2: S Desu.

137 17 4
                                    

“Kau tahu, kami berdua sering disebut duo Atsushimi. Tapi, apakah benar kami bisa dipanggil Atsushimi jika begini?”
“Tidak, tidak bisa.”

“Aku pasti akan membuat Atsushimi kembali akur lagi.”

“Aku ikut. Ayo selidiki kakakmu itu.”
“Kau yakin? Aku sendiri tidak tahu kemana ia sering pergi.”

“Iya, justru karena kau tidak tahu, kau pasti butuh bantuan.”

©Gachan
~don’t forget to vote and comment~
[Fanfict Collab 03 @Kurobas_Is_Life]
🌌
>Atsumi’s POV mode<

Aku dan Michiyo sudah janjian untuk bertemu hari Minggu ini di taman Ushijima Sports Park, dekat stasiun Ugo-Ushijima di Ushijimanishi (Ushijima Barat) 5,4 km dari sekolah kami.

Yaahh, kami janjian jam 8 pagi, tapi aku sudah terlambat 10 menit dan aku masih di rumah.
Aku masih di kamar dengan piyama ungu di tubuhku.

Secepat yang aku bisa, aku mandi dan berganti baju. Beberapa lembar roti tawar juga kumasukkan ke mulutku.

Tak ada yang peduli dengan keburu-buruanku. Apalagi Tsushi-nii yang sudah menghilang dari kamarnya sejak tadi.

Aku melesat ke luar rumah dengan sepedaku. Tak lupa sambil memperhatikan ada tidaknya tanda-tanda seorang Tsushi-nii di jalan yang kulewati.

Aku mengayuh sepedaku secepat yang kubisa. Di tengah jalan berbatu pun tidak ku rem sepedaku. Terkadang membuatku oleng, tetapi aku harus tetap melaju.

Argh! Lampu merah menyala. Aku tak bisa melanggarnya. Bagaimanapun, aku tetap harus patuh aturan.

Aku menunggu, menunggu, dan menunggu, lalu langsung melesat secepat yang kubisa setelah lampu merah menghilang digantikan oleh lampu hijau yang menyala.

8.43 adalah angka yang ditunjukkan jam digitalku ketika aku sampai di taman olahraga Ushijima. Aku telat 43 menit. Sungguh keterlambatan yang tak bisa ditoleransi oleh orang Jepang.

Aku berkeliling mencari Michiyo, namun tak kutemukan keberadaannya. Maka kuputuskan untuk meneleponnya.

“Moshi moshi?”
“Moshi moshi, Nakamura desu.”

“Michiyo, Atsumi desu. Doko ni iru?”
“Atashi ka? Mochiron, ie de desu yo. Aku di rumah kok.”
“Hee?! Bukannya kita janjian di taman Ushijima ya?”

“Heee?!! Kyou ka?! Hari ini ya? Aku lupa!! Maaf, maaf aku cepat cepat kesana!”

Oh bagus. Michiyo sendiri belum sampai disini.

Aku memutuskan untuk mencari tempat dan beristirahat di taman itu.
Aku duduk di bawah pohon sakura yang tak lagi pink dan mulai memekarkan daun-daun hijaunya.

Taman ini luas dan indah. Ketika musim semi, bunga-bunga sakura bermekaran dan tempat ini menjadi tempat wisata.

Di musim gugur, orang-orang berkumpul dan melihat daun-daun sakura yang berguguran.
Pun daun-daun mapel yang tumbuh di dekat pohon sakura.

Ketika musim dingin, beberapa orang membuat snowman di lapangannya.

Di musim panas, pecinta ikan akan menyiapkan kail pancingnya untuk memancing ikan-ikan di sungai Taihei, di dekat taman Ushijima ini.

Ya. Terbentang sungai Taihei yang seakan tertutup taman Ushijima ini sehingga bercabang menjadi dua dan mengaliri bagian Timur dan Barat taman Ushijima ini.

Sungai Taihei adalah sungai yang cukup besar, walau tak sebesar sungai Omono yang ada di Akita juga.
Sungai Taihei ini merupakan anak dari sungai Kyuomono. Kyuomono sendiri bercabang menjadi sungai Taihei dan Asahi.

Oniichan: Murasakibara Atsushi x Murasakibara AtsumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang