'Siapa aku?' Pertanyaan itu selalu melintas di otakku tanpa izin. Aku selalu bingung siapa aku ini? Ya aku tau aku Dalvy Vanadira. Anak papa Arkan dan mama Alunna. Kembaran Delvy Vanadila. Adik dari bang Gevan Pratama. Itu semua sudah jelas.
Tapi..
Yang aku tak tahu itu..
Siapa diriku sebenarnya.Flashback on
"Dalvy itu lemah gampang banget sakit, penakut, pemalas, cengeng" aku mendengar mama yang menceritakan tentangku ke teman-temannya. Dia pikir aku tidak mendengar? Aku dengar ma.. aku tidak tidur, aku hanya menutup mata. Ya, pura-pura tidur.
Dia membangga-banggakan bang Gevan dan Delvy. Sedangkan ceritaku dia buat seperti itu. Memang benar sih, tapi aku juga kan bisa dibanggakan dengan prestasiku. Lulusan terbaik saat SMP, ranking 1 semester kemarin, sampai nilai ulangan yang selalu hampir sempurna, ga pernah dibangga-banggain. Apakah ga cukup membanggakan?
•••
"Kamu ini ga bisa apa bantuin mama atau papa? Lihat Delvy bantu mama masak tadi. Bang Gevan bantu papa cuci mobil sama motor. Kamu kerjaannya di kamar terus dasar anak ga berguna"
Aku terdiam kesal, mama mengomeliku. Mana aku tahu papa mau cuci mobil, aku bisa bantu. Bantu mama masak? Ngga deh ada Delvy disitu pasti aku disalahin terus. Lagian aku di kamar juga ngerjain tugas fisika.
Aku kembali ke kamar tanpa peduli tujuanku tadi ke dapur untuk ambil minum. Aku udah ga haus. Anak ga berguna ini mau ngurung diri aja di kamar. Kalau keluar salah terus. Semua kesalahan seakan-akan ada di aku. Semua.
•••
"Dal bantuin kerjain pr aku dong" kata Delvy mendekati aku sambil membawa buku.
"Kamu ga lihat? Aku juga lagi ngerjain pr. Coba kerjain sendiri kalau ga bisa besok pagi bisakan tanya ke temen kelas?" Aku berbicara sambil terus menulis.
"Ma.. Dalvy ga mau ngajarin aku" rengek Delvy.
Mama datang ke kamar. Pasti aku diomeli lagi. Ya benar saja.
"Kamu ini! Dia kan cuman minta diajarin, masa gitu aja ga mau percuma pinter kalau ga di pake"
"Tapi ma, aku juga-,"
"Gausah banyak alasan, ajarin doang susah banget"
"Iya ma" kataku pasrah.
Aku ngajarin Delvy dengan mood yang tidak bagus tentunya. Ini cukup menghabiskan waktu. Sudah pukul 21.00, baru selesai.
Prku? Terpaksa aku kerjakan sekarang. Jam terus berputar. Sampai akhirnya, selesai. Jam menunjukkan kepada angka 12 kurang 10 menit. Aku hanya bisa tersenyum menatap jam menahan tangisku mengingat mama selalu membela Delvy.
Flashback off
Aku ini lemah. Aku ini penakut. Aku payah. Aku ga berguna. Aku cengeng. Aku.. aku.. aku.. arrgghhhh otakku sudah penuh dengan definisi aku yang ga ada bagus-bagusnya.
Aku jadi suka tak percaya diri. Pemalu. Penyendiri. Pendiam. Tertutup. Aku tidak pernah menceritakan masalahku kepada siapapun kecuali kepada Tuhan dan seorang sahabat. Aku tidak tahu apa yang ada di dalam diri sahabatku sampai aku mau menceritakan kisahku. Dia pendengar yang baik. Dia juga penghibur yang lucu. Dia penyemangat hidupku. Dia yang selalu membangkitkanku dari setiap kisah burukku. Tuhan terimakasih telah mempertemukanku dengan dia. Nanti aku kenalkan dia ke kalian.
"DDOORRR!!" kaget seseorang dari belakangku memecahkan lamunanku.
===============================
Kaget ga? Ga ya :'v
Jika suka silahkan votenya.
Jika ada krisar dengan senang hati diterima, silahkan comment ya.Gomapchuu <3 -dal
KAMU SEDANG MEMBACA
Mental Breakdown
RandomTentang permasalahan hidup yang membuat mental jatuh, baca dulu saja siapa tahu sama dengan kisahmu ✨ [150518] 26 #menderita [300519] 14 #unhappy