Bagian 2

272 109 253
                                    

Terimakasih karena dirimu telah terlahir di dunia ini.

****

Hidup ini penuh kejutan dengan  mimpi-mimpi di setiap pikiran pemiliknya. Mempunyai cita-cita maupun cinta, siapa saja bisa memiliki itu, tetapi ada orang yang hanya dapat memendam nya saja. Terlalu banyak cerita cinta di dunia ini baik itu yang bisa bersama lalu bahagia dan juga ada yang hanya berujung sepihak.

Berbicara cinta sepihak itu memang sangat menyakitkan apalagi jika yang kita sukai lebih menyukai orang lain. Kita tidak bisa menyalahkannya, perasaan itu munculnya tiba-tiba tanpa ada rencana.

Alya menghela nafasnya setelah melihat Arga telah beranjak dari depan kelas nya, sulit sekali menormalkan jantung nya jika berada di dekat pria itu, karena telah diperlkukan dengan manis, itu selalu membuatnya menjadi lebih jatuh terpesona dengan nya.

Keadaan kelas sudah terlihat ramai dengan di isi oleh teman-teman barunya, Alya berdiri mencari bangku kosong mana yang bisa ia duduki
“Eh lo yang berdiri disana.” Teriak seseorang.

“Woy, etdah.”

Tiba-tiba ada seorang gadis yang mendatangi Alya dan berkata “Gue panggil nggak nyaut nyaut.”  Kata gadis tersebut.

Alya yang melihat itu langsung menunjuk dirinya sendiri dan berkata “Gue?.”

“Iya.. lo nyari kursi kosong kan? Yuk duduk sama gue aja.” Ucap gadis itu langsung menarik Alya.

Alya mengikuti saja gadis yang tiba-tiba menyeret nya menuju kursi kosong itu, dan setelah sampai disana ia langsung mendudukkan diri di  kursi itu.

“Kenalin nama gue Ica Rosmala, lo panggil gue Ica aja. Nama lo siapa?.” Ucap gadis yang ternyata bernama Ica itu.

“Nama gue Putri Alya Natasya lo bisa panggil gue Alya.”

Setelah mereka berkenalan dua gadis tersebut berbincang bincang saling di selingi canda tawa, Alya merasa cocok berteman dengan Ica karena ia rasa jika berbicara dengannya itu sangat nyambung.

Hari ini tidak ada proses belajar mengajar, kegiatan hari ini hanya pemilihan Organisasi kelas dan disini Alya terpilih menjadi Sekertaris. Sebenarnya Alya sangat tidak ingin tergabung di dalam Organisasi kelas, tetapi mau bagaimana lagi Ica telah mencalonkan nya dan teman-teman memilih nya.

Jam istirahat telah berbunyi, banyak murid yang  berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut-perut yang telah kelaparan, suasana kelas yang tadinya ramai menjadi sepi, hanya ada beberapa murid di kelas Alya yang memutuskan untuk tidak ke kantin dan hanya tetap tinggal di kelas.

“Al kantin yok.” Ajak Ica.

Alya menggeleng “Nggak Ca, lo aja. Gue bawa bekel roti kok nih.”

“Yaahh nya gue belum ada temen selain lo disini, masak iya gue ke kantin sendirian ngenes amat deh.”

“kalau lo mau makan sama gue aja, gue bawa banyak roti kok nih.” Ucap Alya.

“Beneran? Wah kalau gratis gue mah oke lah.” Ucap Ica di iringi dengan cengirannya.

Tidak lama setelah Alya mengeluarkan kotak bekal. Arga datang mencari nya dan langsung menghampiri dimana ia duduk. Ica yang melihat kedatangan Arga langsung ternganga melihat ciptaan Tuhan yang sangat sempurna itu.

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang