roy Rayshiv : Raina? Lo gak papa kan? Tadi soalnya gue liat muka pucet banget, terus tadi gue dah nyuruh Ayumi buat nyamper lo. Gue khawatir soalnya.

Raina Putri : Hehe iya gpp kok. Gue dah sampe rumah. Makasih ya.

Beberapa detik kemudian Roy membalas.

Roy Rayshiv : Oh syukur deh.

Raina hanya membaca pesan tersebut. Palanya semakin sakit lalu dia tertidur.

***

Ayumi berada di cafe, dia bersama beberapa sahabatnya juga, mereka juga sahabat Raina hanya saja mereka beda sekolah.

The Secret About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang