3

10 1 0
                                    


sepanjang perjalanan pulang,keempat gadis super itu tak pernah berhenti tertawa.bagaimana tidak lelucon yang di buat oleh fanessa dan tharessa serta gempita yang ikut menimpali kadang membuat icey tertawa.

"hahaha...udah haha...cukup kakak udah gak sanggup ketawa lagi hahaha...."ujar icey sesekali tertawa.

"iya hahaha...sudah cukup,aku udah gak tahan lagi hahaha...."timpal gempita tertawa lalu menaikkan kacamata nya yang sempat turun.

fanessa dan tharessa terkekeh memandang kedua saudaranya yang tampak tak tahan akan lelucon yang mereka buat.

"khekhekhe...baiklah kami berhenti sekarang."

setelah semua nya tenang keempatnya kembali berjalan dengan keheningan,dan tiba-tiba-

"KAK ICEY AWAS"

SRET

TAP

jantung icey berpacu cepat,pikiran nya kacau.

"argh...bodoh banget sih.siapa yang ngelempar anak panah lagi,gak cukup yang tadi apa!!."

mendengar bentakan gempita menyadarkan icey dari shok nya.

"kakak,gak papa."tanya fanessa orang yang menyelamatkan nya tadi.

icey mengangguk.lalu menatap tajam kedepan.

"keluar.sekarang."

nada penuh tekanan yang di ciptakan oleh sang pengendali es mampu mendiamkan ketiga orang di sana.

lalu dari arah pohon di samping mereka.seorang laki-laki keluar dengan santainya seolah tak terjadi apa-apa.

"wow...calm down babe.jangan kasar-kasar gitu dong,nanti cantik nya ilang."rayu cowok tadi.icey dan adik-adiknya membuat gestur 'muntah'

"apa,babe?eh pantat panci gue bilang ya sama lo,kalo lo mau godain cewek sono noh,gak usah godain kami."balas icey.

ketiganya mengangguk.

"aduh manis banget sih kalo marah pengen cepet-cepet halalin deh."

rayuan cowok tadi makin menjadi.tharessa yang panas mendengarnya mengeluarkan akar berduri miliknya.

cowok tadi tampak terkejut akan akar berduri yang melilitnya.icey menyeringai lalu diam-diam mengeluarkan bola es miliknya.

"daripada lo halalin gue mending nih,halalin bola es gue!."

"ice ball."

lalu dari tangan icey muncul satu bola es kecil tapi mampu membekukan kaki cowok tadi.

tapi sepertinya itu tidak mempan malah sekarang bola es itu mencair.

"hahaha...kalian tu bodoh banget ya,serangan kayak gini mah gampang bagi gue."ujar cowok itu.

keempat gadis itu membulatkan matanya.

"sial...serangan gue gak mempan."

"cakra taufan."

kini giliran fanessa yang menyerang menggunakan hoverboard miliknya.

tapi dengan mudah di halang oleh cowok itu.

fanessa mengernyitkan dahinya tanpa ia sadari cowok itu menyeringai lalu dalam sekejap fanessa terlempar jauh mengenai tembok hingga terjadi retakan.

"NESSA/KAK NESSA"

fanessa meringis merasakan punggung belakang nya begitu sakit.genpita yang melihat kakak kesayangan nya terluka menggeram.

"sialan lo...raksasa tanah."dari dalam tanah muncullah sosok raksasa yang seluruh badannya adalah batu.

SEVEN WINGS GIRL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang