14

2K 278 41
                                    

Awalnya Jennie memang tidak serius saat dirinya mengatakan bahwa dia akan meminta Minhyun untuk menjemputnya. Masalahnya Jennie saja sudah tidak dekat lagi dengan Minhyun dan untuk apa Minhyun menjemputnya kan?

Tapi tadi Mingyu benar-benar keterlaluan dan tidak peka sekali. Bukannya memikirkan kesalahannya, Mingyu malah dengan dinginnya menyuruh Jennie untuk menelpon Minhyun saja sehingga membuat Jennie pada akhirnya benar-benar serius dengan perkataannya. Tanpa menghiraukan alasan Mingyu karena telinganya sudah tertutup rapat untuk mendengar suara kekasihnya itu, Jennie memilih izin pulang. Persetan bahwa dia tidak lagi dekat dengan Minhyun. Setelah izin pulang Jennie malah menelpon Minhyun untuk menjemputnya.

Di mobil pun Jennie hanya memandangi ke luar jendela. Pada akhirnya, Jennie memang selalu kembali pada Minhyun kan ketika tidak ada lagi yang bisa dia andalkan? Di samping beberapa luka yang pernah Minhyun torehkan pada Jennie, nyatanya mungkin Minhyun satu-satunya orang yang sabar dan dengan suka rela menuruti semua permintaan Jennie dari dulu kan? Mingyu terkadang terlalu tempramental bagi Jennie yang juga sama-sama tempramental.

" Jen... Lo nangis?" Tanya Minhyun saat mendengar isak tangis Jennie yang terdengar tertahan. Bodohnya walau sudah mengeluarkan airmatanya, Jennie masih menggelengkan kepalanya mengelak. Kerongkongannya tercekat sehingga dia tak sanggup untuk menjawab pertanyaan Minhyun. Mungkin semenjak Mingyu menyelamatkannya dari kegelapan di kala SMA, Jennie sangat mengandalkan lelaki itu. Mungkin lambat laun juga posisi Minhyun sudah tergeser oleh Mingyu. Iya, dia tahu dia lebih membutuhkan Mingyu saat ini. Tapi beberapa hal seperti sifat tempramental Mingyu maupun sifat keganjenan Mingyu membuat Jennie nampaknya harus berpikir ulang.

" Kalo mau nangis gapapa, gak usah ditahan. Lagian kan di mobil cuma ada gue aja." Beritahu Minhyun lembut nyatanya membuat tangis Jennie semakin menjadi-jadi. Salah satu tangannya terlihat mengusap puncak kepala Jennie pelan. Nyatanya, Minhyun selalu sukses membuat Jennie sedikit tenang di kala gadis itu sedang sedih seperti ini.

***

" Jing... Bantuin gue napa. Gak guna emang punya temen kayak lo." Gerutu Mingyu kesal pada Jaehyun yang kali itu malah sibuk memainkan game di smartphone miliknya kala dia sedang sibuk curhat.

" Percuma gue bantuin lo. Ntar malah Jennienya yang jadian sama gue bukan malah balikan sama lo." Celetuk Jaehyun

" Woy onta. Gue belum putus. Sabar dikit napa kalo mau ngegas." Ujar Mingyu kesal ini kenapa punya temen kok malah MT. Harusnya dia emang gak usah curhat ke Jaehyun dan mending curhat ke Rowoon atau Zelo saja.

" Mantap. Abis putus boleh kan jadi?" Tanya Jaehyun santai sebenernya dia cuma becanda doang gak serius. Tapi emang Mingyu lagi sensi jadi cowok itu malah memandangi Jaehyun datar.

" Lo ngajak sparing? Halaman belakang rumah lo kayaknya luas." Ujar Mingyu membuat Jaehyun hanya tertawa

" Santai dong Mas. Gak pernah becanda apa lo?" Tanya Jaehyun masih tertawa

" Gak lucu anjir. Temen lo lagi di ujung tanduk sama ceweknya ini." Beritahu Mingyu greget

Masalahnya adalah Jaehyun udah bosen dengerin curhat Mingyu yang tiap putus ya masalahnya sama, ketahuan keganjenan sama cewek lain.

" Lagian lo gak pernah belajar dari kesalahan sih. Bosen gue tiap lo putus masalahnya sama. Kalo gak bisa selingkuh ya mendingan gak usah." Celetuk Jaehyun pedas. Antara memberitahu atau memang sombong karena dirinya tak pernah ketahuan selingkuh.

" Gue gak selingkuh jing." Ujar Mingyu tidak terima

" Iya gak selingkuh. Cuma ganjen sama mantan lo doang." Balas Jaehyun, " Sama aja bego." Lanjutnya

 ✔ Sudden Shower Feat. Jennie - Mingyu - MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang