Chapter 3

91 59 19
                                    

25-September-2018


~
2 hari lagi Mysha akan diberangkatkan oleh Ayahnya ke perancis, namun ia belum menyampaikan kepada Ayahnya kalau ia ingin pergi atau tidak.
Seperti biasa Mauren dan Mysha terlihat bercengkrama di ruang keluarga tanpa sang Ayah yg sekarang ini sedang berada di Taiwan mengurus pekerjaannya disana.

Mauren pov

"Sha, loe tau gak akhir2 ini loe beda banget" Mauren menatap curiga Mysha.

"Ah apanya yg beda kak? Gue tambah cantik yah?" Mysha memasang ekspresi cute nya membuat Mauren berdecak ngeri.

"Idih cantikkan juga Bi inem keles haha"

"Ih kok gue disamain sama Bi inem sih kak, ah gak asik loe"

"Haha udah ah, serius nih! Loe dari kemaren gak cemberut terus kayak gak ada beban pikiran gitu, bahkan loe gak mikirin kalo 2 hari lagi loe bakal ke perancis"

"Yaelah kak ini gue juga lagi mikir, gue harus pergi atau gak"

"Jadi loe belum nentuin bakalan pergi atau gak?" Tanya Mauren bingung.

"Yah gitu deh, udah ah gue mau mandi dulu Bye👋"

Di lain tempat, Ryoji sedang duduk di sebuah taman untuk menenangkan pikirannya yang lelah.

"Semoga saja Mysha mau kuliah disana" Batin Ryoji berharap.

Ryoji mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

"Halo assalamualaikum Tuan" Jawab seseorang yg memanggil Ryoji dengan sebutan Tuan.

"Halo waalaikumsalam, Bi bagaimana keadaan Mysha dan Mauren?

"Mereka baik2 saja Tuan, bahkan sekarang ini non Mysha dan non Mauren lagi ngobrol di kamar non Mysha"

"Oh syukurlah, Bi jangan bilang ke mereka kalau saya nelfon yah"

"Oke siap Tuan"

"Saya tutup telfonnya yah" Ryoji memasukkan ponselnya kembali lalu bergegas pergi melanjutkan pekerjaannya.

Mysha pov

"Kak gue harus nelfon Ayah nih?" Tanya Mysha dengan serius.

"Yaiyalah shaaa, masa gue yg nelfon sih!"

"Ish gue kan cuman nanya, dasar ulat bulu🐛"

"Loe mau gue smackdown ha" Mysha yg melihat kakaknya kesal langsung lari keluar kamar.

"Hahaha ngejekin kak Mauren tiap hari enak kayaknya" Mysha yang melihat tidak ada tanda2 kakaknya mencarinya akhirnya memutuskan untuk menelfon Ayahnya sekarang juga.

Tut.. Tut.. Tut.. ( suara sambungan telfon)

"Hallo"

"Assalamualaikum Ayah lagi dimana?"

"Waalaikumsalam Ayah lagi di hotel, ada apa?"

"Ayah, Mysha mau bilang sesuatu" Suara gugup Mysha sangat terdengar jelas ditelfon.

"Mau bilang apa nak?"

"Mysha udah setuju kuliah di perancis"

"Serius nak?" Ryoji sangat senang mendengarnya.

"Iya serius yah, tapi Mysha punya 1 syarat buat ayah"

"Syarat? Apa itu?" Heran Ryoji mendengar ucapan anaknya itu.

"Mysha bakal ngasih tau itu kalo Ayah udah nyampe dirumah oke, Assalamualaikum" Mysha langsung memutuskan sambungan telfon itu yg membuat Ayahnya pasti sangat penasaran.

"Hm semoga ini keputusan yg gak salah tuhan" Batin Mysha sambil berjalan menuju kamarnya. Ia tak sadar kalau sedari tadi Mauren mendengar percakapan antara ia dan Ayahnya tadi.

"Ish tuh anak pake syarat2 segala, dulu mau ngomong aja gue gak bisa" Mauren tersenyum.

      ⭐️⭐️

Selesai shalat Isya, Mysha dan Mauren langsung masuk ke kamarnya masing - masing. Di saat itu pula Ayahnya datang dan mengetok pintu.

Tok tok tok ..

Bi inem yang mendengar suara ketukan itu langsung membukakan pintu.

"Bi, anak anak kemana?" Tanya Ryoji.

"Non Mysha sama Mauren ada dikamarnya Tuan"

"Oh yasudah kalo begitu"

"Iya permisi Tuan"

Ryoji langsung menuju kekamarnya dab bergegas mandi. Setelah selesai membersihkan badan, Ryoji memutuskan untuk menemui Mysha dikamarnya.

"Mysha?" Panggil Ryoji dari luar kamar anaknya itu. Mysha yang mendengar ayahnya memanggil langsung bergegas membukakan pintu.

"Eh ayah udah pulang"

"Ayah kesini dengan tujuan yang pasti kamu tau kan?"

"Iyaaa Mysha tau, masuk dulu yah"

"Jadi syarat apa yg kamu minta nak?"

"Em tapi ayah janji bakalan lakuin syarat itu, setuju!"

"Iya iya, terus syaratnya apa?"

"Mysha pengen mulai sekarang Ayah harus peduli sama anak2 ayah lagi dan Mysha mohon selama Mysha di perancis ayah harus sering2 nengokin Mysha dan jangan lupa ajak juga Kak Mauren." Ryoji tertegun dengan persyaratan sederhana anak bungsunya itu.

"Ayah bisa menuhin syarat itukan?"
Ryoji langsung memeluk anak bungsunya itu dengan erat.

"InsyaAllah Ayah bisa" Mysha tersenyum sambil menitikkan air mata. Ia lega karena kakaknya pasti bisa terhibur dirumah meski dirinya berada di perancis.

Hari ini tepat keberangkatan Mysha ke perancis, Ryoji dan anak sulungnya Mauren mengantar Mysha ke bandara.

Mauren pov

"Sha sering2 nelfon gue yah, jaga kesehatan, jangan kelayapan kalo disana, terus kalo cari teman liat dulu dia baik apa nggak soalnya ini dinegara orang, kita bakalan asing disana." Mauren memeluk adik kecilnya itu dengan erat.

"Iyaa ulat buluuucuuu bawel beut deh"

"Akh gue bakal kangen loe manggil gue ulat bulu"

"Ih ntar gue jadi mewek nih kak, udah ah tuh liat pesawat gue udah mau take off, gue berangkat yah kak, Ayah Mysha berangkat yahh Assalamualaikum"

"We will miss you dear" Ucap Mauren dengan sedih.

Yuhuuu author update lagi🙌
Finally Mysha mau juga ke perancis🤗
Kira2 Mysha bisa gak yah kuliah disana? Wait for the next chapter guys💜

Please voment dan berikan saran/kritik buat author yah
And pleaseee jangan jadi sider yah😁 kasian authornya ntar😁😁

Happy reading✨

BRUNETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang