enam

1.3K 41 14
                                    

Assalamualaikum gaesss....
Hati hati banyak typo, maklumi saja ya

___________________________________________________

Author pov

"Aku mau ngomong sama kamu, ini menyangkut kita___emm maksudku hubungan kita" ucap nova yang saat ini berada ditaman belakang sekolahnya dan dihadapanya ada seorang pria berpostur gagah yaitu revan. Memang sekarang keaadan taman sepi karena sudah 15 menit yang lalu sekolah telah bubar.

"Yaudah ngomong aja" revan yang mengelus punggung tangan nova.

"Apa nanti jika aku pergi jauh darimu kamu akan mengakhiri hubungan kita" kata nova menatap dalam manik mata revan dan tanganya mengengam erat tangan revan.

"Buat apa mengakhiri hubungan? Aku yakin kita bisa melaluinya, ya meskipun hubungan kita LDR"

"Ya aku takut jika LDR akan membuat kita terpuruk kesedihan dan tersakiti" tanpa sadar bulir bulir bening jatuh kepipi nya,hal yang dipertahankan nova seketika runtuh dan tangisnya pecah. "A_aaku gak mauu jauh darimuu" dengan kepala tertunduk dan bahu yang bergetar hebat karena isakan tangisnya.

"Ini juga yang terbaik untuk kita, kalau kamu menanyakan apakah aku tega? Pasti kujawab TIDAK. Tapi aku tidak egois, akan ku relakan kamu. Akan ku tunggu kapan pun sampai kamu kembali" jelas revan menenangkan nova.

"..." nova tidak menjawab tetapi dia mendengarkan jelas apa yang diutarakan revan. Kelama lama an isakan nya mulai mereda.

"Sekarang kamu harus janji jangan sedih lagi ya"

Dan sekarang dimana langit sudah mulai gelap karena mendung dan mungkin sebentar lagi hujan akan menguyur ke bumi. Revan setia merangkulkan lengan nya kepada nova yang masih dengan isakan isakan kecil menuju parkiran.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

NOVA POV

Kulihat mobil revan sudah melengang pergi dari depan rumah ku. Dan aku melihat mobil daddy terparkir rapi di garasi aku sudah menduga sekarang daddy berada dirumah, lalu aku berjalan lesu menuju pintu rumah yang tidak dikunci.

Hal pertama yang kulihat saat memasuki rumah, saat seorang sekitar separuh abad duduk di sofa ruang tamu dan matanya yang tidak luput dengan Televisi.

"Oh sudah pulang, enggak kehujanan kan?" tanya daddyku yang kujawab dengan gelengan lesu, lalu perlahan ku hampiri daddy ku yang tetap senantiasa duduk di sofa. Setelah tinggal beberapa jarak aku langsung berhambur memeluk daddyku dari samping, mungkin daddyku sedikit terkejut.

"Kenapa tuan putri daddy ini,gak biasanya peluk peluk?"

"Maafin nova daddy, maafin karena aku sering banget bikin daddy kecewa,bikin daddy malu karena tinggkahku,yang bikin daddy pusing karena aku yang sering membantah" ucapku yang tidak melepaskan pelukanku ke daddy, perlahan aku terisak kecil.

"Udah gak papa sayang, daddy juga minta maaf karena gak bisa jadi daddy dan mommy yang baik buat kamu" ucap daddyku sambil membalas pelukanku.

"..." aku diam yang terus mendengarkan kelanjutan ucapan daddyku.

"Udah ah,kok jadi melow melow an gini" ucap daddyku sambil terkekeh dan mengusap beberapa bulir air mata dipipiku dengan ibu jarinya. Dan senyum itu, yang membuatku terasa nyaman dan sejuk selama ini.

"Daddy" pangilku yang dijawab berguman oleh daddyku. "Aku udah siap kok dipindahin sekolah, dan aku udah siap semua resiko aku disekolahin dimana aja" Ya, semoga ini keputusan yang tepat.

BadGirl Pondok Pesantren✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang