Chapter 4 of LCOD

2.1K 208 33
                                    

Chapter 4

“Nii-chan kenapa malga kita belbeda?”

“Eh? Maksudmu apa Shoyo?”

“Malga ku Hinata dan malga Nii-chan Kageyama. Kenapa begitu?”

“Oh . . . itu ya. Itu anggap saja hal istimewa”

“Hal ictimewa?”

“Iya, anggap saja Shoyo mewakili marga milik keluarga Tou-san dan Nii-chan mewakili marga keluarga Kaa-chan. Yang berarti walaupun kita berbeda marga kita tetap keluarga dan selalu bersatu”

“Kelualga dan catu, Choyo cuka itu”

“Baguslah kalau begitu”

“Ne . . . Nii-chan”

“Hmmm . . .”

“Campai kapan pun Choyo akan menyayangi Tobio Nii-chan dan tidak akan membenci Nii-chan apapun yang teljadi”

“Umm . . . Nii-chan juga menyayangimu Shoyo, selalu”
.
.
.
.
.

“NGGG . . .”

‘Menangis sampai tertidur! Dari kecil aku hampir tidak pernah menangis, sih! Air mata kering itu lengket, ya! Mukaku lengket semua! Atau  . . . ingus kering? Cuci muka, deh!’. Batin Kageyama mendumel sambil berjalan menuju kamar mandi.

Baru beberapa langkah Kageyama terheti sesaat.

Mimpi tadi . . . Ahhh, lupakan saja, aku harus cuci muka dulu’

Kageyama POV On

Selepas dari kamar mandi mataku tak sengaja menangkap jam dinding yang telah menunjukan pukul tujuh malam. Aku memutuskan melangkah ke kamar Shoyo.

“Shoyo? Mau Nii-chan masakan makan malam?

Yang kudapati di kamar itu hanya kekosongan tanpa ada Shoyo didalamnya. Yang kuherankan bantal milik Shoyo ada di atas meja.
Apa tadi dia keluar? Tapi, kenapa belum kembali?

Aku memutuskan kembali ke kamarku berganti pakaian.

Dalam hati aku bertanya-tanya, apa dia lari ke hutan dan tersasar? Padahal setiap kali aku sudah memberitahunya jangan pergi ke hutan saat malam.

“?”

Mataku tak sengaja menangkap selembar foto yang terselip di bantalku, di belakangnya terdapat tulisan . . .

‘Meskipun Shoyo anak angkat. Shoyo paling sayang Tobio Nii-chan’

Ah, dia sudah tau dari dulu

Tanpa berpikir dua kali aku pergi ke halaman rumah mencari Shoyo.

"SHOYOOO! Nii-chan tidak marah lagi! Ayo kita pulang!"

Nihil, tak ada sahutan dari mana pun.

Aku melangkahkan kaki ku menuju area lain.

"Tadi, hujannya lebat ya? Apa dia terpeleset masuk ke sungai waktu airnya meluap? Tapi, Shoyo tidak sebodoh itu kurasa!"

"!"

Gerbang rumah kosong itu terbuka! Apa dia masuk dan berteduh di sini?

'Pokoknya, sampai aku bisa membuktikan kebenaran soal rumah itu. Anggap saja rumah kosong itu berbahaya! Jangan memasukinya sendirian, ya!'

Tiba-tiba saja peringatan Kenma terlintas di benakku.

Hahh! Peduli setan, yang tepenting aku harus menemukan Shoyo.

Life Circle Of Death [Haikyuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang