Chapter 2

135 72 30
                                    

29-Agustus-2018



~
"Dancing slowly in an empty room
Can the lonely take the place of you
I sing myself a quiet lullaby
Let you go and let the lonely in
To take my heart again🎶" (christina perry - The lonely)

Mysha bersenandung merdu dikamarnya sembari melihat langit2 atap kamarnya.

Mysha pov

"Kenapa Ayah ngelakuin ini sama gue dan kak Mauren? Maksudnya apa coba?" Batin Mysha

"Tapi kenapa gue ngerasa kalau Ayah punya tujuan baik tentang ini yah?" Batin Mysha lagi sambil berjalan menuju lemari dan mengambil sebuah benda kotak berwarna hijau.

"Udah 5 tahun loe gue simpan dan Alhamdulillah loe masih bersih dan rapi." Ucap Mysha sambil membuka kotak hijau itu yg di dalamnya ternyata ada kalung dan foto keluarga Mysha yg lengkap.

Di lain tempat, lelaki berusia 44 tahun sedang berkutat dengan tumpukan kertas yg harus ditanda tangani. Lelaki itu bernama Ryoji Hayaze yg tak lain adalah Ayah dari Mauren dan Mysha.

"Akhh.. Melelahkan sekali pekerjaan ini." Keluh Ryoji sambil meregangkan badannya.
Tepat pukul 2 dini hari, Ryoji bergegas menaiki jet pribadinya untuk segera pulang ke indonesia.
(holkay mah bebas)😂

Jam menunjukkan angka 5 dan adzan subuh sedang berkumandang sekarang, Mysha dan Mauren shalat bersama di musholla kecil yg ada disamping kamar sang Ayah.

Tok tok tok!
Suara ketokan yg tak asing itu membuat Mysha dan Mauren menghela napas.

"Dia datang kak." Mauren yg langsung tahu siapa itu cepat2 membukakan pintu.

Mauren membuka pintu dan kaget bukan main melihat orang didepannya yg tak lain adalah Ayahnya, Mauren kaget karena melihat kantung mata sang Ayah yg seperti hantu itu.

"Ayah!" Ucap Mauren dengan tegas.

"Akh kau sudah pulang rupanya nak, bagaimana kuliahmu disana? Baik2 sajakah?" Tanya sang Ayah sambil masuk kedalam rumah.

"Ck Ayah bahkan gak pernah nanya soal kabarku apalagi soal kuliahku!" Mauren menatap sinis sang Ayah.

"Ayah selalu tahu kondisimu baik2 saja disana."

"What? Ucapan macam apa itu!" Batin Mauren menggeram, bagaimana bisa ayahnya tau kondisinya bahkan untuk menelpon saja sangat jarang.
Melihat sang Ayah yg kelihatan sangat lelah Mauren merasa kasihan, ia mengurungkan niatnya untuk berbicara lagi.

"Sebaiknya Ayah istirahat saja." Ucap Mauren yg sebisa mungkin terdengar sinis ditelinga sang Ayah.

Ryoji yg mendengar perkataan sang anak hanya diam dan langsung bergegas masuk kekamarnya. "maafkan aku, nak." Batin Ryoji.

                           

                                           ✨✨

Pukul 07:30, Mauren dan Mysha sudah ada didepan meja makan untuk sarapan. Namun mereka berdua hanya diam tanpa memakan makanan yg ada didepan mereka.

Mysha pov

"Semoga kakak gak bener2 marah sama Ayah tentang gue" Batin Mysha khawatir, ia tidak ingin melihat kakaknya dan Ayahnya bertengkar.

"Kak kok diem aja? Ayuk sarapan."

"Hm gue gak mood sarapan Sha." Jawab Mauren dengan lesuh.

"Kakak gak suka makanannya yah? Atau kakak mau makan yg lain?" Tanya Mysha bertubi tubi.

Belum sempat Mauren menjawab, Ayahnya datang dan duduk dimeja makan. Mauren menatap sang Ayah dengan sinis, Mysha yg melihat kondisi yg sangat kaku ini mulai membuka suara.

"Ayah mau sarapan apa? Mysha ambilin yah." Ucap Mysha dengan tenang

"Ayah sarapan nasi sama ayam aja."
Mysha langsung mengambil piring dan mengambil nasi serta ayamnya.

"Yuk sarapan kak." Ajak Mysha kepada Mauren yg kelihatan melamun.

Mauren pov

"Sha, tolong ambilin novel gue yg dalam lemari dong." Suruh Mauren yg berada di ruang keluarga.

"Iyaa bentar kak." Jawab Mysha yg sedang menguncir rambutnya dikamar.

Mauren sengaja menyuruh Mysha agar ia bisa berbicara berdua dengan Ayahnya, ia tak mau Mysha mengetahuinya. Mauren berjalan menuju kamar sang Ayah dan mengetuknya.

Tok tok tok ..
Sudah kesekian kalianya Mauren mengetuk pintu tapi tidak ada respon sama sekali. Akhirnya Mauren mencoba membuka pintu itu yg ternyata tidak terkunci. Ia melihat sang Ayah yg tengah duduk di balkon kamar.

"Ayah"

Ryoji kaget ada yg memanggilnya. "Eh Mauren ada apa?"

"Mauren mau ngomong sama Ayah, KENAPA AYAH NGIRIM MYSHA KE PERANCIS?!" Geram Mauren tak tertahankan.

"Apa Ayah gak cukup puas ngasingin Mauren? Mysha gak harus kuliah di luar negeri yah! Ayah sama sekali gak mau mendengar anak2 Ayah! Mauren gak habis pikir dengan kelakuan Ayah ini!!" Mauren mengeluarkan semua yg ingin ia katakan di depan Ayahnya.

"Ayah gak bisa jawab Mauren kan? Ayah cukup Mauren yg keluar negeri, Mysha jangan! APA INI SEMUA KARENA MAMA YAH?! Teriak Mauren yg mulai menangis.

Ryoji hanya terdiam mendengar perkataan anaknya, ia berubah menjadi patung. Ia tak tahu harus jawab apa.

"AYAH JAWAB MAUREN!" Bentak Mauren.

"AYAH NGELAKUIN INI SEMUA KARENA AYAH SAYANG SAMA KALIAN!" Ryoji merasa sudah waktunya ia jujur.

"Ayah ngelakuin ini karena Ayah gak mau kalian bertemu sama mama kalian lagi, Ayah gak akan ngebiarin mama kamu datang kesini  untuk ngambil kalian pergi!" Ryoji menahan tangisannya sebisa mungkin.

Mauren terdiam. Ia mencari letak kebohongan dimata Ayahnya, namun hasilnya nihil. Ayahnya jujur dalam hal ini.

"I'm sorry dear, Ayah takut kalian pergi bersama mama kalian. Ayah mengirim kalian keluar negeri agar Ayah bisa mengawasi kalian dengan baik. Jangan pikir Ayah gak ngawasin kamu nak, Ayah menyuruh beberapa orang untuk setiap hari ngejaga kamu waktu di LA, Ayah gak bisa 24 jam ngawasin kamu.

Mauren lagi2 terdiam. Ia hanya bisa menangis sekarang ini.

"Ayah bersikap seperti ini karna Ayah gak ingin kalian pergi juga." Ryoji menghela napasnya dengan berat, anaknya akhirnya tahu yg sebenarnya. Namun satu hal yg tidak ingin ia beritahu yaitu perihal kepergian istrinya.

Mauren masih menangis sekarang, ia keluar dari dalam kamar sang Ayah dan bergegas masuk ke kamarnya.

Diwaktu yg sama, Mysha duduk ditaman bunga dekat kompleks rumahnya dengan suara tangisan yg keluar dari mulutnya.

"Kenapa harus seperti itu tuhan? Mysha selama ini sudah salah menilai tanggapan Ayah" Batin Mysha bertanya. Ya ia mendengar semua percakapan antara kakaknya dgn Ayahnya tadi.

Flashback on

"Kak.. Ini novelnya gak ada dilemari!" Teriak Mysha namun tidak direspon oleh Mauren.

"Ih kakak mana sih? Apa kakak lagi sama Ayah yah?" Curiga Mysha.
Ia langsung bergegas menuju kamar sang Ayah, dan tak sengaja mendengar pembicaraan yg membuat ia terkejut. Mysha hanya terdiam mendengar itu semua dan langsung keluar rumah menuju taman yg sering ia kunjungi.

Flashback off






Happy reading✨

BRUNETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang